"Kita akan mencari Mona kemana, masbro" tanya Emak selesai menghabiskan beberapa keping biskuit.
"Gak tau nih mak kita cari aja dulu dekat dekat sini" jawab Angga.
"Ya Tuhan Lindungilah Mona" doa Yuna dalam hati.
Angga dan Yuna pun ikut memakan biskuit sebagai sarapan pagi mereka.
"Gimana mak, Yuna, sudah siap" seru Angga kepada dua orang wanita yang ada di depannya.
"Siap" sahut Emak dan Yuna bersemangat.
Angga membereskan peralatan yang ada di tas ranselnya sebelum mereka bertiga keluar dari distro.
••••••••
Emak dan Angga berjalan dengan waspada menyusuri tempat tempat yang mereka lewati untuk mencari Mona.
Sesekali mereka bersembunyi saat ada zombie yang melintas di dekat mereka. Mereka lebih memilih menghindari kontak fisik kecuali kalau tidak sengaja berpapasan langsung barulah terpaksa mereka harus melawan.
"Emak" Yuna berhenti dengan nafas yang terengah engah.
Sudah berjam jam mereka berjalan mencari Mona tapi belum ada jejak jejak Mona yang mereka temui.
"Kenapa sayang, capek ya" ujar Emak.
"Iya mak, Yuna gak kuat lagi berjalan"
"Ya udah, kita beristirahat dulu" ucap Angga mengawasi tempat mereka berhenti.
Emak dan Yuna duduk di trotoar jalan berlindung pada mobil mobil rusak yang banyak ditemukan di sepanjang jalan.
Angga mengamati puing puing reruntuhan gedung gedung di kanan kiri mereka.
Begitu dahsyatnya bencana ini tidak hanya menghancurkan dunia saja tetapi juga memusnahkan seluruh makhluk hidup terutama manusia.
Grrr... Grrrrr...
Tiba tiba muncul sekelompok zombie menuju ke arah Emak dan Yuna.
"Emak, Yuna, ada zombie" seru Angga.
Angga meraih dan menggenggam tangan Yuna. "Ayo lari"
Emak, Yuna, dan Angga bergegas lari menjauh dari zombie zombie yang berada di belakang mereka.
Akhirnya Emak, Yuna, dan Angga berhasil lepas dari kejaran zombie yang akan menyerang mereka. Emak, Angga dan Yuna bersembunyi di garasi sebuah rumah.
"Mon lo dimana" gumam Yuna.
"Apa lo baik baik aja atau bisa jadi lo udah mati"
"Jangan jangan lo juga udah berubah jadi zombie"
"Uh, gue gak boleh berpikiran jelek. Gue mesti optimis, semoga Mona selamat dan kita pasti dapat menemukannya"
Pikiran Yuna berkecamuk memikirkan tentang nasib sahabatnya.
"Hey masbro, udah aman belom" sahut Emak.
"Sabar Mak, kita tunggu aja" ujar Angga melongok keluar.
"Itung itung kita beristirahat sebentar disini. Gimana Yun?"
"Iya Ga, capek banget nih siap lari tadi. Ho... Ho... Ho..." ucap Yuna dengan nafas tersengal sengal.
Baru saja Yuna selesai bicara, mereka dikejutkan oleh munculnya seorang pemuda bertopi dengan memegang sekop ditangannya.
"Siapa kalian dan sedang apa disini?"
Emak, Angga dan Yuna bersiaga dengan senjata masing masing. Angga dan Emak mengamati pemuda itu dari ujung kepala sampai kaki, sedangkan Yuna menyelinap di belakang Emak.
"Kamu siapa?" balik Angga bertanya.
"Aku pemilik rumah ini" jawab si pemuda.
"Maaf kami disini hanya menumpang untuk bersembunyi" ucap Angga dengan ramah.
Si pemuda pun tersenyum dan menaruh sekopnya.
"Mari sini" ucap si pemuda mengajak Emak, Angga, dan Yuna masuk ke rumah.
"Salam kenal namaku Bowo" si pemuda memperkenalkan diri.
"Aku Angga, ini Emak dan Yuna" jelas Angga.
"Kalian darimana, kota berbahaya loh dan kenapa berkeliaran disini"
"Dulunya kami tinggal di kota ini juga dan kami sekarang sedang mencari teman kami"
"Teman kalian hilang"
"Iya dari kemaren"
"Wah tipis sekali kemungkinan kalian untuk menemukannya"
"Seperti mencari jarum dalam jerami"
"Mungkin saja teman kalian pun tidak akan selamat dari keganasan zombie"
Emak, Angga dan Yuna terdiam sejenak.
"Baiklah kalian boleh disini dulu" ujar Bowo.
"Terima kasih" ucap Angga.
EPISODE SELANJUTNYA👨👨👨
KAMU SEDANG MEMBACA
EMAK Is HERO
Science-FictionManusia hanya bisa berusaha dan berdoa, bertahan hidup dan melindungi diri dari kehancuran dunia. "Mak, ada orang makan orang." "Apa zombie?" Keserakahan manusia menyebabkan bencana dan pemusnahan manusia. Start: 1 Juni 20...