Selalu ada akan nada perpisahan untuk waktu yang dikorbankan, untuk hati yang dipatahkan dan untuk tubuh yang ditinggalkan.
Kabut duka tengah menyelubungi hati Emak dan Yuna. Yuna menangis semalaman, karena dia masih tidak percaya kalau orang yang dicintainya telah pergi meninggalkan dirinya untuk selama–lamanya.
Emak menghampiri Yuna yang duduk meringkuk di sudut ruang tamu.
"Putriku sayang ini makan" Emak menyuapi Yuna beberapa roti kering dari tangannya.
Yuna membisu hanya menggelengkan kepalanya.
"Ayo sayang dari kemaren kamu belum ada makan sedikit pun" bujuk Emak.
"Yuna gak laper, Mak" lirih Yuna dengan tatapan kosong.
"Yuna, sadar Yun, kalau kamu gak makan nanti kamu sakit"
"Emak... Hikkss... Hikkkss... Hikkkss..." Yuna memeluk Emak.
"Cup..... Cup.... Cup.. Sayang mari makan ya. Emak juga laper loh, apa Emak harus berpuasa" gurau Emak membelai lembut rambut Yuna.
"Gue gak boleh egois, kasihan Emak" kata Yuna dalam hati.
"Gue gak boleh berlarut larut dalam kesedihan, gue gak mau gara gara gue Emak jadi ikutan sedih"
"Maafin Yuna, Mak"
Akhirnya Yuna pun mau membuka mulutnya dan memakan roti yang disuapi oleh Emak.
••••••••••
Sudah dua hari Emak dan Yuna berada di rumah Bowo untuk bersembunyi dari zombie. Pagi ini Yuna sudah merasa sedikit tenang, Yuna berdiri terpaku di dekat jendela.
"Hayo melamun ya" ucap Emak disamping Yuna.
"Eh Emak gak kok, Mak" ujar Yuna.
Emak menarik tangan Yuna duduk di sofa. "Sini Emak mo kasih tau sesuatu"
"Ada apa, Mak?" tanya Yuna bingung.
"Sayang coba lihat ini" Emak memperlihatkan sebuah kotak kecil kepada Yuna.
Yuna menerima kotak itu. "Apa ini mak?"
"Bukalah" perintah Emak.
Yuna membuka kotak itu. Mata Yuna tak berkedip ketika mengamati cincin permata hijau yang indah di dalam kotak. "Cincin? Punya siapa, Mak?"
"Coba tebak" goda Emak.
"Angga" gumam Yuna.
"Iya sayang dan sepertinya ini buat kamu" jelas Emak menyodorkan selembar foto ke tangan Yuna.
Yuna tersenyum melihat foto itu dan air matanya jatuh menitik di pipi. Yuna mendekap kedua benda itu di dadanya dengan mengingat kenangan kenangan indah bersama dengan orang yang sangat dicintainya.
•••••••••
Grrrr..... Grrrrr... Grrrr.....
Tiba tiba ada zombie yang menerobos masuk ke dalam rumah.
Yuna berlari sambil berteriak, "Emak!! Ada zombie"
Grrrrr... Grrrrr.... Grrrr....
Emak menusukkan sebilah pisau yang diambil dari meja dapur ke zombie yang mengejar Yuna.
Arghhh... Grrrrr... Grrrr....
Emak juga memukul dengan melemparkan barang barang yang ada di dekatnya kearah si zombie.
Emak dan Yuna berlari keluar melewati pintu namun entah dari mana datangnya zombie zombie itu sudah ada di depan rumah.
Grrrrr.... Grrrrr..... Grrrrr.....
"Celaka Yun, kita terkurung" ujar Emak.
"Gimana nih Mak tidak mungkin kita keluar" panik Yuna melihat depan rumah telah dipenuhi zombie.
"Mak, Yuna takut, Yuna gak mau jadi zombie" rengek Yuna.
"Ayo kita ke garasi, semoga aja kita bisa kabur lewat sana" Emak menarik tangan Yuna menuju ke samping rumah.
Grrrrr.... Grrrrr.... Grrrrr.....
Semakin banyak zombie yang datang. Zombie zombie berdesakan untuk bisa masuk kedalam rumah. Tak lama kemudian pintu pun terdobrak sehingga satu persatu zombie zombie itu masuk mengejar Emak dan Yuna.
Grrrrr....... Grrrrr.... Grrr.....
Setiba di garasi ternyata Emak dan Yuna juga dihadang oleh beberapa zombie. Emak mengambil sekop yang tersandar di tembok dan menghajar zombie zombie itu.
Bugh!!! Paw!!!
Bugh!!! Paw!!!!
"Yuna lari cepat keluar" titah Emak.
Sekuat tenaga Emak memukul berkali kali sehingga zombie zombie itu berjatuhan. Emak mengira kalau mereka tak bergerak lagi berarti keadan telah aman. Tetapi Emak salah besar karena ada zombie yang bangkit kembali dan menyerang Yuna.
Arggh.... Grrr..... Grrr.....
"Aaaaa.... Emak!!!!" Yuna berteriak ketakutan ketika si zombie mencekal dan mencengkeram tangannya.
Tangan Yuna terluka dan berdarah.
EPISODE SELANJUTNYA✊✊✊
KAMU SEDANG MEMBACA
EMAK Is HERO
Science FictionManusia hanya bisa berusaha dan berdoa, bertahan hidup dan melindungi diri dari kehancuran dunia. "Mak, ada orang makan orang." "Apa zombie?" Keserakahan manusia menyebabkan bencana dan pemusnahan manusia. Start: 1 Juni 20...