Chapter 33

642 26 0
                                    

"Bii..."

Bi Linda yg masih berada disana seketika dikejutkan dengan suara serak dari orang yg ia bawa tadi.

"Alhamdulillah, den Aska teh udah sadar." Ucap bi Linda sembari membantu Aska duduk. Aska mengangguk kemudian tersenyum kecil kearah bi linda.

"Sebentar, bibi ambil air dulu. Biar den Aska minum obat ya." Ucap bi Linda lagi, Aska mengangguk kemudian bi Linda berlalu meninggalkan Aska didalam sana.

Ada rasa senang hinggap pada dirinya ketika mendengar ucapan ketika ia mengumpulkan kesadaran. Ia mendengar jelas suara lirih Aiska yg mengatakan 'iLoveYou Akanya Aish' ia yg ingin membuka mata speecles disaat bersamaan dengan kata terakhir yg diucapkan perempuan yg entah sejak kapan hinggap di pikirnya.

Saat Aska ingin menyentuh wajah lelap milik Aiska terhenti ketika bi Linda datang dengan obat-obatan diikuti pak Santos yg membawa air.

"Maaf ya den. Non Aish maksa untuk jagain makanya sampai ketiduran gitu." Ucap bi Linda terkekeh kecil.

"Iya bi" balas Aska sekenanya.

"Yasudah ini den obatnya." Ujar bi Linda sembari memberikan obat yg berada di tangannya diikuti pak Santos yg memberikan air kepada Aska.

Aska pun menerimanya dan meminum obat tersebut. Memang, saat ini anggota tubuh nya terasa mati rasa karena sakit yg luar biasa. Setelah meminum obat tersebut Aska berniat ingin pulang saja. Karena ini bukan rumahnya. Namun, bi Linda menolak, karena ini sudah jam 03.20 dan keadaan Aska tidak memungkinkan untuk bisa pergi keluar.

Berakhirlah Aska yg mengangguk mengiyakan permintaan sang bibi.

"Aika gimana bi. Apa dia gak bakal pegal kalo tidur kayak gini?" Tanya Aska yg masih duduk ditempatnya. Bi Linda hanya diam, sebenarnya anak majikannya ini tidak boleh tidur seperti itu, karena besok paginya ia akan merasa sakit seluruh badannya.

Aska yg mengerti pun memutuskan untuk memindahkan Aiska agar tidur dengan nyaman diatas ranjang. Namun, dengan cepat bi Linda menolaknya.

"Gak usah den, biar bibi bangunin aja non Aish nya." Ucap bi Linda. Membuat Aska menggeleng cepat.

"Gak bi, biar Aska aja yg antar." Potong Aska.

"Tidak usah den, Aden masih belum pulih, nanti malah berdampak buruk untuk kesehatan Aden" ucap bi Linda menolak.

Aska tetap kekeuh ingin mengantar Aiska kekamarnya. Namun, bi Linda tetap saja menolak.

"Yaudah bi, gini aja. Biar Aika tidur disini dan Aska pindah aja ke sofa." Final Aska. Sejenak bi Linda diam kemudian mengangguk mengiyakan saran dari Aska.

"Shh..." Lirih Aska ketika ingin bangun dari tidurnya. Benar-benar sulit untuk digerakkan, namun ia tetap mencoba dan akhirnya ia pun bisa untuk mengangkat Aiska walau harus menahan sakit pada tubuhnya.

Astaghfirullah ini anak berat banget gilak. Batin Aska menjerit. Tetapi tak urung ia juga berhasil memindahkan Aiska keatas ranjang yg semula ia gunakan.

"Yaudah den Aska istirahat aja. Biar bisa pulih besok pagi." Ucap bi Linda dan mendapat anggukan dari Aska.

Setelah Aska pindah ke sofa ruang tamu. Bi Linda memberikan selimut kepadanya. Setelah selesai bi Linda kembali tidur di kamarnya.

***

Saat jam mununjukan pukul 06.00 Bi Linda kembali kekamar tamu untuk membangunkan Aiska. Gadis yg masih terlelap itu perlahan mengumpulkan kesadarannya.

"Eugggh. Selamat pagi bibi" ucap Aiska tersenyum ala bangun tidur kepada sang bibi.

"Pagii non Aish." Balas bi linda tersenyum manis.

Aska RajendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang