Part 20

1.2K 91 12
                                    


💔💔💔

Suasana makan malam itu begitu dingin karena ada ketiga orang pria mengeluarkan aura yang  begitu mengerikan.

"Kenapa acara makan malam ini begitu berbeda ya" batin New yang hanya diam dari tadi saat orang terakhir datang dan mencium bibirnya tiba-tiba di depan semua orang.

"Tay, bagaimana tender yang kemaren kamu menangkan?" Tanya Joss yang menghapus keheningan saat mereka makan tadi.

"Cukup menguras tenaga dan pikiran Uncle" jawab Tay dengan senyuman.

"Tay, Mommy sudah pernah bilang harus memanggilnya dengan sebutan Daddy bukan uncle lagi" selah Mild ketika suaminya ingin melanjutkan pembicaraannya.

"Maafkan Tay au- ah maksud ku Mommy" jawab Tay sambil menekankan Mommy pada Mild dan melirikkan matanya kearah Mew yang sedang mengelap sudut bibirnya yang terkena makanan.

"Itu lebih baik mendengarnya" ucap Mild dengan senyuman.

"Mom, bukannya Mommy membuatkan makanan kesukaan Mew"

Tay menatap Mew dengan sinis.

"Oh hampir saja Mommy lupa" ujar Mild sambil beranjak kearah dapur untuk mengambil makanan yang ia buat untuk Mew.

Tay hanya bisa melihat Mew dengan sinis ketika mata pria tampan itu tidak sengaja melihat ke arahnya.

"My sweet polar bear kenapa cara makan mu belepotan begini sih" Mew membersihkan bekas makanan di sekitar bibir New, Tay melihat itu menggeram marah dia ingin menyentak tangan Mew terhenti ketika mendengar ucapan Singto yang membuat semua orang di sana melihat Singto.

"Kamu benar-benar menyukai adik kesayangan ku Mew, hal sekecil apapun kamu begitu perhatian dengan adik ku. Andai saja Mommy tidak mempunyai ide gila itu mungkin saat ini kamu dan Newwie sudah bertunangan dan menikah" ucap Singto dengan tersenyum mengejek ke arah Tay yang saat ini menatapnya.

"Aku tidak perlu di jodohkan untuk mendapatkan my sweet polar bear karena dia memang milik ku bukan begitu my sweet?" Tanya Mew sambil memegang kedua pipi New dengan mengarah ke arahnya.

"I-itu..." Ucapan New terhenti ketika mendengar suara barang yang di letakan oleh Mild di atas meja dengan sedikit kasar.

"Singto Mommy sudah pernah mengatakan kepada mu ide perjodohan ini bukan ide gila karena Mommy percaya dengan Tay sebagai calon pendamping adik mu" Tay mengangkat bibirnya sekilas ketika dia mendengar ucapan Mild.

"Mom, pada akhirnya yang tersakitin atas perjodohan ini Newwie. Apa Mommy tidak kasihan melihat mata bengkak Newwie setiap harinya" Singto sudah mengeluarkan uneg-unegnya selama ini ia pendam. Dia selalu mendapat kabar dari mata-matanya untuk melihat perkembangan hubungan adiknya dan tunangannya itu. "Pria yang Mommy anggap bisa menjaga adik ku ini memiliki pria lain sebagai kekasihnya dan mereka juga melakukan hal menjijikkan di perusahaan milik keluarganya" deg.... Jantung New berdetak sangat kencang mendengar kenyataan yang di katakan oleh kakaknya.

Mild cukup terkejut mendengar fakta yang baru saja ia dengar dari putra pertamanya itu, Mild hampir terjatuh kalau Joss tidak sigap menangkap tubuh Mild.

"Baby, Singto sudah cukup" marah Joss. Dia juga sudah marah dengan fakta yang di beri tahu oleh putra pertamanya itu mengenai perbuatan hina calon menantunya itu.  "Tay, Mew terima kasih sudah datang di acara makan malam ini" ucap Joss dengan suara pelan tapi syarat akan kemarahan di dalamnya. "Kit, kamu bisa membantu uncle untuk membawa Newwie kekamarnya" Kit mengangguk dan berdiri dari duduknya untuk menghampiri New yang hanya terdiam sambil menunduk dan meremas kedua tangannya.

"Newwie ayo kita kembali ke kamar mu" New tidak membantah ajakan Kit. Sebelum berjalan mengikuti Kit, dia menoleh ke arah Tay dan mata itu seperti mengatakan sesuatu yang membuat New meneteskan air mata, New memutuskan tatapannya pada mata kelam milik Tay. Karena hatinya tidak sanggup lagi dengan semua kenyataan yang ada.

"Singto kamu bisa antar kedua pria dewasa ini menuju keluar pintu rumah milik kita ini. Baby kita kembali ke kamar kita ya" Mild mengangguk lemah dan tiba-tiba Joss menggendong tubuh lemas itu, Mild tidak protes dengan tindakan suaminya itu karena dia benar-benar sangat lemas dan kecewa dengan calon menantunya itu.

"Lihatkan apa yang kamu lakukan Singto Prachaya Techapaikhun, mereka semua terlihat sangat menyedihkan" ucap Tay sambil menopang dagunya di kedua tangannya yang berada di atas meja makan itu.

Singto berdiri dari duduknya dan dia ingin memukul wajah Tay, tapi Mew menghentikan sahabatnya itu.

"Singto jangan pernah membuat tangan mu menjadi kotor gara-gara pria menjijikkan ini" ucap Mew sambil menepuk bahu milik Tay cukup lumayan keras. "Singto, aku pamit dulu ya besok aku datang lagi" pamit Mew sambil meninggalkan Tay dan Singto yang saling tatap.

Tay berdiri dari duduknya dan ingin menyusul Mew yang sudah keluar dari rumah milik keluarga Techapaikhun itu.

"Tay Tawan Vihokratana kamu lihat saja apa yang akan terjadi padamu. Dan satu lagi aku akan membuat perjodohan ini tidak mungkin pernah berlanjut ke jenjang pernikahan sekalipun" ucap Singto dengan tersenyum tipis dan melihat Tay melangkah dengan langkah sombongnya. "Ah, apa benar yang aku lakukan ini. Melihat Mommy dan Newwie bersedih seperti ini membuat ku merasa sakit juga" ucap Singto sambil menundukkan dirinya.

"Menurut ku kakak benar melakukan ini, dengan ini Tay balik berjuang mendapatkan Newwie lagi dan melupakan dendam itu" ucap Kit yang baru saja keluar dari kamar New yang telah tertidur karena lelah menangis.

"Tapi Kit, karena ide gila mu dan Gun membuat kedua orang yang amat aku cintai bersedih seperti itu" adu Singto sambil memeluk pinggang Kit yang berada di sampingnya.

"Ide gila ini kakak bisa lihatkan bagaimana reaksi si Tay bodoh itu" ujar Kit sedikit kesal.

"Kamu benar. Ah, aku kasihan sekali dengan sahabat ku Mew dia menjadi korban juga"

"Oh ya, tolong kata kan kepada sahabat kakak itu jangan terlalu dekat dengan Newwie kami oke" Singto terkekeh mendengar ucapan kekasihnya itu.

"Kalau aku bilang begitu bisa-bisa rencana kalian berantakan dong" ucap Singto sambil mendongak.

"Kalau begitu jangan deh" Singto tertawa melihat wajah menggemaskan Kit.

Dan tiba-tiba dia menarik Kit untuk duduk di atas pangkuannya. Dengan satu tarikkan pada wajah Kit bibir keduanya menyatu dan ciuman itu begitu panas serta penuh nafsu.

💔💔💔

Tbc

Cierra_An

💔How If, I Love You Too💙✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang