EPS 2. Infeksi Virus

177 28 1
                                    

  Uhuk.... Uhuk.... Uhuk

  Seorang lelaki tua tengah berbaring lemah terbatuk batuk dilantai yang beralaskan koran, dinding rumahnya yang terbuat dari kardus bekas dan beratapkan triplek yang sudah berlubang disana sini. Kakek ini adalah seorang pemulung yang tinggal sendiri tanpa anak dan istri.

  Dia tinggal dikawasan kumuh di pinggiran kota. Lingkungan tempat tinggalnya terlihat kotor dan penuh dengan tumpukan rongsokan (barang barang bekas).

  Uhuk.... Uhuk... Uhuk....

  "Aduh, kenapa seluruh badanku terasa sakit begini." Keluh kakek menggerakkan badannya yang terasa pegal dan kaku.

  Uhuk... Uhuk.... Uhuk... Uhuk...

  "Apa yang sebenarnya terjadi padaku. Sial gara gara luka ini aku jadi tidak tidur semalaman." Gerutu kakek memperhatikan luka di jarinya terdapat bekas gigitan yang berwarna  merah kehitaman seperti borok, ditangannya timbul urat urat otot berwarna biru kehitaman.

  Lukanya terasa nyeri dan dia merasa ada sesuatu yang mengalir didarahnya. Kakek merasakan hal yang aneh terjadi pada tubuhnya.

  "Hari ini kalau aku gak pergi memulung nanti aku gak punya duit untuk makan." Ucap kakek berdiri sekuat tenaga lalu berjalan keluar dari rumah.

  Kakek berjalan dengan sempoyongan karena pandangan matanya mulai kabur. Baru beberapa langkah kakek itu berjalan tiba tiba badan kurusnya jatuh tersungkur di pinggir jalan yang sepi.

  Tak jauh dari tempat itu seorang wanita muda berseragam waitress sedang berjalan terburu buru.

  "Alamak mati gue. Bos bisa marah nih kalau gue terlambat." Ucap si waitress tergesa gesa.

  Saat mempercepat langkah kakinya dia melihat seseorang yang tergeletak kesakitan dan badannya berkejang kejang.

  "Apa itu?. Jangan jangan korban tabrak lari." Ucap waitress penasaran.

  Dengan rasa keingintahuan si waitress itu menghampiri kakek pemulung dan berniat untuk menolongnya.

  "Kenapa, kek!." Kaget waitress menyentuh badan kakek.

  Argh... Grr... Grr...

  Tiba tiba kakek itu meraung dengan keras membuat si waitress tercengang dan matanya membelalak lebar ketakutan.

  Dia melihat kedua bola mata kakek itu memutih dengan wajahnya yang menyeramkan.

  Si kakek menyerang dengan ganas si waitress. Dengan keberanian si waitress berusaha memberontak melepaskan diri dari cengkraman si kakek pemulung.

       EPISODE SELANJUTNYA🐀🐀🐀


EMAK Is HEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang