𝐒𝐈𝐁𝐋𝐈𝐍𝐆𝐒?

⁰⁴ : TERBONGKAR

vote! vote! vote! vote!

"ngapain lo?" tanya chava yang heran melihat jeffrey masuk ke kamarnya dengan santai lalu merebahkan diri disampingnya.

"gak jadi pergi?" tanya jeffrey tanpa melirik chava.

chava ngedumel, "bacot!" chava masih kesal dengan jeffrey atas kejadian tadi siang.

"marah mulu lo heran gua" kata jeffrey.

"alice gak jadi kesini, udah keburu males main gue." jeffrey mengangguk mengerti

"chav!"

"hm" chava berdehem, melirik jeffrey yang tidur menatapnya.

"kenapa lo marah banget pas di kantin kemaren?"

"ya marah lah! gue yang diribetin sama fans-fans lo itu!"

"lo ngapain senyum-senyum kek om -om pedo njir!" kesal chava melihat jeffrey tersenyum.

jeffrey menghela nafas, "lo gak sayang lagi ya sama gua? sekarang sayang nya sama si mark ck!" jeffrey mengubah posisi membelakangi chava.

chava menatap jeffrey dengan tatapan aneh, "tobat jep tobat, ada apa sih sama lo?"

"ck gapapa"

grep!

"sini-sini cup cup! lo suka banget random ya jeff" chava memeluk jeffrey dari belakang.

"chav.. jauhin bang mark"

plak! chava memukul pelan lengan jeffrey, lalu melepas pelukannya.

"apaan sih! jeff jangan gitu dong, gue kan juga mau coba pacaran. gak bisa semua yang gue lakuin lo atur!" chava menjauhkan diri dari jeffrey.

"gua cuman ngeprotect lo chav, dengerin bisa gak sih!"

"gak!"

brak!

chava membanting pintu kamarnya meninggalkan jeffrey sendirian.

"chava! kamu mau kemana sayang malem -malem?" tanya mami jessica.

"mi chava mau nginep ya dirumah alice, okey ya?" mohon chava.

"yaudah boleh hati -hati ya sayang"

"gak! ngapain sih udah malem lo nginep -nginep segala?" jeffrey menghampiri chava dan jessica.

chava berdecak, "bisa gak sih sehari lo gak ganggu gue? mami aja bolehin. udah ya mih chava pergi"

"chav—"

"jeff udahlah biarin aja, chava udah gede sayang.. jangan berlebihan khawatirin chava"

•••

"jep" jeffrey berdehem.

"tadi lo gak berangkat bareng chava?" tanya bambam

"gak, dia bareng alice"

"lah, nginep ya pasti?" diangguki jeffrey.

"woi woi! tuh liat chava sama bang mark" tunjuk minggu, ke bawah, tepatnya di pinggir lapangan.

mereka lagi nongkrong di lantai atas. dan mark sedang main ke sekolah lama nya, dan sekalian ingin bertemu doi.

mark adalah alumni dari SMA Megalou, sekolah chava dan jeffrey saat ini. mark sedang berkuliah, dan bagaimana dia dapat bertemu chava?

dulu mark sering bolos di lapangan untuk bermain basket. dan chava adalah sekretaris osis, jadilah chava sering berhubungan dengan geng mark

walau dulu tak terlalu dekat, tapi saat kejadian di cafe itu mark berniat mendekatkan diri dengan chava.

jangan lupakan, alice si mak comblang. alice suka bermain dengan kakak kelas seumuran mark sedari dulu. makanya alice tau semuanya.

"ck" jeffrey mendecak

"kenapa lo?"

"bro lo ngapa sih loyo mulu!?"

"boleh gak sih suka sama sodara sendiri?"

"HAH? HAH ANJING ANJING! ADA APANI?"

"jangan bilang..." tebak erlangga.

"iya.." kata jeffrey lemas

"anjir jep, em gimana ya?" yoga ikut bingung.

"em aduh, AHHH GUA MASIH TREMOR DENGER OMONGAN LO JEP" heboh jevan.

"em... agak aneh sih dari awal. kalian pikir aja, masa gua sama chava lahir beda 3 hari. dan setiap mami ngenalin gua sama chava ke temennya, gak ada kata kembar, cuman bilang kita sodaraan. aneh ga sih?"

"terus.. cara gua ngeliat chava tuh beda, sejak kita SMP... gua beda aja kalo di deket chava, gua ngeliat dia.. hm bukan sebagai saudara, tapi perempuan.. perempuan yang harus gua cintai, gua milikin dan hidup bareng gua sampai tua.. kalian ngertikan maksud gua?"

jeffrey melirik teman-temannya yang menganga. "woi!"

"IYA-IYA NGERTI!"

"lo serius?" tanya erlangga memastikan, jeffrey mengangguk mantap.

"jep, sebelum lo sakit hati.. mending cari kebenarannya deh" usul dimas.

"setuju! tanya nyokap lo"

asikk krrr, rahasia jepri terbongkar bwahahaha. next chap, 25 vote bisa kah? bisa dong, kan jaerose stan here ayee😻🙆🏻‍♀️