Chapter 44

556 31 2
                                    

Haloo author comebackk!

Jangan lupa follow ftrhytii
Tinggalkan jejak untuk komen setiap paragraf.

Happy reading 📚

Braaak

"Awwshh." Aiska gadis itu terjatuh akibat ditabrak seseorang.

"So-sorry gue buru-buru." Ucap orang itu. Suaranya terdengar seperti suara laki-laki, juga tangan kekar yg sudah berada tepat dihadapannya, perlahan Aiska mengangkat wajah melihat siapa yg baru saja menabrak nya.

Aiska menyerngit bingung, sepertinya ia pernah melihat orang yg ada dihadapan nya ini.

"Sini gue bantu." Ucapnya lagi karena tidak mendapat jawaban apapun dari orang yg ia tabrak.

"Eh i-iya makasih kak." Balas Aiska sembari mengulurkan tangannya dan berdiri dibantu oleh orang tersebut.

"Gue duluan. Buru-buru soalnya."

Setelah mengatakan itu, Aiska ditinggalkan begitu saja. Memang sih, tangannya terasa nyeri karena terhimpit oleh tubuh nya ketika jatuh. Tapi, yasudahlah orangnya juga udah minta maaf kan.

Aiska berlalu menuju tempat dimana Aska dan teman-temannya yg lain. Ah dia baru ingat, jika dia belum memberitahu kepada teman-temannya dia kemana setelah keluar dari tempat banyaknya penggemar berat dari Aska cs.

Aiska mengeluarkan ponsel yg berada di sakunya sembari mengetikan beberapa kata dipapan keyboard nya.

"Halo Na, Lo pada dimana? Gue mau ketempat Aska sama yg lain dulu. Nyusul sana ya."

"Lo kenapa gak bilang sih Ai, Kalo mau ketemu Aska." Terdengar hembusan nafas pelan dari seberang sana. Membuat Aiska spontan menggaruk tengkuaknya yg tak gatal.

"Hehehe iya maap, gue juga kepikiran pas udah keluar jadinya lupa." Balas Aiska nyengir. Jika saja Tiyo melihat nya seperti ini, sudah dipastikan abangnya itu akan terus menatap kearah nya.

"Yaudah Lo duluan. Kita nyusul."

"Okeeh." Aiska mematikan telpon setelah membalas ucapan Rina. Ia kembali melanjutkan perjalanan nya menuju anggota tim basket.

###

Lagi-lagi Aiska dibuat kesal oleh pemandangan dihadapannya ini. Ia melihat seorang gadis tengah menempel kepada Aska, dan Aska? Bahkan laki-laki itu tidak terlihat risih sedikit pun. Berbeda saat bersama dirinya.

"Askaa!" Teriak Aiska yg sudah masuk dan menghampiri mereka. Aska yg melihat itu, membalik kan bola mata malas. Sampai kapan, perempuan itu terus mengganggu dirinya? Ditambah lagi dengan orang disebelah nya saat ini.

"Lah? Aika Lo?" Ucapan Fikro menggantung saat Aiska sudah mencapai nya.

"Iya, udah baikan kok tenang aja." Balas Aiska tersenyum ramah. Semua membulatkan mulut membentuk o.

"Ka, ini air buat Lo. Gue beli sendiri tadi dikantin." Ujar Aiska nyengir dan berpindah kesebelah kiri Aska. Untung kosong

"Lo siapa? Ngapain nempelin Aska kayak gitu?" Tanya Naya sinis. Hal itu membuat Aiska mengangguk. "Lo juga siapa? Perasaan yg nempelin Aska Lo deh. Gak nyadar?" Balas Aiska sengit. Hal itu membuat Naya kesal sendiri.

"Akaa... Dia siapa sih? Kok nempelin kamu?" Ujar Naya dengan nada manjanya.

"Parasit." Balas Aska sekenanya. Entah mengapa mulutnya itu bisa berkata kasar. Aiska yg mendengarnya lantas tersenyum paksa.

Aska RajendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang