[ 𝐉𝐚𝐞𝐫𝐨𝐬𝐞 𝐟𝐭 𝟗𝟕𝐋 ] HARAP VOTE!
Jeffrey dan Chava yang tumbuh bersama, disertai dengan tawa, pertengkaran, dan kehangatan. Tapi sesuatu terjadi, ada perbedaan sikap dari Chava... apakah yang terjadi?
| Local Fanfic
𝐒𝐭𝐚𝐫𝐭: 25/05/21
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
vote! vote! vote! vote!
"lo ngapain disini?" tanya chava pada jeffrey yang menunggu didepan kelasnya, mereka berbeda kelas chava di 12B dan jeffrey di 12A.
"ayo balik"
"ck jeff lo ada basket, mending sana basket. gue juga langsung pulang, gausah kebiasaan khawatirin gue berlebihan" kata chava malas, meninggalkan jeffrey.
"gua udah ngajak lo baik-baik loh chav! cuman perkara charger tadi pagi lo masih marah sama gua?" jeffrey mensejajarkan langkahnya dengan chava.
chava berhenti berjalan, menatap jeffrey intens. "denger ya! lo tau kan apa yang gak gue suka dari kecil? pasti lah lo tau, lo sama gue udah tinggal seatap bertahun -tahun"
"ya gue tau, lo paling gasuka barang lo dipinjem tanpa sepengetahuan lo. tapi gua udah minta maaf juga! ayo kita ke mall, beli yang baru" ajak jeffrey.
"bodoamat, denger ya jeff. lo harus mandi kembang tujuh rupa dulu baru gue maafin lo! bye anak pungot!" chava menghempaskan rambutnya ke wajah jeffrey.
"sabar jep sabar... tapi omongan si chava gak pernah maen-maen.. gimana nih anjing, masa iya gua beneran mandi kembang tujuh rupa" ringis jeffrey.
•••
"mami! mi!" panggil chava mencari keberadaan jessica.
"chav mami lagi pergi" ujar krystal. hanya ada krystal disana yang sibuk dengan ipad nya.
"kemana? terus kok lo disini kak? gak kerja?" chava duduk disamping krystal
"engga, gantian sama mami"
"jeffrey mana? tumben lo pulang sendirian?"
"basket, terus gue males sama dia."
"masih masalah tadi pagi ya?" chava mengangguk
"bagus-bagus! kacangin aja HAHAHA" krystal dan chava memang klop sekali untuk mengerjai jeffrey, yang satu -satunya saudara laki -laki mereka.
"yaudah gue naik ya!"
•••
hari minggu siang, chava turun ke dapur dengan baju oversize nya. memang setiap libur, chava keluar kamar nya pada siang hari.
meja makan terlihat kosong, chava tak berniat mencari orang rumahnya. ia pergi mengambil makanan, di rak makanan.
lalu ia menduduki dirinya di kursi, "ngapain ya hari ini? main sama alice sabi kali ya"
sambil makan, chava menghubungkan alice.
"halo kenapa bitch?"
"gini nyet, main kesini ayo. ajak yang lain, rumah gue sepi."
"kita jalan keluar aja deh"
"mager, kesini ya lice? okey gue tunggu"
"yaudah"
tut.
byur! byur!
chava menoleh mencari arah suara, entah lah ia tak tau itu apa. chava mengelilingi rumahnya, dan!
"JEFFREY! LO NGAPAIN?" ada jeffrey di taman belakang, hanya menggunakan celana tak menggunakan kaos dan duduk disebuah kursi.
ada juga mbak inem disampingnya, mbak inem sudah bekerja sedari mereka belum lahir.
"ck bacot! liat tuh isi gentong" ujar jeffrey dengan rambut yang sudah basah.
"h—hah?" chava mendekat ke arah gentong disamping jeffrey, dan mbak inem yang sedang memegang gayung.
seketika tawa chava pecah, "aduh haha please, capek gue! lo ngapain beneran mandi kembang tujuh rupa jeffrey!" chava kembali tertawa. karena isi gentong itu ada berbagai macam bunga.
jeffrey menatap chava malas, "supaya lo maafin gua!"
chava mengelap air matanya, karena ia tertawa terlalu lama, namanya bengek.
"jeff, gue gak paham lagi sama lo! yaudah deh lanjutin aja. gue mau ke kamar, lagian juga gue gak beneran nyuruh lo mandi kembang gini."
jeffrey tak terima langsung menarik chava lalu mengkode mbak inem untuk menyiram chava juga.
"JEFFREY! SIALAN LO" chava mendorong tubuh jeffrey agar menjauh.
"DEMI YA! kesel ah! mbak inem kenapa mau aja disuruh jeffrey!" chava berdecak kesal.
"biar lo tau rasa! udah tuh air kembang nya masih banyak, siram kita lagi mbak!" suruh jeffrey masih memegang erat pergelangan tangan chava agar tak kabur.
"ish! mbak jangan dong, jeffrey lo gila banget sumpah!" chava mencoba melepaskan tangannya.
