Dalam keadaan was was Emak, Yuna dan Mona berjalan beriringan keluar dari mall, tapi langkah kaki mereka terhenti karena melihat sekelompok zombie yang berkeliaran di jalan. Ada zombie yang berdiri terdiam dan ada juga zombie yang berjalan sempoyongan seperti orang mabuk.
Grrrr..... Grrrrr....
Seorang zombie laki laki bertubuh pendek dan berkepala plontos berjalan mendekati Yuna dan menerjang Yuna sehingga mereka terjatuh lalu berguling guling di paving blok area parkiran.
Aaaaaa!!!!!!
"Awas Yuna!!!!!!." Histeris Emak dan Mona.
Zombie gundul itu meraung dan mulai menyerang Yuna yang memberontak ketakutan.
"Emak!!!!!."
Yuna berteriak dengan kedua tangannya yang menahan bahu zombie gundul itu dan menghimpit tubuhnya.
Emak menggeret tubuh zombie gundul itu menjauh dari Yuna. Seketika itu juga Emak memukulkan helmnya ke arah kepala gundul si zombie secara bertubi tubi sampai kepalanya pecah yang memuncratkan darah.
Satu persatu zombie zombie berdatangan menghampiri Emak.
"Cepat lari, Yuna." Seru Emak.
Mona membantu Yuna berdiri lalu sambil bergandengan tangan, mereka berlari yang diikuti Emak di belakang mereka.
Bruuuummmm......
Terlihat sebuah mobil suzuki pick up berwarna hitam melaju kencang menghampiri mereka yang sedang berlari dari kejaran zombie.
"Yuna, ayo cepat!!!!."
Teriak seorang pemuda yang mengemudikan mobil itu dengan menggerakkan kedua tangannya keatas. Dia melihat ke arah Yuna dengan raut wajah penuh kepanikan.
"Ayo, cepat naik." Seru Emak.
Mereka bertiga melompat naik kebagian belakang mobil tersebut.
"Buruan jalan!!!!."
"Ayo, ngebut!!!!."
"Gaspoll woy, gaspoll!!!!!."
Mobil melaju kencang meninggalkan tempat itu yang dalam sekejap telah dipenuhi dengan zombie yang berdatangan dengan tiba tiba.
Emak, Yuna dan Mona berpelukan diatas mobil. Sepanjang mata memandang mereka hanya melihat kehancuran dimana mana. Keadaan kota menjadi hening mencekam. Rumah, bangunan gedung dan mobil mobil di seluruh penjuru kota dalam keadaan rusak.
Mobil yang dinaiki mereka melaju jauh meninggalkan kota.
•••••
Mobil memasuki sebuah halaman rumah yang berada di pinggiran kota, daerah perbukitan.
"Kalian baik baik saja?."
"Gimana keadaan loe, Yun?."
Yuna dan Mona terkejut mendengar suara seseorang yang begitu mereka kenal.
"Hah Angga!!!."
Ternyata pemuda yang menolong mereka adalah Angga Angkasa Putra. Dia adalah kekasih Yuna. Pemuda itu orangnya tampan, berbadan tegap yang terlihat macho dengan rambut gondrongnya.
"Oh ya, kita sudah sampai. Silahkan kalian turun." Ucap Angga membantu mereka satu persatu turun dari mobil.
"Thanks Ga. Loe udah nolongin kita." Ujar Mona bernapas lega.
"Loh, kalian udah saling kenal?." Tanya Emak.
"Iya, mak. Angga ini pacarnya Yuna loh, mak."
"Apa!!!! Pacar!!!."
Emak mengamati pemuda yang ada di depannya dari ujung rambut sampai ujung kaki.
"Perkenalkan mak, saya Angga." Angga memperkenalkan dirinya sambil mengulurkan tangan pada Emak.
"Yuna, apa benar yang dikatakan Mona." Emak menatap Yuna dengan sejuta pertanyaan.
"Iya, mak." Lirih Yuna.
"Ah sudahlah, yang penting sekarang kita semua sudah selamat. Oh ya masbro, terima kasih atas pertolongannya." Ujar Emak.
"Ngomong ngomong sekarang kita berada dimana?."
Mereka berdiri di depan sebuah rumah kayu bercat putih yang dikelilingi oleh pepohonan. Keadaan rumah kotor. Sepertinya sudah lama tak berpenghuni.
"Ini rumah nenek saya, mak. Rumahnya kosong sejak nenek meninggal tapi kami sering datang kesini."Jelas Angga.
"Apa kita aman disini?."
"Untuk sementara ini adalah tempat perlindungan kita."
"Ooohhh gitu." Emak menganggukkan kepalanya.
"Silahkan masuk, mak." Angga membukakan pintu.
Mereka melihat keadaan isi rumah dengan banyaknya sarang laba laba disana sini. Perabotan rumah yang ditutupi oleh kain agar tidak berdebu.
Angga menyingkapkan tirai dan menyalakan lampu.
"Ga, disini ada makanan gak?. Lapar nih." Ucap Mona memegang perutnya.
"Oh iya." Angga menuju ke dapur dan membukakan kulkas.
"Ini ada makanan. Sebulan yang lalu gue baru dari disini bersama bokap dan nyokap."
Mona melihat isi dalam kulkas. Ada telur, mie instan, susu, kacang kacangan, coklat, sosis dan nugget.
Angga membuka lemari lemari kitchen set di dapurnya.
"Ini ada juga beras, minyak goreng, gula, kopi, teh, dan biskuit biskuit."
"Waaahhhh...."
"Moga moga cukup untuk kita bertahan disini."
"Ga, baju Emak gue kotor. Loe punya baju ganti gak?." Tanya Yuna.
"Ooohhh ada. Mari, mak." Ajak Angga menuju ke sebuah kamar di dekat ruang tamu.
Angga membukakan lemari di kamar tersebut.
"Silahkan pilih sendiri, mak. Ini baju lama nyokap tapi masih bagus kok."
Terlihat baju baju bermerek yang bergantungan di lemari.
EPISODE SELANJUTNYA🏠🏠🏠
KAMU SEDANG MEMBACA
EMAK Is HERO
Ciencia FicciónManusia hanya bisa berusaha dan berdoa, bertahan hidup dan melindungi diri dari kehancuran dunia. "Mak, ada orang makan orang." "Apa zombie?" Keserakahan manusia menyebabkan bencana dan pemusnahan manusia. Start: 1 Juni 20...