2. Wolf and Prey - Part 2

131K 940 54
                                    

JULIA POV

Rafael merebahkanku di ranjang dan menahan kedua tanganku hingga merentangkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rafael merebahkanku di ranjang dan menahan kedua tanganku hingga merentangkannya.

Lalu ia melepaskan celananya, menurunkan rok pendekku, dan menarik celana dalamku dengan kasar.

Mulut dan jarinya mulai memainkan area intimku.

Lidahnya mengulum bibir vaginaku dan menggigitnya, lalu menjilatinya.

Aku berteriak karena kesakitan, tapi ia tidak berhenti melakukannya.
Cairan lubrikanku sudah mengalir, mungkin vaginaku sudah siap untuknya.

Lalu ia meremas-remas payudaraku dan mencubit putingku yang sudah mengeras, sambil ia menciumku lagi.

Lalu Rafael naik ke atas dadaku dan menyodorkan penisnya ke mulutku, tangannya lalu menjambak kepalaku dan memaksaku mengulumnya.

"Appphhhh...!!"

Ia memaju-mundurkan kepalaku dengan tangannya. Agar aku menghisap penisnya. Kasar sekali.

Ia mulai mengerang menikmati kulumanku, lidahku memainkan ujung penisnya, cairan mani yang asin sudah keluar sedikit, lalu aku masukkan lidahku ke ujung lubang penisnya.
Dan menggigit sedikit ujung penisnya.

"Oohhhh... fuucckkk..!!"

Lalu ia melepaskan cengkraman tangannya dari kepalaku.

Croottt...!! Croottt...

TIba-tiba dari penisnya memuncratkan cairan kental itu, banyak sekali. Mendarat di muka dan mulutku, dan mengalir ke payudaraku.

Ia terengah-engah. Lalu aku mendorongnya dan akhirnya ia terlentang di Kasur.

Penisnya masih setengah tegak, lalu aku remas dan mengocoknya lagi, cairan itu masih ada, aku urut penisnya ke atas dan aku hisap lagi hingga semua keluar.

Ia mengerang menahan nikmat yang kuberikan. Dan segera penisnya mengeras lagi.

Lalu segera aku naik ke atasnya, vaginaku sudah basah sekali, lalu aku mainkan ujung penisnya ke labia mayoraku, ia mengerang lagi.

Lalu aku mainkan ke klitorisku dan menggesek-gesekkannya berulang kali.

"Masukkan, cepat... enak sekali..."

Ia rupanya sudah tidak tahan.
Segera aku masukkan penisnya ini ke dalam liang vaginaku.

Cleppp...

"Ohhhhh... yesss..!!"

Aku berteriak karena penis keras ini menembus lapisan vaginaku hingga dalam. Aku bisa merasakan kedutan dan sengatan-sengatan kenikmatan itu, masa aku harus orgasme secepat ini?

Lalu Rafael mulai menggoyang-goyangkan pinggangnya ke atas dan bawah, aku pun mengikuti irama yang ia mainkan.
Sperma sisa sebelumnya yang masih ada, membuat licin dan lengket di saat bersamaan.

SEX and The City (Season 1 - 200 Parts)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang