EPS 20. Terpisah

59 12 1
                                    

  Grrr... Grrrrr... Grrrr.....

  Grrrrr... Grrrrr... Grrrr....

  "Emak sepertinya kita tidak mungkin melawan mereka" teriak Angga menebas satu persatu zombie kesana kemari.

  "Iya masbro, jadi apa rencana masbro" seru Emak membabat zombie menjadi terpotong potong disana sini.

  "Kita mundur aja Mak, kalau tidak nanti kita akan mati disini"

  "Ayo kita cari jalan keluarnya"

  Emak dan Angga berpikir bagaimana mencari cara untuk bisa lepas dari kepungan zombie yang menyerang mereka kian bertambah banyak.

  Dor!!! Dor!!! Dor!!!

  Dor!!! Dor!!!!! Dor!!!

  Emak, Yuna dan Angga dikejutkan oleh suara tembakan yang berasal dari atap sebuah gedung berlantai tiga.

  Desingan peluru menghujani zombie zombie yang mengepung mereka. Satu demi satu zombie itu pun tumbang karena terkena tembakan misterius.

  "Masbro, ada orang yang membantu kita" ucap Emak.

  Angga menyahut. "Benar Mak"

  "Siapa mereka?"

  "Gak tau Mak"

  Angga berpikir inilah satu satunya kesempatan untuk mereka menyelamatkan diri. Angga menengok kekanan dan kekiri mencari cari tempat untuk berlindung, berlari pun percuma saja karena zombie zombie ini pasti akan mengejarnya.

  Dengan masih menghantamkan kapak ditangan, Angga melihat ada sebuah ruko yang pintu harmonikanya terbuka.

  "Emak, Yuna!!! Ikutin aku!!" teriak Angga.

  Emak dan Yuna menoleh ke Angga yang bergerak merapat ke pinggir jalan mendekati sebuah pertokoan. Emak dan Yuna menurut aja dengan ajakan Angga tanpa bertanya.

  Grrr... Grrrr... Grrr....

  Grrrr... Grrrr.... Grrrrr...

  "Cepat Mak, cepat Yun. Sini!!!"

  Emak, Angga, dan Yuna berlari ke tempat yang ditunjuk oleh Angga.

  "Ayo masuk!!!"

  Yuna masuk terlebih dahulu disusul oleh Emak, sedangkan Angga berusaha menutup pintu.

  Grek... Grek...

  Suara pintu tersendat sendat.

Pintu itu tidak dapat tertutup rapat sehingga pintu harmonika itu tidak bisa terkunci.

  Dengan secepat kilat Angga meraih kedua gagang pintu tapi sialnya pintu itu tidak bergerak sama sekali, ditarik dan didorong sekuat tenaga oleh Angga.

  "Tutup pintunya masbro" perintah Emak.

  "Gak bisa Mak" ujar Angga masih berusaha menutup pintu tersebut.

  "Loh kenapa"

  "Mungkin ada yang nyangkut. Coba Emak bantu dorong"

  Emak memeriksa bagian atas dan bawah pintu. Ternyata Emak melihat ada sesuatu yang mengganjal di bagian bawah pintu.

  "Pantes aja ada sampah plastik" ucap Emak menarik plastik itu.

  "Buruan Mak, mereka datang"

  Grrrr.. Grrrr... Grrrr.... Grrrr....

  Greeeekkkk......

  Akhirnya mereka berhasil dan nyaris saja zombie zombie itu menerkam Emak dan Angga.

                            ••••••••

  Dengan pencahayaan sinar matahari yang masuk melalui ventilasi udara. Emak mengamati tempat ini yang ternyata sebuah distro.

  Baju kaos kaos bergantungan dan sebagian berserakan di lantai. Tempat ini pun berantakan tak karuan.

  "Syukurlah kita selamat. Siapapun yang telah membantu kita tadi semoga Tuhan juga selalu melindungi-Nya" ucap Emak duduk berselonjor di atas tumpukan pakaian.

  Angga dan Yuna terduduk bersandar di etalase sembari mengatur nafas yang terengah engah.

  "Kalian tidak apa apa?. Emak, Yuna, Mona" ucap Angga melihat Emak, Yuna, dan.....

  "Tunggu tunggu. Mona mana?"

  Emak, Yuna dan Angga terkejut bukan kepalang menyadari kalau ternyata Mona tidak ada bersama mereka.

  "Ya Tuhan, Mona mana Mak" seru Yuna tersentak berdiri.

  Emak menepuk jidatnya. "Aduh masbro, Mona?"

  "Tadi Mona udah aku selamatin Mak" jawab Angga.

  "Terus Monanya dimana?" tanya Emak.

  "Angga gak tau Mak"

  Angga nampak bingung dan cemas memikirkan Mona.

  "Apa Mona masih di luar sana?" gumam Emak.

  "Huaa... Mona..." tangis Yuna seraya menghentakkan kedua kakinya di lantai.

        Dimanakah Mona berada??
             Bagaimana nasibnya??

       EPISODE SELANJUTNYA😭😭😭

EMAK Is HEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang