EPS 24. Pengorbanan

58 11 1
                                    

  Setelah cukup beristirahat Emak, Angga, dan Yuna meninggalkan rumah Bowo. Emak, Angga, dan Yuna melanjutkan pencarian mereka kembali.

  Mereka berjalan beriringan dari satu gang ke gang yang lain dengan hanya berbekal senjata ditangan masing masing.

  "Mak apa mungkin kita akan menemukan Mona" ucap Yuna dengan nada suara terdengar putus asa.

  "Sabar sayang. Kita serahkan saja semuanya sama Tuhan yang penting sekarang kita berusaha untuk mencarinya. Jadi jangan kecewa dan sedih ya" ucap Emak dengan lembut.

  Yuna hanya menganggukkan kepala mendengar nasehat Emak.

  "Hari sepertinya akan menjelang malam nih, masbro" Emak mendongak ke atas dimana langit kemerahan menandakan hari telah beranjak senja.

  "Bener Mak kalau gitu kita mesti cari tempat untuk bermalam dan kita juga harus mencari makanan nih mak" jelas Angga.

  "Lo pasti lapar kan, Yun. Seharian tadi lo kan belum makan" cemas Angga menatap Yuna yang terlihat lemas.

  "Enggak Ga. Gue masih bisa bertahan kok" ujar Yuna tersenyum, melihat Angga yang sangat perhatian kepadanya dan Emak.

  "Dasar brengsek si Bowo, coba aja kalau gue jumpa dia" umpat Angga.

  "Gue pikir dia orang baik, ternyata dia seorang penipu"

  "Udahlah sayang jangan marah marah, gak usah buang buang energi" seloroh Yuna menenangkan kekasihnya.

  "Sabar masbro. Orang sabar disayang Tuhan loh" canda Emak tersenyum.

  Angga menarik napas panjang berusaha untuk meredakan emosinya.

                          •••••••••

  "Siapa itu?" Angga menatap tajam ke arah orang yang baru saja dilihatnya berlari tidak jauh dari tempat mereka berjalan.

  "Rasanya gue kenal dan tas ransel yang di punggungnya tidak asing"

  Angga memicingkan matanya, menatap seksama orang itu.

  "Nah itukan tas gue" pekik Angga berlari mengikuti orang yang berlari di depannya.

  "Angga lo mau kemana" seru Yuna memanggil Angga.

  "Angga tunggu, disana banyak zombie"

  Akan tetapi sepertinya Angga tidak mendengar seruan Yuna karena Angga terlalu fokus dengan orang yang sedang dikejarnya.

  Angga berteriak, "Woi maling jangan lari, balikin tas gue"

  Ternyata orang yang dikejar Angga adalah si Bowo dan Angga tidak mengetahui kalau ada zombie yang akan menghadang di depan mereka.

  Grrr... Grrrrr...

  Sekelompok zombie itu menoleh ke arah Angga dan Bowo, tanpa di komando zombie zombie itu langsung menyerang mereka.

  Arghh.. Grrrr...

  Grrrr.... Grrrrr.....

  "Sialan rupanya si Bowo sengaja membawa gue ke zombie zombie ini" gumam Angga.

  "Kurang ajar kenapa gue terpancing emosi"

  "Gue seharusnya kan menjaga dan melindungi Emak dan Yuna"

  "Gue harus membuat zombie zombie ini agar tidak mendekati Emak dan Yuna"

  Angga berteriak, "Hey makhluk jelek ayo kejar gue!"

  Angga berlari menjauh supaya zombie zombie tersebut tidak menyerang Emak dan Yuna.

  Grrr... Grrrrr....

  Para zombie terpancing dengan siasat Angga. Para zombie pun mengejar dan mengerubungi Angga.

  Hiat!!!

  Bukh!! Paw!!!!

  Dengan berani Angga melawan zombie seorang diri yang hanya bersenjata kapak di tangannya.

  "Tolong!!!!"

  Arghh... Grrrrr.....

  Bowo berteriak dan meronta saat zombie zombie itu menerkam dan mengoyak tubuhnya. Nasib buruk menimpa pemuda itu. Bowo mati dimangsa para zombie.

  Melihat kejadian itu Angga segera mengambil tas ranselnya yang tergeletak di tanah lalu dengan sekuat tenaga melemparnya jauh jauh ke arah Emak dan Yuna yang terlihat bersembunyi di reruntuhan sebuah gedung.

  "Emak ambil tas itu dan cepat pergi dari sini!!"

  "Emak bawa Yuna pergi!!!"

  Saat Angga tengah lengah tiba tiba ada zombie yang menggigit lengannya.

  Arghhh.. Grrr....

  "Aaakhhh.." pekik Angga kesakitan.

  "Angga!!" panik Yuna melihat kekasihnya terluka.

  Yuna hendak berlari menghampiri Angga tapi Emak menahan Yuna.

  "Emak tolongin Angga, kasihan dia"

  Emak hanya terdiam, mata Emak basah tak berkedip menatap Angga.

  Angga pun balas menatap Emak dan seolah olah berbicara:

  "Emak maafin Angga. Angga tidak bisa memenuhi janji untuk selalu bersama Yuna"

  "Emak, Yuna pergi!!! Aaakhh!!"

  Emak mengambil tas ransel Angga.

  "Sayang kita harus pergi dari sini" Emak menarik tangan Yuna, meninggalkan tempat itu.

  Yuna menjerit, "Tidak!!!! Angga!!!"

     EPISODE SELANJUTNYA🎒🎒🎒

EMAK Is HEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang