Tak berapa lama kemudian perlahan-lahan kedua kelopak mata Yuna terbuka dan berkedip tanpa tatapan beringas yang sebelumnya kedua bola mata nanar siap menyerang siapa saja yang dia lihat.
Tubuh Yuna merasakan pelukan hangat penuh kasih dari seorang wanita yang sedang menangis, mendekap erat dirinya. Tangan Yuna bergerak memegang wajah Emak yang tanpa kerutan dibanjiri oleh deraian airmata.
Emak terkejut akan sentuhan dari si buah hati, menatap dia dengan tersenyum. Seketika itu juga kesedihan Emak yang mendalam berubah menjadi kebahagiaan yang tak terkira, tak dapat Emak ungkapkan dengan kata-kata.
"Ya Tuhan, terimakasih" ujar Emak.
"Engkau telah mengembalikan dia kepangkuanku"
Hanya ucapan syukur yang terus Emak panjatkan kepada Tuhan atas rahmat dan berkah-Nya yang luar biasa. Tak dapat dipercaya bagi siapapun yang melihat kalau serum itu telah berhasil merubah zombie Yuna kembali menjadi manusia biasa.
"Oh Yuna, anakku sayang"
"Bang, Git, lihat! Yuna sudah sembuh" seru Emak penuh haru bahagia.
Kolonel Bambang dan Dr. Sigit menghampiri Emak yang sedang mencoba membantu Yuna bangkit untuk berdiri. Dengan berhati-hati penuh kewaspadaan, kolonel Bambang dan Dr. Sigit melihat Yuna yang sedang dipapah Emak keluar dari dalam sel.
"Bagaimana Wi, keadaan putrimu?" tanya Dr. Sigit ingin memastikan tentang keberhasilan serum eksperimen yang setelah sekian lama mencari penawar virus zombie.
"Alhamdulillah Git, Yuna baik-baik saja" jawab Emak senang.
"Mak, Yuna ada dimana? Dan siapa orang-orang itu?" Mata Yuna menyapu ke sekeliling ruangan yang agak remang-remang dan memandangi orang-orang disekitarnya.
"Sayang, kita ada di tempat yang pernah dibicarakan oleh Pak tentara, sedangkan kedua orang itu adalah teman Emak dan teman dari bapakmu" jelas Emak menunjuk ke arah Dr. Sigit dan kolonel Bambang.
"Gadis cantik, selain sebagai sahabat yang baik, ibumu adalah wanita pemberani, ia sangat menyayangi dirimu lebih dari apapun. Kamu mesti bangga mempunyai ibu hebat seperti ini" Dr. Sigit tersenyum memeluk Yuna bergantian disusul oleh kolonel Bambang, senang akan kesembuhan dari putri tunggal sahabatnya dari virus ganas zombie yang menular dan berbahaya.
Akhirnya Yuna dibawa oleh Dr. Sigit bersama kedua rekan profesornya ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan didampingi oleh Emak.
••••••••••••••
Kabar tentang telah ditemukannya penawar virus zombie disambut gembira, walau berita ini hanya tersebar dari mulut kemulut saja karena saat ini pemerintah masih merahasiakan riset serum penawar yang sedang berjalan.
Dr. Sigit bersama tim ilmuwan lainnya berjibaku untuk mencari cara agar serum penawar bisa bereaksi ke zombie melalu udara. Tidak mungkin kan ribuan zombie disuntik satu persatu?
Sebagian orang ada yang percaya dan tidak percaya akan jaminan keselamatan hidup mereka dengan adanya penawar virus tersebut, bisa mengatasi wabah zombie karena banyak orang yang berpikir dan takut kalau wabah ini merupakan akhir dari kehidupan umat manusia dimuka bumi. Tapi, yakinlah bahwa Tuhan itu memberikan suatu penyakit pasti ada obatnya, karena dibalik setiap musibah pasti selalu ada hikmah–hikmahnya.
Satu minggu telah berlalu, sejak pemberian serum perdana atau uji coba yang pertama. Keadaan Yuna sekarang benar–benar sebagai manusia seutuhnya. Pemeriksaan dilakukan tahap demi tahap kepada Yuna selama dua hari berturut–turut di laboratorium dengan selalu ditemani dan diawasi oleh Emak.
Begitu bahagia Emak bisa melihat senyum dan mendekap Yuna lagi, kini sedetik pun Emak enggan menjauh dari putri semata wayangnya. Hasil check up medis pun menunjukkan semua fungsi organ tubuh Yuna normal dan sehat–sehat saja.
Hari–hari penuh kebahagiaan akan Emak jalani bersama Yuna, Mona, Nina dan si kakak sebagai keluarga baru. Mereka memang telah kehilangan orangtua tapi mereka juga mendapatkan sosok seorang wanita yang lebih dari sekedar ibu, yaitu Emak. Emak akan senantiasa selalu menyayangi, membimbing dan menjaga orang–orang yang ia kasihi. Di mata dunia Emak bukan hanya sekadar berjasa kepada Yuna tapi juga untuk kelangsungan hidup manusia.Emak is my hero.
Untuk semua ibu diseluruh dunia adalah Pahlawan bagi setiap anak–anaknya. Kekuatan cinta, doa serta pengorbanannya dapat membuat sesuatu yang mustahil bisa terwujud menjadi nyata. Jasa–jasanya yang luar biasa tak dapat tergantikan oleh apapun yang ada di dunia ini sehingga ada ungkapan kata bahwa surga itu dibawah telapak kaki ibu.
Tak terasa berjalannya waktu, satu tahun telah berlalu. Kini Emak bersama ketiga putri–putrinya hidup di pulau kecil yang aman dan damai dengan orang–orang lainnya menjalani hari demi hari memulai suatu kehidupan baru untuk menyongsong masa depan yang lebih baik nan cerah.Walau, harus dari nol dan dengan keterbatasan yang ada mereka berjuang tanpa putus asa serta bertahan optimis bahwa suatu hari nanti pandemi ini pasti akan berakhir. Amin....
*TAMAT*
Kisah Emak berakhir dan cukup sampai disini tapi kasih seorang Ibu kepada anak–anaknya tak terbatas oleh waktu. Terimakasih untuk pembaca yang sudah mampir untuk komen dan votenya di cerita ini. Sampai jumpa😇😇😇
KAMU SEDANG MEMBACA
EMAK Is HERO
Science FictionManusia hanya bisa berusaha dan berdoa, bertahan hidup dan melindungi diri dari kehancuran dunia. "Mak, ada orang makan orang." "Apa zombie?" Keserakahan manusia menyebabkan bencana dan pemusnahan manusia. Start: 1 Juni 20...