Chapter 70

375 18 0
                                    

Welcome🤙
Don't forget to vote n coment
Thankyou
Ayo tembus vote 1k😍

Happy reading 📚

Tiyo baru saja kembali kerumah sakit, setelah beberapa jam kedatangan Dion dan Satria. Ada hal yg Tiyo lakukan sebelum ia kembali kerumah sakit dan ia sudah melakukan nya.

Pintu ruangan Rina terbuka, menampilkan Tiyo dengan keadaan yg tidak bisa dibilang baik, baju yg sudah acak-acakan, rambut yg berantakan juga mata yg terlihat sembab.

Mila juga mengetahui tentang Tiyo, karena Rina yg sempat bercerita kepadanya. Wanita paruh baya itu tersenyum kecil menyambut kedatangan Tiyo. Dengan Tiyo yg malah tersenyum kaku saat bertemu dengan kedua orang tua Rina.

"Om, Tante." Sapa Tiyo menghampiri Mila dan Seno dan menyalimi nya.

"Tiyo kamu dari mana?" Tanya Mila saat Tiyo menyaliminya. Tiyo menggaruk tengkuaknya yg tak gatal "Tadi Tiyo selesain sesuatu dulu Tan." Ujarnya dibalas anggukan Mila.

Setelahnya Tiyo kembali bergabung dengan teman-temannya yg masih berada disana. Aiska menghampiri Tiyo dan memeluk sang kakak. Aiska tau, bagaimana terpukulnya Tiyo karena hal ini.

"Abang gak kenapa-napa kan?" Tanya Aiska menatap cemas Tiyo. Tiyo ikut membalas pelukan sang adik "Iya," balas Tiyo sekenanya.

Aiska menghembuskan nafas pelan, ini yg tak ia sukai jika Tiyo dalam keadaan kacau laki-laki itu bahkan lupa jika ia memiliki seorang adik. Dion yg mengerti mengisyaratkan Aiska untuk menghampirinya, merasa mengerti Aiska pun menuruti dan berlalu menuju Dion.

"Pulang aja ya, udah kemalaman." Dion bersuara saat Aiska sudah ikut duduk disebelah nya. Aiska diam sejenak, memilih antara iya atau tidak. Cukup lama Aiska berpikir hingga berakhir mengangguk membenarkan.

Setelahnya Aiska berdiri, dan menghampiri Mila juga Seno yg masih setia menunggu putrinya dengan Adel yg sudah tertidur disofa. "Tante aku pamit dulu, udah kemalaman juga disini." Aiska bersuara mengalihkan atensi semuanya. Aska dan yg lainnya ikut berdiri untuk berpamitan, tak mungkin juga mereka seharian disini karena besok pagi mereka harus berangkat sekolah.

"Iya, terima kasih karena udah mau temenin Adel disini dan jagain Rina." Mila tersenyum kecil membalasnya.
"Iya Tan, besok Aika kesini lagi buat jengukin Rina." Balas Aiska.

"Iya Tan, besok kita kesini lagi buat jagain Rina." Tambah Kila diikuti Cika dibelakang nya. "Iya sekali lagi terimakasih ya." Mila berseru sembari tersenyum kepada Aiska dkk.

Satu-persatu ikut menyalimi Mila dan Seno, kecuali Tiyo, masih setia menatap kearah Rina yg masih terpejam.
"Bang Aish balik dulu." Pamit Aiska kepada Tiyo, entah Tiyo dengar atau tidak Aiska hanya tersenyum maklum.

Semua keluar dari ruangan Rina untuk pulang kerumahnya masing-masing. "Pulang sama aku." Aska bersuara membuat Aiska mengangguk membalasnya. Dion hanya bisa menghembuskan nafas pelan, jika Aiska memutuskan maka dia tak punya hak untuk melarang.

"Antar langsung kerumah." Dion bersuara membuat Aska mengangguk sebagai jawaban. Setelah itu laki-laki tersebut berlalu dengan motornya.

Aska sudah berada diatas motor dengan Aiska yg masih setia berdiri disampingnya. "Kenapa?" Tanya Aska yg masih belum melihat pergerakan Aiska. Aiska menghembuskan nafas pelan, hari ini ia benar-benar lelah dengan semuanya, lelah dengan apa yg ia alami.

"Aku kepikiran sama kejadian dirumah sakit," ujar Aiska menunduk lelah. Aska yg tak mengerti pun hanya menyerngit bingung. "Masalah kertas itu?" Tanya Aska saat mengingat apa yg Aiska alami dirumah sakit. Aiska mengangguk sebagai jawaban, "Aku ngerasa itu semua berhubungan sama kejadian Rina sekarang." Lanjut Aiska menerawang jauh.

Aska RajendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang