Angga membawa Nina dan kakaknya menjauh dari tempat dimana Emak dan pak tentara sedang melawan zombie zombie. Angga dan kedua anak perempuan itu bersembunyi dibawah pohon.
"Kalian baik baik aja" tanya Angga kepada Nina dan kakaknya.
Nina dan kakak merasa ketakutan menatap Angga yang masih memegang cangkul ditangannya.
"Kak....kak....ma...nu....sia...kan" ucap Nina gemetar memeluk erat kakaknya.
Angga tertawa kecil mendengar ucapan gadis kecil yang baru ditolongnya itu.
"Anak manis, jangan takut. Kita bukan makhluk itu kok" jelas Angga tersenyum sambil memegang tangan Nina yang gemetaran.
"Terima kasih, kak. Kakak udah menolong kita tadi" balas kakak tersenyum ke Angga.
Angga menganggukkan kepala dengan senangnya.
"Mereka itu siapa kak?" tanya Nina menunjuk ke arah Emak yang memegang sinso sebagai senjatanya dan pak tentara menembakkan isi peluru pistolnya ke zombie zombie yang menyerang mereka dengan ganas.
"Mereka berdua itu temen kakak" sahut Angga.
Dari kejauhan Angga, Nina, dan kakak melihat aksi hebatnya Emak dan pak tentara.
Grrrr... Grrr.. Grrrr...
Dorrr.. Dorrr... Dorrr...
Groenggg... Groenggg...
Akhirnya makhluk makhluk itu jatuh berserakan tak bergerak dengam bersimbah darah, Emak dan pak tentara telah berhasil menghabisi zombie zombie itu.
Emak berdiri mengamati keadaan sekitarnya, nafasnya terengah engah kelelahan dengan keringat bercucuran di sekujur tubuhnya.
Emak, pak tentara, Angga membawa Nina dan kakaknya bergegas meninggalkan tempat itu sebelum zombie zombie yang lainnya berdatangan menyerang mereka kembali.
Suasana kembali sunyi dan hening mencekam menyelimuti daerah perbukitan.
•••••••
Yuna melihat Emak bersama yang lainnya berjalan menuju ke rumah. Yuna bersyukur atas kembalinya kedua orang yang sangat berarti dalam hidupnya. Yuna dan Mona terlihat senang, mereka menunggu dipintu menyambut kedatangan Emak, Angga, pak tentara, dan kedua anak perempuan kakak beradik itu.
"Emak!. Hiks...hiks...hiks" seru Yuna langsung memeluk Emak dengan kegembiraan yang tiada taranya.
"Alhamdulillah kita semua selamat" ucap Emak memeluk Yuna dan Mona bergantian.
Mereka semua segera masuk ke dalam rumah takut ada zombie susulan yang akan berdatangan kembali.
•••••••
Setelah membersihkan diri Emak, Angga, dan pak tentara bersama Nina dan kakak berkumpul di meja makan sambil menyantap makanan yang disajikan oleh Yuna dan Mona. Emak memperhatikan Nina yang begitu lahap memakan nasi goreng buatannya.
Nasi goreng Emak memang mantul. Dalam sekejap nasi goreng di piring mereka masing masing ludes tak bersisa.
"Wah.. Enak banget nasi gorengnya. Coba aja kalau masih ada lagi" batin Nina melihat meja makan yang telah kosong.
"Kalian berdua darimana?" tanya pak tentara, menyeruput teh manis hangat.
"Kami dari kota pak" sahut kakak Nina.
"Jarak tempat ini dari kota kan jauh. Bagaimana kalian bisa sampai kesini"
"Sebenarnya--"
"Hiks....hiks...hiks.."
Terdengar suara isak tangis Nina yang tersedu sedu.
Kakak Nina menceritakan tentang apa yang telah dialami mereka. Pada saat berita virus menyebar Nina dan kakaknya langsung dijemput oleh kedua orang tuanya di sekolah. Orang tua Nina berencana mengungsi keluar kota karena di kota sedang terjadi kerusuhan. Namun, takdir berkata lain. Di tengah perjalanan mobil mereka dihadang sekelompok zombie. Naas, kedua orang tua Nina menjadi korban dari serangan makhluk makhluk ganas itu kemudian Nina dan kakaknya berlari menyelamatkan diri hingga sampai ke daerah ini.
Mendengar cerita kedua anak itu, Yuna dan Mona saling meneteskan air mata. Kesedihan dirasakan juga oleh orang orang yang berada di tempat itu.
Emak mengambil napas dalam dalam dan merasa prihatin dengan nasib kedua anak tersebut.
"Sabar ya sayang. Ayah dan Ibumu udah tenang di surga" ucap Emak.
"Angga sepertinya saya akan melanjutkan perjalanan kembali" ujar pak tentara.
"Kemana tujuan Pak Indra?" tanya Angga duduk bersebelahan dengan pak tentara.
"Di pulau seberang ada camp militer lama yang digunakan oleh komandan pasukan kami sebagai markas darurat, jadi saya mau kesana" jelas pak tentara
"Bagaimana dengan kalian?" tanya pak tentara pada Angga dan Emak.
"Kita belum tau rencana kedepannya pak" jawab Angga menatap orang orang di sekitarnya.
"Kenapa kalian gak ikut bersama saya?. Di sana tempatnya aman untuk kita bersembunyi" jelas pak tentara lagi.
"Maaf pak, tapi sepertinya kami akan bertahan dulu disini" timpal Angga.
"Gimana dengan kedua anak ini?" tanya pak tentara menoleh ke arah Nina dan kakaknya.
"Untuk keselamatan mereka sebaiknya Nina ikut bersama pak Indra saja" sahut Emak.
"Gimana anak anak?" tanya pak tentara kembali.
"Baiklah. Terserah bapak aja" jawab kakak Nina.
"Untuk mempersingkat waktu sebaiknya kita berangkat sekarang sebelum hari menjelang malam" kata pak tentara.
Emak dan Yuna mempersiapkan makanan dan minuman untuk bekal pak tentara, Nina, dan kakaknya.
"Terima kasih semuanya. Semoga kita dapat berjumpa kembali" pamit pak tentara, Nina, dan kakak.
EPISODE SELANJUTNYA🍛🍛🍛
KAMU SEDANG MEMBACA
EMAK Is HERO
Science FictionManusia hanya bisa berusaha dan berdoa, bertahan hidup dan melindungi diri dari kehancuran dunia. "Mak, ada orang makan orang." "Apa zombie?" Keserakahan manusia menyebabkan bencana dan pemusnahan manusia. Start: 1 Juni 20...