⁴⁵ : HARUS IKHLAS

370 60 6
                                    

tolong banget ini loh vote!soalnya udah berhari-hari gadapet vote ekekek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tolong banget ini loh vote!
soalnya udah berhari-hari gadapet vote ekekek

ps: bakal panjang bgt, dan plotwist bgt eheheheh

_______

dua minggu kemudian..

di hari sabtu ini, mark mengajak chava untuk berjalan-jalan bersama. dan di malam nanti, mereka akan dinner di salah satu restoran spesial.

"tumben banget ngajakin jalan seharian? terus nyuruh aku ganti baju dulu, terus kamu ajak ke sini. kenapa?" tanya chava kebingungan

mark hanya diam saja, "sini yuk aku fotoin dulu. buat kenang-kenangan."

"cantiknya.. udah yuk makan." ajak mark tersenyum hangat.

chava sadar akan gelagat kelakuan mark yang aneh. setelah makan, mereka menikmati dessert yang tersedia.

"aku mau ngomong sesuatu, chav.. udah lama aku mau nyampein ini. berhubung lusa aku bakalan sidang, ini hari tepat." kata mark serius.

chava mempersilahkan mark untuk to the point. mark menghela nafas.

"aku mau kita udahan."

seperti tersambar petir di malam hari. jujur saja chava merasa tak terima ia di putuskan mark seperti ini.

"tapi kenapa? kenapa kak? aku ada salah? atau kakak punya yang baru? atau apa kak?!" tanya chava tak terima dan menuntut penjelasan.

mark menggenggam tangan chava, "kamu sabar dulu, aku mohon.. ini gak bersangkutan dengan orang ketiga, atau apapun itu chava.. aku——susah buat bilangnya.."

mark mengajak chava untuk berbicara di tempat yang agak sepi. tepatnya di ruang outdoor restoran, ada di lantai paling atas, yang kebetulan sepi.

"aku jelasin disini. maafin aku, aku bener-bener minta maaf. alesan aku mau udahan itu, karena aku bakalan ikut seminari pastor.. kamu tau kan, syarat seorang pastor?"

berat.. sangat berat. mereka saling mencintai, namun di pisahkan oleh Tuhan. jujur, chava antara kecewa gak kecewa. ia tak bisa membenci mark, karena lebih memilih Tuhan. tapi ia juga kecewa, karena mark meninggalkan nya. ia makin menyayangi mark, yang sangat mulia. ia bersyukur bisa kenal mark.

yang belum tau, untuk seorang pastor atau romo, itu tidak di perbolehkan menikah. berbeda dengan pendeta yang boleh menikah, karena ajaran kristen.

"kak.." tangis chava pecah.

mark tersenyum kecil, lalu memeluk orang yang ia cintai, yang sebentar lagi akan menjadi mantan nya, bukan pacar nya lagi. ia akan melepaskan chava sebentar lagi.

"tapi, bukannya kamu kuliah jurusan teknik?" tanya chava kebingungan dan masih dalam pelukkan mark.

mark terkekeh, "maaf aku bohong. aku jurusan teologi, cantik.. maaf ya, aku malah bikin kamu sakit hati. aku bohong ke kamu, karena aku pengen sekali aja ngerasain yang namanya pacaran, sebelum aku memfokuskan diri ke Tuhan."

𝐒𝐈𝐁𝐋𝐈𝐍𝐆𝐒?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang