118. Vaginoplasty - Part 2

33.1K 189 12
                                    


[01.30]

“Mmmcchhh…mmmcchh…” Alexa mencumbui bibir Vero dan menjilati bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Mmmcchhh…mmmcchh…”
 
Alexa mencumbui bibir Vero dan menjilati bibirnya. Dengan nafas terengah dan mata terpejam, ia menikmati bibir, dan lidah Vero yang ia kulum.
 
SLLRRPPP…SLLLRPPP….
 
Ia horny sekali, pemuda ini membuatnya basah dan ia menikmati sesinya tanpa terburu-buru, seolah ia sudah jago melakukan ini.
 
Lalu Alexa menjilati leher Vero, menggigitnya dan meninggalkan cupang.

Cuppp...
 
“Ahh? Alexa, jangan buat cupang…”
 
“Hehehe… agak ke bawah kok… habis aku horny sekali…”
 
“Nanti aku balas kamu juga…”
 
“Jangan… aku siang ada meeting direksi… kalau mau di payudaraku saja.”
 
“Sini…”
 
Alexa sedikit maju dan menyodorkan kedua payudaranya yang besar itu ke wajah Vero. Segera saja Vero cumbui dan jilati putingnya, dan menikmati aerolanya.
 
“Ahhh…. Ahhh…” Alexa mengerang merasakan nikmatnya cumbuan Vero ke payudaranya.
 
CUPPPP… CUPPP… Vero membuat cupang di kedua payudara Alexa.
 
“Ahhh.. kok dua sih… ini sih kelihatan banget Vero, kamu di atas bikinnya…”
 
“Hahaha… biarin ah…”
 
Lalu Vero membalik Alexa, agar terlentang, ganti ia di atas, Alexa di bawah.
 
“Aahhh… Aku padahal masih pengen di atas…”
 
Tanpa menjawab Vero membuka kedua kaki Alexa lebar-lebar, seperti huruf V. Alexa tersipu dan mukanya merah, ia merasa tereskpos, Vero melihat dan memandangi Vaginanya.
 
Vero mendekat ke vagina Alexa yang pink dan terlihat sangat kencang, lebih mungil dari perawan sekalipun. Vagina yang mampu menjepit penisnya dengan kuat. Ini pasti vagina yang dirawat dengan mahal, pikir Vero.
Lalu menjilatinya dan memainkan clitoris Alexa dengan jari-jarinya.
 
“Ahhh…. Sooo…good…” Erang Alexa sambil menggelinjang dan tubuhnya mengencang menahan kenikmatan dari lidah Vero.
 
Vero memasukkan jari tengahnya ke vagina Alexa, lalu mengaduk-aduk dalamnya, menusuk-nusuk dan memutar-mutar jarinya seperti bor.
Tak sengaja Vero menyentuh G-spot Alexa.
 
SSRTTTT!!
 
“AAhhhh!!! Fuuucckkk!!! Aku keluar Vero…!”
 
SRRTT…!!!
 
Alexa memuncratkan cairan lubrikannya dengan deras, ia squirting, dan muncrat ke wajah dan dada Vero.
 
“Uhhh… kamu muncrat deras sekali Alexa…”

“Aahh… ahhh… iya…. Ahhh.. enak banget…. Aku sudah lama ngga squirting…”
 
Seketika seprei dan Kasur Vero basah dan becek.
 
“Maaf ya jadi basah… aku tidak tahan Vero…”
 
Vagina Alexa berdenyut dan merah sekali, ia merasakan orgasmenya duluan.
 
“2-1 ya… berikutnya kamu Vero…”
 
“Kok kamu sudah dua?”
 
“Kan yang di kamar mandi tadi kita udah 1-1” Ucap Alexa.
 
“Hahaha kita kaya mau tanding bola.” Ucap Vero.
 
“Hahaha…”
 
Vero menghampiri tubuh Alexa yang masih gemetaran dan terkulai pasca orgasmenya.
 
DEG…!
 
Momen itu membuat Alexa berdegup, ia tersipu, akan disetubuhi karyawannya ini. Ia tersenyum puas dengan moment ini.
 
“Kenapa?” Tanya Vero persis didepan wajah Alexa.
 
“Oh tidak… aku hanya happy saja… mmmhhhh.” Ucap Alexa sambil mengatur nafasnya, dan segera mencium Vero.
 
Vero mencoba memasukkan penisnya ke dalam vagina Alexa, namun tidak bisa, hanya sedikit kepala penisnya yang masuk.
 
“Alexa, kamu sengaja menutupnya?”
 
“Ah? Engga kok… kenapa? Susah masuknya?”
 
“Iya… rapat banget…”
 
Alexa membasahi jarinya dengan ludahnya, lalu mengusap vaginanya. Dan mencoba membuka vaginanya yang terututup rapat.
 
“Sepertinya karena aku baru saja orgasme, jadi otot vaginaku mengencang… ayo coba lagi saja…”
 
Vero mencoba lagi, namun tidak bisa, ia harus sangat menekan, namun baru kepala penisnya yang berhasil masuk.
 
“Uhhhh!!! Susah… Alexa…sudah kutekan masuk…”
 
“Kamu kebesaran sih… hahaha…”
 
“Kamunya yang kecil banget…”
 
“Hehehe… kalau gitu kamu keluar dulu saja Vero… pakai sperma biar gampang masuk. Sini aku bantu felatio…”
 
Lalu Alexa menyuruh Vero tidur terlentang dan ia menghisap penisnya dengan kuat dan berulang kali deep throat, ia sangat pintar melakukannya, dan giginya tidak sampai mengenai batang penis Vero.
Tak sampai 5 menit, Vero pun keluar…
 
CROOOTTT!!!, Alexa segera menampung di mulutnya.
 
“Mmhhh!!” Sperma itu muncrat banyak dan memenuhi rongga mulut Alexa.
 
“Ohhh… yess…!” Erang Vero saat merasakan orgasmenya lagi.
 
Lalu Alexa melepaskan kulumannya, dan masih menampung cairan kental panas itu di dalam mulutnya.
 
Ia memuntahkan sperma itu di kedua tangannya.
 
“Cuiihh… banyak banget… sampai harus pakai dua tangan…cuhh…”
 
Lalu Alexa mengangkang lagi dan menumpahkan sperma kental itu ke dalam vaginanya, memasukkan ke lubangnya yang sempit dengan kedua tangannya ibarat mengisi botol minum dengan corong air. Sperma itu pun membasahi bagian luar vagina Alexa dan sebagian masuk ke dalam lubangnya. Labia mayoranya pun basah.
 
Vero terkesima melihat apa yang Alexa lakukan, sangat binal dan nakal. Penisnya segera mengeras lagi.
 
“Sudah masuk banyak nih Vero… harusnya sudah lebih licin… ayo… nanti keburu kering… oh iya kita sudah 2-2 ya…”
 
Segera Vero menghampiri Alexa, dan mencoba memasukkan penisnya di vagina Alexa yang basah dan lengket sperma.
 
CLLEEEPPP… Penis Vero pun berhasil masuk semua.
 
“AAhhhhh… Vero…!!”
 
“Fuckkk… enaknya…” Teriak Vero, saat merasakan licin, sensasi sperma yang berlumuran di vagina Alexa yang super sempit.
Alexa terkejut dengan besarnya penis Vero saat menembus lapisan vaginanya hingga bagian terdalam, dan menyentuh pintu rahimnya.
 
CLEPPP… CLLEPPPP…!!
 
“Mmmhhhh…!” Erang Alexa sambil mencium Vero.

SEX and The City (Season 1 - 200 Parts)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang