Aiska dan tiga teman nya sudah berada dikantin. Aiska mengedarkan pandangan dipenjuru kantin.
Ramai
Satu kata yg menjelaskan situasi kantin saat ini. Begitu banyak makhluk bumi disini bahkan Aska dan teman-temannya berada disini.
Tunggu! Ada pemandangan yg begitu mengejutkan setelah Aiska melihat kumpulan pria diujung sana.
Bang Tiyo mengapa dia bisa ada diantara Aska dan teman-temannya. Ada apa ini?
Lamunan Aiska pecah ketika tangannya di senggol oleh Rina.
"Woi ai, lo kenapa sih?" tanya Rina yg bingung melihat sikap Aiska. Aiska tersentak mendengar teguran Rina ia menoleh lalu kembali mengedarkan pandangan nya kepada orang-orang dipojok kantin.
Rina bingung harus ngomong apalagi, karena Aiska sama sekali menghiraukan nya.
Tak ingin kalut melihat Aiska yg terlihat kebingungan dia langsung menarik lengan gadis itu menuju meja yg sudah ditempati Cika dan Kila beberapa menit yg lalu.
Aiska hanya nurut dan mengikuti langkah Rina.
"Lama bett sih! Tuh kila udah pesenin. Karena kalian lama gue pesen samaan aja," balas Cika yg menatap Kila yg sedang menuju kearah meja mereka diikuti penjaga kantin.
Setelah semua pesanan mereka ddiantarkan, Mereka mulai menikmati suasana pagi ini.
Aiska, dia ingin menanyakan kepada teman-teman nya mengapa Tiyo bisa bergabung dengan Aska dkk.
Emang Mereka satu sekolah. Tapi jika Tiyo kakaknya yg super duper nyinyir itu berada didekat Aska dkk beda lagi ceritanya.
Aiska hanya bingung ketika melihat dua orang kakak nya ada diseberang sana.
Kila ternyata sudah melihat kemana arah pandangan Aiska jatuh. Awalnya dia mengira jika Aiska menatap Aska tapi dugaannya salah, yang Aiska lihat adalah 3 orang yg sepertinya belum Aiska ketahui identitasnya dan apa hubungannya dengan Aska dkk.
"Aika!" panggil Kila. Aiska tersentak dan menatap kesal kearah suara yg berhasil mengagetkan nya.
"Kenapa La?" tanya Aiska masih tak paham.
"Lo belum tau yah tiga orang di meja nya Aska?" Aiska terkekeh dan mengangguk menjawab partanyaan Kila.
Sepertinya Kila sudah tau alasan kenapa dia dari tadi diam dan tak banyak omong.
"Ya ampun gue lupa bilang sama lo Ai!" sewot Cika. Karena dia yg sudah mengatakan semua tentang Aska dkk tapi belum tentang tiga orang itu. Memang Aiska belum sempat bilang kalau dia mempunyai seorang kakak karena memang tidak ada yg bertanya. Toh itu juga gak penting kan.
Aiska terkekeh kecil melihat Cika yg berdecak kesal karena melupakan tiga laki-laki itu.
"Jadi, dari tadi lo ngeliat kesana karena orang yg gak lo kenal itu?" timpal Rina menggeleng-geleng tak percaya. Tadinya dia kira Aiska melihat Aska karena menolak pemberiannya untuk kedua kalinya. Tapi-
Dasar anak itu, Rina tak habis fikir. Hanya karena itu Aiska sampai melamun tak jelas saat memasuki kantin.
Cika mulai menjelaskan siapa tiga orang yg kali ini bergabung dengan Aska dkk.
"Jadi mereka bertiga itu temen nya Aska. Mereka kakak kelas disini. Gini, gue kenalin sama lo. Itu yg sebelah Akel, bgk Tiyo dia baik, perhatian juga mudah bergaul. aahh gue ampe meleleh liat dia kalo senyum." ucap Cika semringah.
Aiska tak mengira sebegitu femous kah abang nya itu? Sampai-sampai Cika masuk dalam perangkap.
Rina membalik bola mata malas. Dia menatap jengah Cika. Tidak cukupkah Andre calon pawangnya? Dasar buaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aska Rajendra
Teen Fiction[BACA DESKRIPSI🚫] [FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM MEMBACA] MOHON MAAF JIKA BANYAK KESALAHAN DALAM PENGETIKAN Dikejar wanita? Sudah biasa. Seorang laki-laki yg memiliki paras yg tampan serta tatapan yg tajam mampu membuat kaum hawa menjerit tertahan. T...