Part 47

1.1K 83 31
                                    


💔💔💔

Rutinitas Pleum datang ke perusahaan Mew sudah menjadi hal favorit untuk bocah 4 tahun itu yang sebentar lagi berumur 5 tahun beberapa bulan lagi.

"Phem sayang, hari ini kamu tidak bisa datang ke perusahaan uncle Mew dulu ya" wajah senang Pleum di gantikan dengan wajah murung dan hal itu membuat New merasa bersalah dengan putranya itu. "Maafkan Mommy ya, karena hari ini mendadak kakek Luke menghubungi Mommy untuk datang ke Phuket karena uncle Kay ingin bertemu dengan mu" wajah Pleum tetap cemberut dan hal itu membuat New merasa bersalah.

Pleum turun dari kursi di ruang makan itu dan melangkah dengan cepat ke arah kamarnya. New menyusul putranya itu, dan New melihat tubuh mungil itu meringkuk seperti bayi.

"Phem sayang, tidak biasanya kamu begini. Memangnya di perusahaan uncle Mew ada  apa? Membuat mu begitu betah di sana" ucap New heran dengan sikap aneh anaknya itu yang begitu betah di perusahaan milik kekasih adik sepupunya tersebut. Tidak ada jawaban sama sekali. "Baiklah, Mommy akan menelpon aunty Gupi untuk menanyakan tentang apa yang membuat mu betah" New menekan nomor milik Gulf.

"Halo kak Newwie, ada apa?" Jawab Gulf.

"Gupi, boleh kakak bertanya?"

"Boleh kak, memang kakak ingin bertanya apa?"

"Ini tentang Phem yang selalu datang ke perusahaan milik kak Mew dan kamu tahukan isteri dari uncle ku kakak dari Mommy ingin bertemu dengan Phem tapi bocah ini tidak mau ikut ke Phuket" Gulf terdiam sebentar dan menjawab pertanyaan dari New.

"Oh itu kak, yang kita tahukan Phem itu tidak mudah dekat dengan orang asing kan tapi di perusahaan ini ada seseorang yang pintar banget menarik perhatian anak kecil seperti Phem, dan hal itu membuat Phem betah di sini" bohong Gulf.

"Benarkah? Apakah bisa aku berbicara dengannya dan membantu ku untuk membujuk bocah yang sedang merajuk ini" ejek New kepada putranya itu.

Gulf melihat ke arah Mew dan pria itu mengangguk, setelah itu Gulf melangkah ke ruangan di mana Tay berada.

Ketika dia sampai ke ruangan Tay tanpa mengatakan apa-apa langsung memberikan ponselnya kepada Tay.

Tay merasa bingung hanya menerima ponsel itu dan suara New yang sangat rindukan selama 4 tahun ini tidak pernah lagi ia dengar dan baru sekarang bisa ia dengar kembali.

"Selamat siang Tuan, maaf mengganggu waktu kerja anda tapi di sini saya benar-benar membutuhkan bujukkan anda kepada putra saya yang tidak mau mendengarkan ucapan saya lagi seperti biasanya" keluh New kepada Tay.

Sebelum menjawab ucapan New, Tay mendengar suara Pleum yang mengadu padanya bahwa dia tidak ingin ikut dan ada sedikit perdebatan antara New dan Pleum.

"Jangan keras kepala Phem, Mommy sudah memberikan mu waktu untuk berbicara dengan uncle yang membuat mu nyaman datang ke perusahaan uncle Mew" ucap New membuat Pleum cemberut dan mengabaikan New. "Lanjutkan saja aduan mu itu pada uncle itu dan Mommy akan menyiapkan semua kebutuhan kita untuk pergi ke Phuket, setelah Mommy kembali ke kamar mu lagi kamu harus mengatakan iya tidak ada bantahan sama sekali Pleum Purim Vihokratana" ucap New telak  dengan menyebutkan nama lengkap putranya itu dan Pleum hanya bisa pasrah dengan keputusan New.

"Phem sayang" Pleum langsung merubah mimik muka sedihnya menjadi senang ketika mendengar suara Tay.

"Dad, Phem tidak ingin pelgi dan pisah dengan Daddy" Tay tersenyum mendengar suara rengekan anaknya itu.

"Phem kita hanya tidak bertemu cuman satu minggukan dan setelah itu kita akan bertemu lagi" ucap Tay untuk memberi pengertian kepada putranya itu.

"Tapi..."

💔How If, I Love You Too💙✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang