3

1.4K 172 26
                                    

Iri? iya, jujur aku sangat iri saat melihat ayah yang begitu perhatian pada jimin, taehyung dan jungkook. Rasanya aku sangat ingin berada di posisi mereka, melihat Ayah yang tersenyum hangat dan tangan yang mengusap kepala mereka dengan lembut membuat ku sangat iri.

Walaupun bibir ku selalu mengatakan aku baik baik saja dan tidak iri saat mereka mendapatkan kasih sayang dari ayah, tapi nyatanya hati kecil ku tidak bisa berbohong. Aku sangat iri dan ingin di perlakukan seperti itu juga oleh ayah. 

Aku ingin kembali seperti dulu, kembali di masa saat semuanya menyayangi ku. Ayah yang selalu mengatakan aku adalah jagoan nya yang hebat.  Ayah  yang selalu memeluk ku dengan hangat, dan ayah yang selalu mengusap kepala ku sambil berkata 

Seokjin-ah ayah menyayangi mu.

Apa aku masih bisa mendapatkan kasih sayang mu lagi sebelum aku pergi ayah? Aku tidak tahu sampai kapan aku akan bertahan dengan penyakit sialan ini.

Penyakit yang selalu menggeroti tubuh ku perlahan lahan tanpa belas kasihan, penyakit yang sewaktu waktu bisa merenggut nyawa ku tanpa aba aba, penyakit yang selalu menyiksa ku kapanpun dia mau, hehe.

Ayah, aku merasakan sakit itu sendirian selama ini, terkadang saat sakit aku ingin sekali mengadu pada mu, tapi aku tidak berani karena takut kau abaikan. Tapi ayah,  aku akan terus berusaha agar ayah menyayangi ku lagi seperti dulu.

Aku merindukan mu ayah, aku juga merindukan kalian adik adik ku. Entah sampai kapan aku akan berusaha, tapi selama aku masih hidup maka aku akan terus berusaha mendapatkan kasih sayang kalian lagi.

Seokjin menghela nafas dalam setelah selesai menulis di buku diary nya. Dia langsung buru buru memasukan buku diary nya ke dalam tas, kemudian dengan cepat membuka buku pelajaran dan kembali mengerjakan tugas sekolah nya saat mendengar suara adik adik nya yang sudah pulang.

Brak 

Suara pintu terbuka dengan kasar sampai membuat seokjin tersentak kaget, sebenarnya hal ini sudah biasa mereka lakukan, tapi tetap saja seokjin selalu kaget saat pintu di buka dengan kasar seperti itu.

"Wah..hyung kau harus lihat sepatu yang ku beli tadi! Benar benar keren, kau tahu? ini sepatu keluaran terbaru"

Jungkook yang baru masuk kamar sengaja bicara seperti itu pada taehyung agar seokjin mendengarnya.

"Benarkah? kenapa kau tidak bilang padaku? aku kan juga mau" sahut taehyung yang sudah duduk di tempat tidur.

"Aku sengaja tidak bilang agar kau tidak ikut beli, aku tidak mau sepatu ku ada yang menyamai" ucap jungkook dengan bercanda.

"Oh ya jimin hyung, apa yang kau beli?" tanya jungkook setelah duduk di samping taehyung.

"hanya jaket" jawab jimin dan meletakkan  barang bawaan nya di lemari. 

Setelahnya jimin berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri di ikuti taehyung dan jungkook di belakang nya. Seokjin hanya diam, sesekali matanya melirik barang belanjaan adik adik nya yang tergeletak di atas kasur. Seokjin bisa melihat sepatu yang kemungkinan milik jungkook yang sudah di keluarkan.

"Keren sekali" gumam nya dengan mata yang terus melihat sepatu di atas kasur.

Seokjin kembali berpura pura untuk belajar lagi setelah jimin dan yang lain keluar dari kamar mandi.

"Aku lelah dan aku mau tidur" ucap jungkook dan naik ke tempat tidur.

"Aku juga, hari ini sangat melelahkan dan juga menyenangkan. Sekarang aku ingin sekali tidur" ucap taehyung yang sudah merebahkan diri nya di atas tempat tidur.

Kim seokjin diary ✅ ( Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang