vote! vote! vote! vote!
chava sedang bersiap-siap untuk bertemu mark, di malam minggu ini. ia sangat senang, karena sudah sangat lama mereka tidak ngedate berdua.
hari ini, mark mengajak chava pergi ke salah satu restoran. mereka janjian untuk bertemu di restoran itu. karena mark dari kampus, langsung pergi menuju tempat janjian mereka. chava pun menaiki taxi.
"kak!" wajah chava langsung tersenyum saat melihat mark datang.
"hai sayang! wah udah kamu pesenin toh. makasih ya!" mark bergabung bersama chava.
"langsung makan aja dulu ya?" diangguki mark.
keduanya makan dengan keadaan hening, hanya suara dari meja lain. hingga akhirnya chava mencoba membuka pembicaraan, "akhir-akhir ini kakak lagi sibuk apa?"
"aku? ngampus doang. oh iya, gimana, udah dapet kampus yang kamu mau belum?" tanya mark.
chava mengangguk antusias, "aku dapet beasiswa tau!! aku daftar pake nilai, terus sama penghargaan yang aku dapet, itu ngemudahin aku."
mark tersenyum, "keren pacar aku!"
"kak? kok ngelamun?" chava membuyarkan pikiran mark.
"hah? o-oh, nggak. yuk lanjut makan, habis ini kita jajan yang lain ya." kata mark. sebenarnya ada sesuatu yang ingin mark katakan pada chava. namun ia urungkan.
•••
"ngapain lo di sini?" mark melihat selena di depan rumahnya.
ya, mark kenal selena. selena lumayan terkenal di kalangan alumni megalou. karena kepribadian nya yang bisa di bilang sksd.
"emang aku gak boleh kesini?" tanya selena dengan imut.
"gak! pergi dari sini, atau gua seret lo!" mark menarik selena agar keluar dari pekarangan rumahnya.
"lo emang suka ganggu orang-orang yang deket sama chava ya?" tanya mark. selama ini ia sudah melihat gerak gerik selena, yang selalu ada di dekat chava.
selena menatap mark tak suka, "sok tau! mending lo turutin gue deh. lo balik ke berlin deh kak. dari pada disini, nyusahin!"
"wah anjing! lo yang nyusahin, anak angkat aja belagu. pergi lo! tobat sel, lo jangan kek perempuan murahan."
selena menatap mark kesal. darimana mark tau, bahwa ia hanya anak yang di adopsi oleh seorang pengusaha kaya.
"dih, sok suci! lo aja pacaran, termasuk dosa apa gak hah?!"
"gue tau, lo pacaran sama chava terpaksa kan? ngaku aja deh" selena tersenyum remeh.
mark menahan emosinya, belom aja gua cocolin sambel.
"serah lo deh. mau nga ngong nga ngong, kaga akan gua tanggepin. udah sana! nanti rumah gua bau asep neraka." mark berjalan meninggalkan selena sendirian.
selena menghentakkan kakinya kesal. "liatin aja lo!"
•••
chava baru saja selesai mandi. ia berniat untuk melakukan perawatan wajahnya. ia mengambil toner dan lain sebagainya.
ting!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐈𝐁𝐋𝐈𝐍𝐆𝐒?
Fiksi Penggemar[ 𝐉𝐚𝐞𝐫𝐨𝐬𝐞 𝐟𝐭 𝟗𝟕𝐋 ] HARAP VOTE! Jeffrey dan Chava yang tumbuh bersama, disertai dengan tawa, pertengkaran, dan kehangatan. Tapi sesuatu terjadi, ada perbedaan sikap dari Chava... apakah yang terjadi? | Local Fanfic 𝐒𝐭𝐚𝐫𝐭: 25/05/21 ...