³⁵ : UR DAUGHTER

477 90 36
                                    

vote! vote! vote! vote!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

vote! vote! vote! vote!

ADA SESUATU LAGII!!! JADI VOTE DULU AYOO

___

"yahhh! masa lo pindah si chav, gue sendiri lagi dong" keluh alice.

"ya gimana ya, papi yang minta, gue ga bisa bantah. kalo mau lo yang pindah ke rumah gue" chava terkekeh. ia sedang berkemas untuk kembali ke rumah wijaya. nanti ia akan di jemput mark. karena sudah lama mereka tidak bertemu.

"ck gue kesepian lagi dong" alice menatap chava sedih.

"yaelah, semenjak lo pacaran sama jevan, jadi gue yang lo tinggal di apart sendirian" cibir chava.

alice memutar bola matanya malas, "ya maap, namanya juga baru pacaran. lagi di masa-masa bucin"

"ck terus gimana? mau gak di rumah gue aja?" tanya chava lagi.

"tapi.. nih apart gimana?" alice menimbang-nimbangi.

"yaudah gini deh," chava mencoba mengambil jalan tengah

"lo tetep tinggal disini aja dulu, nanti kalo ada apa-apa. atau lagi pengen ada temen call gue, yuju, mina, jihya, una kek. kalau gak, lo yang ke rumah gue. gimana?"

"yaudah deh, tapi gue masih gak relain lo pergi ya!" alice menghentakkan kakinya kesal.

•••

"udah siap?" mark mengambil alih koper milik chava.

"udah. hati-hati ya lice di sini sendiri. kalo perlu teriak ke kamar mbak irene kalo ada apa-apa. gue balik dulu" pamit chava.

"iya-iya, hati-hati. yang bener bawa mobil nya lo!"

mark menatap alice sinis, "iya-iya bawel lo. udah ayo chav"

"

so, what did you do yesterday?" mark melirik chava yang duduk di sebelahnya.

"kemaren? hm, ke makam papa" chava mulai menceritakan semua yang terjadi kemarin dari awal hingga akhir.

"chav? are u okay?" chava menggenggam tangan chava dengan sebelah tangannya.

chava tersenyum, "iya, udah. kakak tenang aja, kemaren jeffrey sama papi nenangin aku"

jeffrey lagi, jeffrey lagi..

"abis ini kamu istirahat ya, mata kamu keliatan capek banget" ujar mark.

"iya"

•••

"sandara!"

sang empu yang punya nama menoleh kearah sumber suara. betapa terkejutnya sandara.

𝐒𝐈𝐁𝐋𝐈𝐍𝐆𝐒?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang