EPS 32. Teman lama

46 10 0
                                    

  Semburat merah diufuk barat menandakan hari akan menjelang malam. Keindahan sunset terasa terabaikan oleh suasana kengerian yang telah terjadi di seluruh kota yang kini penuh dengan mayat–mayat hidup, yaitu zombie.

  Kesibukan terjadi di atas rooftop dimana para tentara yang selamat bersiap–siap untuk meninggalkan tempat pertahanan mereka selama ini.

  Emak beserta kolonel Bambang sedang mencari solusi bagaimana cara membawa Yuna bersama mereka naik ke helikopter.

  "Bang, apa bisa Yuna ikut dengan kita?" tanya Emak pada kolonel Bambang.

  "Itulah mbak yang sedang aku pikirkan" ucap kolonel Bambang.

  "Bang, mungkin kami berdua memang harus disini saja" ucap Emak yang merasa sudah sangat putus asa dan berpasrah diri.

  "Gak mbak, aku tidak akan meninggalkan kalian. Bagaimanapun caranya kalian berdua harus ikut bersamaku" jelas kolonel Bambang.

  Kolonel Bambang memanggil sersan Budi yang tampak sedang berbincang–bincang dengan para prajurit.

  Sersan Budi yang mendengar namanya dipanggil oleh kolonel Bambang segera menghampiri.

  "Gimana, San. Apa semua sudah siap?" tanya kolonel memastikan.

  "Siap, pak. Semua anggota sudah naik" ucap sersan.

  "Tapi, San. Bagaimana cara membawa zombie itu" Kolonel Bambang menujuk jari telunjuknya ke arah Yuna.

  "Pak, kita bius aja zombie itu" saran sersan.

  "Apa dijamin aman, San?" tanya kolonel yang merasa ragu.

  "Kita coba pakai tiga kali lipat dosisnya, pak" ujar sersan.

  "Boleh juga idemu, San. Baiklah kalau begitu mari kita lakukan" Kolonel Bambang pergi ke tempat dimana Yuna terikat diikuti oleh sersan Budi.

                           •••••••••••

  Arghhhh....

  Grrrr..... Grrrr...... Grrrrrrr.......

  Yuna menggeram menakutkan berusaha untuk melepaskan diri dari ikatan jeratan tali yang membelenggu dirinya.

  Desut!

  Sersan Budi melesatkan sebuah tembakan bius kearah Yuna yang menancap di dada.

  Arghhhhh!!!!!

  Grrrrr.... Grrrrr....... Grrrrr......

  Suara raungan Yuna menggelegar mengerikan seperti berteriak memanggil dan meminta tolong.

  Beberapa zombie yang ada didalam gedung menengok kekanan dan kekiri mencari asal dari sumber suara raungan zombie  Yuna. Sontak zombie–zombie itu berjalan ke tangga menuju ke atas diikuti oleh sekelompok zombie dari lantai bawah gedung.

  Raungan zombie Yuna ternyata memicu kedatangan para puluhan zombie yang lainnya. Tanpa bisa dicegah kawanan zombie–zombie berhasil menerobos naik dan tiba diatas rooftop, tempat dimana Yuna diikat.

  Grrrrr..... Grrrrr..... Grrrrr......

  Grrrrr...... Grrrrr....... Grrrrr.......

  Kolonel Bambang dan para prajurit tidak menyangka akan serangan zombie yang mendadak datang dengan tiba–tiba.

  "Ada zombie datang. Serang!!!" seru para prajurit.

  Dor!!!! Dor!!!! Dor!!!!!

  Grrrr........ Grrrrrr...... Grrrr......

  Tanpa dikomando para prajurit pun mengarahkan senjata apinya dan menembak zombie–zombie yang datang berhamburan menyerang mereka.

EMAK Is HEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang