Penthouse Alexa
20.00Mereka naik ke lantai mezzanine, dan Alexa membawa botol wine nya ke atas. Ia menuju lemari es yang ada juga di atas, lalu mengambil es batu dan menuangkannya ke gelas, dan mengisi wine ke kedua gelas itu.
Alexa memasukkan sesuatu ke gelas Vero.
Vero duduk di sofa dekat ranjang Alexa.
“Silahkan.” Ucap Alexa sambil memberikan gelas wine itu.
Vero pun segera meminumnya hingga habis. Alexa terkejut, ia mencampurkan afrodisiak di gelas Vero, namun harusnya ia meminumnya bertahap, karena efeknya akan sangat kuat bila dihabiskan langsung.
“Oh… kenapa langsung dihabiskan Vero…? Kamu takut terlalu mabuk?” Ucap Alexa sambil meminum wine-nya juga.
“Iya, kalau kau mabuk nanti kamu melakukan sesuatu padaku.”
“Hahaha… kan sudah janji tadi, aku tidak akan melakukan apa pun padamu…”
“… tapi lain cerita kalau kamu yang pengen ya…” Gumam Alexa.
Lalu ia meletakkan gelasnya di meja dan naik ke atas ranjang, dan. Ia berpose seksi, dengan memperlihatkan pahanya yang mulus dan mengacak rambutnya ke depan.
“Kemari Vero.”
Vero pun naik ke ranjang, dengan ragu.Lalu Alexa menyambutnya dan membelai dadanya, membuka kancing bajunya.
“Eh… Alexa…”
“Aku tahu… no seks, tapi kamu ngga melarang kita berdua berpelukan sambil telanjang kan…?” Ucap Alexa sambil membuka hemnya, dan mengangkat singlet Vero.Lalu ia menarik Vero dan mendorongnya ke sisi bantal, hingga ia terhempas ke ranjang.
Lalu ia membuka sabuk dan menurunkan celana dan celana dalam Vero. Penisnya setengah mengeras, namun ia berusaha agar ia tidak ereksi, ia tidak ingin terbawa dalam suasana dan jebakan Alexa.
Vero masih terdiam, ia terjebak dalam ucapannya sendiri. Klausul larangannya kurang banyak, ia kalah pintar dibanding Alexa.
Alexa tersenyum, ia tahu Vero berusaha agar tidak horny. Namun ia tahu ia akan mempunyai banyak waktu dan cara, agar ia bisa ‘menghabiskan’ Vero malam ini. Dan ia juga sudah memberikan ‘cairan cinta’ itu pada Vero.
Lalu Alexa membuka dress piyama-nya yang tipis, ia telanjang bulat, memperlihatkan lekuk tubuhnya yang sangat montok dan seksi, payudara dan bokongnya yang besar, serta kakinya yang mulus.
Vero seolah terpaku, melihat keindahan di depannya, ia tak percaya harus melalui ini, melihat visual seks yang luar biasa, yang harusnya tidak mampu ia tolak, kepalanya segera dialiri libido yang luar biasa kuat. Ia ingat betapa nikmatnya berhubungan seks dengan wanita di depannya ini, kemarin, hingga subuh.Ia ingat betapa rapat dan kecilnya vagina Alexa, dan kemampuan kegelnya yang luar biasa, lalu ia juga ingat deep throatnya yang kuat.
Penisnya segera mengeras, hasrat nya sudah menguasai kepala dan akal sehatnya.
Kepalanya mendadak pusing dan bumi seolah berputar-putar. Jantungnya berdegup kencang.
Alexa merebahkan tubuhnya yang telanjang di atas Vero dan mengusap dadanya, ia sandarkan kepalanya di dada Vero. Payudaranya yang padat menempel di perutnya, dan paha Alexa yang mulus ia rebahkan di kaki Vero, menyentuh penisnya. Vero bisa rasakan puting Alexa yang mengeras, menempel di dadanya. Seluruh tubuhnya yang hangat dan halus menempel di tubuh Vero.
Vero tidak tahan, mukanya memerah, air maninya sudah keluar sedikit, Alexa melihat itu, namun Alexa tidak menyentuhnya, ia hanya tersenyum, ia biarkan Vero yang sedang horny, dan ia akan membiarkannya, sengaja menggantungkannya. Ia bisa rasakan degup jantung Vero yang makin cepat.
Lalu Alexa menarik selimut untuk mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEX and The City (Season 1 - 200 Parts)
RomanceSeason 1. "Aku menyukaimu, Vero, maukah tidur denganku?" Tanya Julia, wanita pekerja sukses yang hanya menjadikan laki-laki sebagai mainan seksnya, tiba-tiba bertemu dengan Vero, lelaki muda yang baru lulus kuliah, yang mampu menghentikan petualang...