EPS 5. Emak, tolong!

136 24 1
                                    

  Huak.....

  Yuna tak tahan lagi menahan rasa mual diperutnya melihat kejadian tragis yang menyebabkan pemuda tersebut mati mengenaskan. Mona langsung terkulai pingsan.

  "Astaga Mon. Sadar." Yuna menyandarkan dan mengguncang guncang tubuh Mona.

  "Gimana ini ya Tuhan lindungilah kami." Doa Yuna memejamkan matanya.

  Air mata Yuna menitik membasahi kedua pipinya. Yuna merasakan takut, bingung dan sedih bercampur jadi satu dihatinya.

  "Emak maafin Yuna. Yuna belum bisa menjadi anak yang baik yang bisa membanggakan Emak." Batin Yuna mengatakan mungkin hari ini adalah hari terakhirnya hidup di dunia.

  Yuna merasa kalau selama ini dia masih bersikap kekanak kanakkan dengan sifatnya yang manja, cengeng, egois dan penakut. Apa... Apa...Emak.

  Dalam keputusasaan Yuna dikejutkan dengan bunyi getaran hp di saku celana dan segera mengangkatnya dengan tangan gemetaran.

  "Yuna dari tadi Emak telepon kok gak diangkat." Suara Emak cemas yang ternyata sudah 5 kali menelepon Yuna.

  "Mak..... Hiks... Hiks..." Lirih Yuna.

  "Kamu kenapa?." Tanya Emak was was mendengar isak tangis Yuna.

  "Mak....... To..... Long...."

  "Ada apa?."

  "Ada orang makan orang. Yuna..... Ta... Kut....."

  "Kamu dimana?. Tenang Yun, sekarang juga Emak akan jemput kamu."

  Setelah mendapat lokasi Yuna, Emak bergegas melajukan motor veganya secepat kilat ketempat Yuna berada.

  Wiu... Wiu... Wiu... Wiu.... Wiu...

  Dalam perjalanan Emak melihat mobil polisi, mobil damkar, dan ambulance berlalu lalang di jalanan kota.

  "Apakah hari ini ada orang demo besar besaran." Gumam Emak.

  Emak melihat situasi kota yang ramai oleh kerumunan orang dalam kepanikan tapi Emak tidak menghiraukan keadaan disekitarnya. Emak semakin tancap gas, motor veganya jalan meliuk liuk menerobos kerumunan tersebut.

  Astagfirullah......

  Emak tercengang, kagetnya bukan kepalang melihat Mall yang sudah porak poranda, terlihat kepulan asap dimana mana, dan banyak mobil terbakar di parkiran.

  Emak mengamati keadaan disekitar Mall yang berantakan. Emak melihat seorang satpam yang sedang berdiri terdiam di pos keamanan.

  "Syukurlah ternyata masih ada orang yang bisa ditanya." Ucap Emak.

  Emak mengurangi kecepatan motornya menghampiri satpam tapi, tiba tiba si satpam menoleh ke arah Emak sambil menyeringai menyeramkan dengan mulut berlumuran darah dan berlari mendekati Emak.

        EPISODE SELANJUTNYA🚑🚑🚑






EMAK Is HEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang