173. Perselingkuhan - Part 2

15.8K 142 6
                                    

JULIA POV

06.00

Piippp piippp...!

Aku terbangun oleh alarm HP-ku.

"Aahh... fuck... mengganggu saja... ini kan sabtu..." Celetukku pelan, sambil mengucek mataku dan merapikan rambutku.

Di sebelahku ada Vero... laki-laki muda yang menyetubuhiku semalaman ini.
Tidak, tepatnya aku juga yang mengajaknya beberapa kali.

Ia masih tidur, sepertinya pulas sekali, mukanya imut saat tidur.

Pelan-pelan aku bangun dan ke kamar mandi.

Jalanku agak pelan dan terhuyung, aduh ngilu sekali. Rahimku terasa penuh dan sepertinya ada banyak sperma yang tertinggal di dalam.
Aku benar-benar tidak sempat membersihkan vaginaku semalaman.

Tadi malam setelah penuh dan belepotan sperma, liang vaginaku masih menyisakan sperma yang tertinggal di dalamnya, belum sempat kubersihkan lalu kami melakukannya lagi. Dan lagi.

Lengket dan berkerak dimana-mana, di pinggang, pahaku dan pantatku.

Namun sensasinya luar biasa... bangun tidur dengan kondisi seperti ini, rambut acak-acakan, dengan vagina yang ngilu setelah dihajar semalaman, dan sperma yang masih tertinggal di dalam, atau pahaku yang belepotan dengan sperma yang mengering.

Aku menyukainya.

Aku merasa diinginkan, aku senang melihat lelakiku puas, aku senang melihatnya tergila-gila padaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku merasa diinginkan, aku senang melihat lelakiku puas, aku senang melihatnya tergila-gila padaku.

Setelah kubersihkan dengan spray dan sabun kewanitaan, aku mandi dan setelah selesai, aku mengenakan baju running.

Ya aku mau lari, sepertinya sudah cukup lama aku skip hobbyku ini. Aku suka morning run.

Mumpung masih pagi, tidak ada salahnya aku berolah raga, agar tetap sehat dan fit.
Vero masih tertidur, sepertinya ia lelah sekali. Nafasnya berat dan sepertinya tidak terbangun saat aku sibuk mandi dan berpakaian.

Aku hampiri ia pelan-pelan, takut ia bangun... aku mau mencium keningnya.
Dari selimut ini terlihat penis besarnya yang bangun.

Oh iya, waktu terbaik penis laki-laki menurut yang aku tahu, di pagi hari seperti ini. Menegang paling keras.

Hmmm... lain kali aku harus mengajaknya di pagi hari.

Cupp... aku mencium keningnya.

"...mmhh... kamu sudah bangun beb... mau kemana?" Tanya Vero dengan mata masih menyipit.

"Aku mau lari, kamu lanjut istirahat saja."

"mmhhh... iya... aku masih mengantuk..."

Lalu aku angkat selimutnya hingga ke atas.
Tidurnya manis sekali seperti bayi. Seolah tidak punya dosa, padahal dosanya kepadaku banyak sekali, hahaha.

SEX and The City (Season 1 - 200 Parts)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang