80. Rikuzena

13.5K 149 5
                                    

Interstate University. 12.30
 

Ghea, Rania dan Samuel bertemu di satu sudut kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ghea, Rania dan Samuel bertemu di satu sudut kantin.
 
“Kapan kamu akan berhenti main-main dengan pria itu?” Tanya Samuel.
 
“Aku kira kamu akan membahas kapan barang selanjutnya akan datang.”
Ucap Rania.
 
“Seperti yang aku katakan, barang batal karena ada satu intel lapangan yang stand by di apartment yang kamu tinggali itu. Area selatan.” Ucap Samuel.
 
“Itu di luar kontrolku, aku tidak mengira tenyata satu teman Kak Vero adalah anak seorang Polisi, dan terlebih ternyata intel itu adalah reserse narkotika.” Ucap Rania.
 
“Rania, kamu harus segera berhenti dekat dengannya… kamu sudah terlalu jauh.” Ucap Ghea.

“Aku mau berhenti… aku ingin secepatnya berhenti dari tanggung jawab ini. Aku mau berhenti menjadi cepu dan kurir.” Ucap Rania.
 
Samuel tertawa.

“Hahaha… kamu tahu itu tidak akan terjadi hingga hutang ayahmu lunas, dan kamu juga berhutang padaku beberapa bulan.” Ucap Samuel.
 
“Sudah aku bilang, saat ini pengawasan sudah makin ketat, dan setiap kenaikan semester sekarang universitas ini ada tes urine, menjual ke anak kuliahan sudah tidak semudah dulu.” Ucap Rania.
 
“Realistis saja Rania, cara terbaik untuk berhenti adalah membayar semua hutang ayahmu, dan aku tidak yakin kamu bisa dalam waktu dekat melunasinya.” Ucap Ghea.
 

“Aku akan pindah apartement, ke area barat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Aku akan pindah apartement, ke area barat. Kak Vero membantuku mencarikannya.”

“Dimana?” Tanya Samuel.
 
“Tidak bisa kukatakan, tapi toh nanti kamu juga akan mengetahuinya.”
 
“Oke, sampai kamu pindah apartment dan berpisah dengan laki-laki itu, barang tidak akan datang, dan kamu tetap harus membayar setoran bulan depan. Aku pergi dulu.”
 
Ucap Samuel sambil berlalu.
 
“Rania, kamu terjebak dalam situasi yang rumit sekarang, awalnya aku mengira kamu akan main-main saja dengannya.” Ucap Ghea.
 
“Tidak… aku serius dengan Kak Vero, aku ingin bersamanya… aku ingin berhenti dari pekerjaan ini… aku sudah lebih dari 2 tahun melakukannya, entah kapan ini akan berakhir…aku ingin secepatnya menjalani kehidupan normal.”
 
Rania tertunduk, matanya berkaca-kaca. Ia Sedih, ia tidak mau kehilangan Vero.
Ghea terdiam.
 
“Kamu menyukai dia ya?”
 
“Aku mencintainya Ghea, memang aku salah, mencampurkan ini, melibatkan dia ke duniaku… tapi aku harus bagaimana..? dia benar-benar orang yang baik, dia juga mempunyai keluarga yang baik, berpendidikan, mapan… aku pikir ini adalah kesempatanku untuk berhenti, mungkin tidak akan ada kesempatan lain.”
 
“Justru karena ia orang baik Rania, kita tidak boleh mendekatinya. Dunianya sangat lain dengan dunia kita…”
 
Lalu Rania menangis, ia tutupi mukanya dengan tangan, namun air matanya masih mengalir di sela-sela jarinya.
 
“Hnnnn….nnnnnn!”
 
Ghea memeluknya.
 
“Oh dear Rania… sabar ya… semoga hari yang indah segera menghampiri kita semua… dan kita segera lepas dari dunia yang hitam ini…” Ucap Ghea sambil membelai punggung Rania.
 
---------

SEX and The City (Season 1 - 200 Parts)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang