Holaa kangen gak sama Aiska dan Aska ??
Hmm udah lama kita gak ketemu yekan Ai-Author
Iyain dah biar kelar-Aiskah
Yoo kita lanjut part nya:) keliatannya si, Aska khawatir deh sama Aiska') tapi gatau juga:v
Suara nyaring dari jam membuat Aiska terganggu. Perlahan membuka kelopak matanya menatap langit-langit. Segera ia bangkit dan mematikan jam yg berbunyi nyaring menembus indra pendengarannya.
Sekarang menunjukkan pukul 05.20. Aiska bergegas mandi dan juga sholat subuh. Tak butuh waktu lama untuknya bersiap-siap.
20 menit waktu yg cukup untuk Aiska bersiap-siap. Hari ini ia kembali ingin membuatkan sarapan untuk Aska. Walau nanti akhirnya akan ditolak, tapi ia tetap akan berusaha.
***
Aiska sudah berada didapur ia melihat bi Linda juga dibantu Mamanya menyiapkan sarapan pagi mereka.
"Pagii ma bi!" ucapnya memasuki dapur.
"Pagi sayang!" balas Liza.
"Pagi non Aish!" Bi Linda membalas.
"Tumben nih, udah beberapa hari mama liat kamu bangun cepet, mau masak lagi?" tanya Liza kembali kepada putrinya.
Aiska terkekeh kecil mendengar pertanyaan sang Mama.
"Yaelah ma, cepet bangun salah telat bangun apalagi." balasnya dan mendapat tawa kecil dari Mamanya.
"Iya iya kayanya anak mama udah gede ni" goda Liza
"Paan sih Ma ga jelas deh. Aish buatin nasgor dulu aja buat calon mantu Mama!" ucap Aiska keceplosan dengan cepat ia menutup mulutnya rapat
Liza tertawa renyah. Anak gadis nya memang sudah dewasa sekarang.
"Kapan-kapan kenalin sama mama calon mantu nya!" saut liza masih menggoda Aiska yg sudah seperti udang rebus.
Aiska tak mengubris ucapan mama nya tetapi wajah nya sekarang memanas ntah karena apa. Ia melanjutkan acara membuat Nasgor untuk Aska dan berharap lelaki itu menerimanya dengan senang hati atau malah-
Semua sudah siap, bahkan Aiska sudah menata rapi kotak makannya untuk diberikan kepada Aska.
Tak lama, semuanya berkumpul untuk menikmati sarapan pagi. Ayah dan kakaknya sudah berada di meja makan.
Aiska memasukan kotak makannya kedalam paperbag. Jelas sekali tiyo sudah menduga adiknya tak akan semudah itu untuk menyerah mendekati Aska yg notabennya dingin, cuek juga kaku.
Tiyo hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Aiska yg begitu semangat menyiapkan sarapan untuk Aska.
Padahal dia tak pernah dimasakin oleh adiknya ini.
"Giliran Aska aja dimasakin," cibir Tiyo melihat adiknya yg begitu semangat pagi ini.
Jangan lupa, baru kemarin Aiska kembali merasakan hal yg menakutkan juga mengerikan untuk dirinya dan pelakunya adalah orang yg ia kejar sekarang.
Aiska meringis mendengar pernyataan kakaknya. Dengan sunggingan kecil ia membalas ucapannya
"Iya deh, besok abang Aish masakin giimanaa??" goda Aiska. Tiyo tersenyum kemenangan. Akhirnya ia akan dimasakin oleh adik kecil nya ini.
"Lo udah janji ya dek, jadi lo besok harus tepatin. Gabaik ingar!" peringat Tiyo. Karena adiknya selalu lupa kalau sudah berjanji dengannya.
Aiska menunjukan deretan gigi putihnya dan mengacungkan dua jari kepada Kakaknya.
"Udah udah makan yuk. Keburu dingin!" Doni memperingati. Semua mengangguk dan lanjut memakan sarapan masing-masing tanpa ada suara.
10 menit berlalu acara makan mereka dengan sedikit candaan.
Aiska sudah berdiri, karena waktu sudah menunjukkan pukul 06.15
Hari ini Aiska kembali tidak mau diantar kakaknya, bahkan papa nya yg biasa mengantarkannya ia tolak mentah. Katanya papa itu harus cepat sampai kantor karena pagi ini papanya akan mengadakan meeting dengan clien.
Mencari alasan, tapi papa nya mengerti ada apa dengan putri kecilnya-
Ohh ayolaahh Aiska itu bukan putri kecil, bahkan ia akan menginjak usia 16 tahun. Tapi menurut orang tua anaknya akan tetap menjadi putra/i kecil mereka yg sudah dewasa.
Jujur jika Papa nya bilang ia tak ada meeting pasti Aiska akan malu dengan Mama juga Kakaknya.
Untungnya Papa nya mengerti soal beginian.
"Yaudah hati-hati sayang!" ucap Doni mencium pipi putri bungsu nya. Aiska tersenyum juga mencium pipi Papanya, namanya juga Kakaknya-Tiyoputra Nanda
Aiska menuju pintu rumahnya ia sudah memesan ojol untuk menjemputnya dari beberapa menit lalu. Sekarang ia sudah berada didepan gerbang rumah nya.
Tak lama pun Ojol yg ia pesan datang. Aiska segera menaiki jok belakang.
***
Sekarang sudah pukul 06.45
Hanya beberapa menit saja ia telah sampai disekolah nya. Dia lebih memilih Ojol daripada Taxi karena ia tak ingin berlama-lama di jalan padat jakarta. Persetan dengan rambutnya yg berantakan.Aiska memasuki sekolahnya. Dapat dilihat tatapan menyebalkan dari orang-orang disini. Dia sama sekali tak mengubris nya lalu dengan tatapan dingin melewati mata-mata angkuh disekitar nya.
Suara bisik-bisik terdengar jelas ditelinganya. Ingin sekali Aiska mencolok mata juga merobek mulut siswi-siswi yg menatapnya saat ini.
Mulut nya itu lohhh. Aiska mati-matian meredam amarahnya apalagi mendengar ocehan pedas keluar dari mulut orang-orang ini
"Jadi itu yg ngejar-ngejar Aska?"
"Kirain tajir sampe berani deketin Aska ternyata cuma sampah!"
"Cantik sih, cuma yakin kalo Aska suka ma dia? Orang miskin kok belagu. Pake sekolah di sekolahan elit lagi."
"Cuma beasiswa, maklum lah!"
"Dia urakan gitu mau dapetin si Aska? Naya aja ditolak mentah sama dia apalagi cewe ini!"Tatapan merendahkan terlihat jelas oleh Aiska ditambah mulut yg bisanya ngomong dibelakang.
Aiska sama sekali tak memperdulikan sampah-sampah seperti mereka.
Tapi satu yg Aiska ingat Naya siapa dia? Sebelumnya Aiska tidak pernah mendengar nama itu. Dan apa maksudnya bicara bahwa Naya aja ditolak mentah sama dia apalagi cewe ini.
Apakah Naya itu cantik, tajir, cerdas, juga pintar? Sampai-sampai mereka sepertinya lebih memihak orang yg bernama Naya itu daripada dirinya??
Apakah karena mereka melihat dari segi materi?
Tapi, jika ucapannya begitu yg pasti Naya itu pasti lebih-lebih segalanya daripada dia.
Lebih baik mereka gausah tau gue sebenernya batin Aiska.
Hanya satu yg membuatnya tenang. Naya aja ditolak mentah
Kata ditolak mentah membuatnya sedikit lega.
Tbc
Ingat!!mengenai hubungan, tidak perlu melihat dari segi materi, karena itu bisa dicari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aska Rajendra
Teen Fiction[BACA DESKRIPSI🚫] [FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM MEMBACA] MOHON MAAF JIKA BANYAK KESALAHAN DALAM PENGETIKAN Dikejar wanita? Sudah biasa. Seorang laki-laki yg memiliki paras yg tampan serta tatapan yg tajam mampu membuat kaum hawa menjerit tertahan. T...