Season 1.
"Aku menyukaimu, Vero, maukah tidur denganku?" Tanya Julia, wanita pekerja sukses yang hanya menjadikan laki-laki sebagai mainan seksnya, tiba-tiba bertemu dengan Vero, lelaki muda yang baru lulus kuliah, yang mampu menghentikan petualang...
Julia mengemudikan mobilnya ke satu hotel di bagian belakang CBD, tak jauh dari office. Ia segera ke check in counter dan berjalan bersama Vero ke kamar.
Julia menggandengnya saat menuju kamar.
Jantungnya mendadak berdegup, karena ia tahu akan menjalanakan aktivitas yang menyenangkan bersama pemuda yang kemampuan seks dan staminanya ini luar biasa.
"Aduh... belum apa-apa sudah basah, membayangkannya saja..." batin Julia sambil menyembunyikan senyumnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah masuk kamar, begitu pintu tertutup, tanpa menunggu Julia segera membuka semua pakaiannya, blus dan rok pendeknya.
Lalu ia mendorong Vero ke ranjang hingga Vero terhempas, masih dengan baju dan sepatunya.
BUKKK...!
"Uff kasar sekali Julia..."
"Aku suka yang kasar beb... jangan bilang kamu lupa..."
Saat Vero akan membuka bajunya, Julia mencegahnya.
"Aku saja, Vero..." Ucap Julia dengan mata sayunya, hanya mengenakan bra dan panty.
Julia membuka kancing hem Vero satu persatu, lalu melemparnya ke lantai. Lalu mengangkat singlet Vero, dan melemparnya juga.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hmm... aku horny Vero..." Ucapnya dengan mata sayunya yang nakal itu, dan sedikit membuka bibirnya.
Lalu ia membuka sabuk dan menurunkan celana dan boxer Vero, penisnya setengah mengeras, melihat itu jantung Julia makin cepat dan segera mengocok penisnya yang segera mengeras.
SLLLRRPPP.... SLRRPPP...
"Ohhh... fuck..." Erang Vero saat menikmati servis Julia. Ia hanya terlentang dan sesekali melihat proses oral wanita yang ada di depannya ini.
Lalu Julia menggigit-gigit kepala penisnya, dan memasukkan kukunya ke dalam lubang penis Vero. Lalu menghisap satu testisnya bergantian.
Vero teringat ini gaya khas oral seks yang cuma Julia yang bisa melakukannya. Terasa perih dan ngilu, namun membuat penis jadi lebih sensitive, dan cepat keluar.
"Ohh... pelan-pelan saja Julia..." Ucap Vero, sambil mengusap kepala Julia. Julia melirik Vero dari bawah, sambil terus melanjutkan kulumannya. Ia melihat apakah Vero benar-benar kesakitan, atau hanya erangannya saja. Usapan di kepalanya dan belaian di pipinya makin membuat Julia horny dan menikmati kulumannya ini.
