³⁷ : SELENA

546 80 36
                                    

vote! vote! vote! vote!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

vote! vote! vote! vote!

drrtt

ponsel milik sean berdering, kini, ia tengah sibuk mengurus berkas di ruangannya.

"ya halo? ada apa?" ujar sean pada anak buahnya yang menelfonnya.

"gawat pak, sepertinya orang suruhan suami bu sandara sedang berangkat ke jakarta untuk mencari bu sandara"

sean memijat pelan kepalanya, "kayaknya saya harus omongin ini sama sandara. tolong kamu urus kalau mereka udah ada di dekat kita oke?"

"baik pak, akan saya pastikan"

setelah telfon nya terputus, sean segera menghubungi istri nya yang sedang menghabiskan waktu berdua dengan sandara di rumah.

"halo mi, papi hari ini pulang cepet. sekarang otw ya"

"......"

•••

jam menunjukkan pukul 6 sore, chava dan jeffrey pulang bersama. mereka sempat menongkrong selama satu jam di cafe biasa.

"jeffva pulangg!"

"halo anak-anak mbak, ayo mandi dulu terus makan malem ya. tadi mama sandara udah masak buat kalian. tapi tadi tuan pulang cepet, terus jemput nyonya jess sama nyonya sandara" ujar mbak inem

"yah.. yaudah.. chava mandi dulu" chava berjalan lesu ke kamarnya. ekspetasinya jatuh karena ia sudah membayangkan memakan makan malamnya bersama sandara.

"yah doi jadi sedih mbak, yaudah jeff juga naik ya. btw, kalo ada yang nyariin jeffrey bilang aja dia gak ada ya" bisik jeffrey.

"lah siapa den.."

"ada deh"

__

ting tong!

"bentar mbak bukain pintu dulu" ujar mbak inem pada jeffrey dan chava yang sedang menikmati makan malam di meja makan.

cklek

"em siapa ya dek?" tanya mbak inem melihat seorang perempuan berumuran chava dan jeffrey.

"mbak, art di rumah ini ya?" diangguki mbak inem.

"saya cari jeffrey, ada?"

"em ada..? kenapa ya?" tanya mbak inem, ia mau bilang jeffrey gak ada, tapi agak takut dosa.

"em saya—pacarnya, iya" ujar selena, iya selena.

𝐒𝐈𝐁𝐋𝐈𝐍𝐆𝐒?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang