EPS 23. Tertipu

57 10 0
                                    

  Emak melihat Yuna sedang duduk di sofa dengan mata yang terpejam.

  "Kasihan kamu nak, pasti kamu kecapean" gumam Emak mengamati putri kesayangannya yang tertidur.

  Sebenarnya Emak sedih dengan keadaan yang mereka alami sekarang, hidup dalam ketakutan dan luntang lantung bertahan hidup dari zombie yang akan memangsa mereka.

  Emak tidak dapat membayangkan bagaimana jika sesuatu hal yang buruk terjadi pada dirinya atau pada putri kesayangannya.

  Tak terasa kedua mata Emak basah berkaca kaca mengingat masa masa bahagia hidup bersama anak tercinta. Emak memalingkan wajahnya ke arah Angga yang duduk di dekat jendela.

  "Sedang apa masbro" tanya Emak.

  "Emak, Angga lagi mengintai ke luar, berjaga jaga" jawab Angga.

  "Emak mau bicara sama masbro" ucap Emak bernada serius.

  "Ada apa mak sepertinya penting banget"

  Angga penasaran dengan apa yang akan Emak bicarakan dengannya.

  "Emak tau kalau masbro dan Yuna saling mencintai dan Emak senang kalau anak Emak bahagia. Jadi Emak minta sama masbro tolong jaga Yuna. Tetaplah selalu bersamanya"

  "Emak percayakan Yuna kepada masbro" suara Emak terdengar bergetar.

  "Kenapa Emak berbicara seperti itu" ujar Angga.

  "Tentu saja mak. Kita akan selalu bersama sama. Angga akan menjaga Yuna dan Emak juga"

  Emak menepuk pundak Angga. "Terima kasih masbro"

                           ••••••••

  "Mak gawat Mak!" seru Angga mengagetkan Emak yang sedang duduk santai di sofa bersama Yuna.

  "Apanya yang gawat masbro" tanya Emak santai.

  Yuna terkejut mendengar suara Angga yang terdengar panik. "Ada apa Ga?"

  "Tas gue hilang" jelas Angga.

  "Ya elah masbro cuma tas hilang aja kok heboh" ujar Emak.

  Yuna bernafas lega. "Iya Ga bikin kaget orang aja, kirain ada zombie"

  "Emak, Yuna gimana gak gawat. Soalnya semua makanan dan peralatan yang kita punya ada di tas itu"

  "Jadi artinya sekarang kita gak punya makanan lagi" kaget Emak.

  "Aneh, kok tasnya bisa hilang" ucap Yuna keheranan.

  "Gue aja gak habis pikir. Tadi tasnya gue taruh disini trus tiba tiba gue liat gak ada"

  "Coba dicari dulu. Mungkin masbro salah taruh tasnya"

  "Angga yakin kok Mak disini tempatnya" Angga menunjuk ke arah kolong meja.

  Mereka bertiga saling diam memikirkan bagaimana bisa tasnya Angga raib begitu saja.

  "Udahlah Ga jangan ambil pusing. Kita tanya ke Bowo, siapa tau dia tau tas lo" ujar Yuna menenangkan Angga yang terlihat begitu kecewa.

  "Baiklah biar gue tanya sama dia, tapi ngomong ngomong Si Bowo mana?"

  Angga beranjak mencari Bowo ke setiap ruangan tapi Bowo tidak ditemukan.

  "Loh Bowo kok gak ada, pergi kemana dia"

  "Atau jangan jangan dia...."

  "Sialan!"

  Tiba tiba terlintas di pikiran Angga kalau Bowo lah yang telah mengambil tas ranselnya.

  "Kenapa Ga?" seru Yuna dan Emak menghampiri Angga yang terlihat kesal dan marah.

  "Kurang ajar si Bowo pasti dia yang udah mencuri tas gue" kata Angga dengan sorot mata penuh kilatan amarah.

  Masih ada juga orang yang tega mengambil kesempatan dalam kesempitan.

  Angga berjalan ke luar rumah tapi langkahnya dihadang oleh Yuna.

  "Mau kemana Ga" tanya Yuna.

  "Gue mo cari si Bowo" jawab Angga.

  "Jangan Ga, jangan, di luar berbahaya" ucap Yuna mencekal tangan Angga.

  "Tapi Yun—"

  "Udahlah masbro ikhlaskan saja mungkin itu bukan rejeki kita" timpal Emak.

  "Lebih baik kita mencari Mona kembali"

  "Iya Ga benar kata Emak. Biarkan aja si Bowo itu"

  "Baiklah. Kalian benar, mencari Mona lebih penting dari pada memikirkan pencuri kecil seperti Bowo"

      EPISODE SELANJUTNYA🛍🛍🛍

EMAK Is HEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang