Hai perkenalkan namaku kim seokjin, usiaku 18 tahun, aku anak pertama dan memiliki tiga adik laki laki. mereka bernama jimin, taehyung dan jungkook.
Sebenarnya aku bukan kakak kandung mereka karena aku hanya anak angkat dari ayah woojin dan ibu jieun. Meskipun aku anak angkat, tapi mereka sangat menyayangiku ,apapun yang ku inginkan pasti akan mereka turuti. sampai akhirnya adik adik ku lahir mereka tetap menyayangi ku.
Bagi mereka aku adalah jagoan pertama mereka sebelum ke tiga jagoan lain nya lahir.
Ibu sangat menyayangi ku dan tidak pernah membedakan kasih sayang nya pada ku dan anak kandung nya.
Adik adik ku juga sangat menyayangi ku. Mereka sangat dekat dengan ku, kadang aku sampai kewalahan kalau mereka sudah dalam mode manja.
Pernah sekali aku menangis karena nilai ku jelek dan aku takut ayah dan ibu marah pada ku. Aku sampai tidak mau makan saking takut nya akan dimarahi oleh mereka.
Saat ibu tanya kenapa aku menangis? aku hanya menggeleng dan mengatakan tidak papa, tapi ibu tahu kalau aku berbohong.
Marah? tentu saja tidak, saat itu ibu malah memeluk ku.
"Tidak papa, jangan menangis! Ibu tidak marah kok. kalau kau malu atau tidak mau cerita tidak papa, Kau bisa cerita dengan buku. misal buku diary" ucap ibu ku sambil memeluk ku.
"Tidak mau bu, aku kan laki laki. Bagaimana bisa aku menulis buku diary seperti itu? pasti teman teman ku akan mengejek ku nanti" Jawab ku setelah melepaskan pelukan ibu ku.
Mendengar jawaban ku, ibu ku tersenyum dan mencubit pipi ku yang sedikit chubby.
"Kata siapa anak laki laki tidak boleh menulis diary? Lagian tidak akan ada yang mengejek kalau kau menyimpan buku nya dengan benar.
"Ingat kata ibu! buku adalah teman paling setia dan bisa dipercaya untuk menyimpan rahasia. Asal kau menyimpan bukunya dengan benar, maka rahasiamu akan aman sampai kapan pun" ucap ibu sambil memegang bahuku.
Saat itu aku mengangguk dan tersenyum, kemudian kembali memeluk ibu. Dulu aku fikir ibu hanya ingin menghiburku, tapi sekarang aku baru menyadari nya kalau apa yang ibu bilang itu benar.
Aku selalu tersenyum dan tertawa saat mengenang masa kecil yang bahagia sebelum kejadian itu terjadi dan semuanya berubah.
ya, semuanya berubah saat usiaku 15 tahun. Dimana aku dan ibu mengalami kecelakaan, saat itu ibu lebih memilih menjemput ku dari pada ikut jalan jalan bersama ayah dan adik adik ku.
Aku juga tidak tahu kenapa mereka ingin jalan jalan tanpa mengajak ku. Kami mengalami kecelakaan karena cuaca buruk, hujan lebat dan membuat mobil ibu tergelincir dan menabrak sebuah pohon.
Aku sangat ingat saat itu ibu bukan nya melindungi diri nya sendiri, tapi malah melindungi ku. Aku hanya bisa memeluk ibu dengan rasa sakit dan takut bersamaan. Pertama aku takut karena ibu yang tidak sadar dengan darah yang terus mengalir dari kepala nya.
Kedua karena ada serpihan kaca yang menancap di perut kiri ku dan membuat ku merasa sangat kesakitan, tapi aku lebih takut lagi saat tahu ibu tidak lagi bernafas.
Saat aku menceritakan semua yang terjadi saat kecelakaan pada ayah dan aku menceritakan bagaimana ibu yang melindungi ku saat itu, tapi aku tidak tahu kenapa ayah marah padaku dan Sejak saat itu ayah dan adik adikku membenciku, tidak ada lagi kasih sayang dan senyum hangat untuk ku.
Mereka menyalahkanku atas kematian ibu, ayah juga mengatakan kalau aku hanya anak pungut dan pembawa sial di depan adik adik ku. Kenyataan itu membuat mereka semakin tidak menyukai ku. Sejak saat itulah aku tidak punya teman bicara di rumah.
Mereka hanya bicara seperlunya saja dan sejak saat itu juga aku memutuskan untuk menulis semua yang kurasakan di buku diary pemberian ibu.
Sampai sekarang hanya buku diary inilah yang menyimpan rahasiaku. Entah sampai kapan aku melakukan ini, tapi untuk saat ini aku nyaman dengan diary ini.
Kim Seokjin.
________ ooo ____________
07. 00 kst.
Keluarga kim sedang berkumpul di meja makan untuk sarapan, begitupun juga seokjin yang juga menikmati sarapan nya.
"Ayah aku mau ayam nya" pinta jungkook dengan manja.
"Anak ayah mau ayam? baiklah ini dada ayam untuk jagoan kecil ayah. Apa kalian juga mau?" tanya woojin pada jimin dan taehyung.
Tentu saja mereka mengangguk semangat, dengan senang juga woojin memberikan ayam goreng yang sama pada mereka.
"Aku juga mau ayah" kata seokjin dan mengangkat piring nya, dia berharap woojin memberikan ayam goreng padanya juga.
Woojin tidak bergerak, dia hanya melihat seokjin dengan tatapan tidak suka dan membuat seokjin langsung menelan saliva nya, kemudian perlahan meletakan piring nya kembali.
"Maaf ayah" ucap nya dengan wajah sendu.
"Kau punya tangan kan? jadi ambil sendiri! " ketus woojin.
Seokjin hanya mengangguk sebagai jawaban, kemudian mengambil ayam bagian paha. Ya, dia suka paha bagian atas nya. Seokjin makan tanpa bicara sedikit pun setelah itu.
"Apa kalian sudah selesai?" tanya woojin pada anak anak nya.
"Sudah ayah" jawab jimin, taehyung dan jungkook bersamaan, tapi tidak dengan seokjin yang masih sibuk mengunyah makanan nya.
"Kalau begitu ayo berangkat!" ajak woojin dan meninggalkan meja makan di susul oleh taehyung, jimin dan jungkook di belakang nya.
Seokjin yang melihat langsung minum air putih dan berlari mengejar nya, padahal dia baru saja makan beberapa suap.
"Ayah tunggu, boleh aku ikut bersama kalian?" tanya seokjin penuh harap.
"Apa maksud mu? kami tidak mau satu mobil dengan pembawa sial seperti mu, nanti kami celaka seperti ibu dulu" ketus jungkook.
Seokjin tidak perduli dengan perkataan jungkook, dia terus melihat woojin menunggu jawaban.
"Kau dengar apa yang anak ku katakan?jadi jangan tanya lagi!" ucap woojin dan pergi meninggalkan nya.
Seokjin hanya menunduk dengan senyum getir, dia menarik nafas panjang saat dadanya terasa sesak menahan tangis.
"Tidak papa seokjin-ah, kau memang bukan bagian dari keluarga ini. Jadi kau harus sadar akan posisi mu ya. Kau harus sadar kalau kau hanya anak pungut" ucap seokjin dengan air mata tertahan.
Seokjin hanya tersenyum getir melihat ayah dan adik adik nya yang pergi, setelahnya dia kembali masuk ke dalam untuk membereskan piring kotor dan mencucinya lebih dulu sebelum berangkat ke sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim seokjin diary ✅ ( Terbit)
FanfictionIbu pernah bilang padaku "kalau kau tidak bisa menceritakan masalahmu pada siapapun, maka ceritakan dan tulis lah semua masalahmu pada buku diary, Karena buku adalah satu satu tempat yang bisa di percaya untuk menyimpan semua rahasiamu, selama kita...