177. Louise in Love - Part 1

11.8K 124 96
                                    

LOUISE POV

Southbay Apartement, Room 2015

Kamar Louise

Aku iri, aku sedih hidupku berantakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku iri, aku sedih hidupku berantakan.

Aku tidak memiliki anak seperti keluarga lain.

Aku tidak memiliki pasangan yang lembut dan menyenangkan seperti Julia memiliki Vero.

Aku tidak merasakan cinta yang hangat dan berbunga bunga seperti yang diberikan Vero pada Julia.

Yang kupunya hanya neraka. Hari-hariku dipenuhi ketakutan dan bentakan. Pukulan, jambakan, dan sayatan.

Bahkan sekarang pun aku kabur dari rumah dan tinggal di apartment seorang pemuda yang juga kekasih orang lain.

Dan sepertinya kesempatanku yang ada di depan mataku ini juga akan terlewat. Tidak mungkin Vero mau menghamiliku.

Dan aku juga terlalu takut untuk memintanya.

Tidak mungkin.

Tidak mungkin aku akan memiliki anak.

Tidak mungkin aku akan memiliki seseorang yang menyayangiku.

Tidak mungkin aku akan bahagia.

Sepertinya penantianku sia-sia.

Tuhan...

"Hnnnn.... Hnnn...!"

Aku masih menangis dengan histeris, air mataku mengalir deras bagai air hujan dan terserap di bantal ini.

Vero duduk di sampingku yang masih terlungkup. Aku tenggelam dalam tangisanku.

Lalu ia sedikit menunduk untuk memeriksaku, aku bisa merasakan itu dari wangi parfumnya yang semakin dekat.

"Kamu tidak apa-apa Louise? Kenapa kamu tiba-tiba menangis?"

Aku tidak mau menjawabnya, nanti aku akan makin hancur dan histeris.

Aku juga malu menunjukkan wajahku.

Aku adalah orang yang murah senyum dan menurut orang-orang, aku terlalu baik bahkan untuk diriku sendiri.

Aku akan terus tersenyum di kepedihanku.
Saat aku menangis, aku tetap tarik garis senyumku, agar perasaanku tidak terlihat.

Aku malu sebagai orang dewasa ternyata aku menangis cengeng di depannya.

Tapi sampai kapan kepalsuanku ini akan kujalankan?

"Hnnn.... Hnn...hnnn..."

Aku masih terisak, aku tidak bisa berhenti, entah kenapa.

Vero menyentuh tangan kananku.

"Sabar ya.... Louise... Semua akan indah pada waktunya... aku mendoakan yang terbaik untukmu."

SEX and The City (Season 1 - 200 Parts)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang