"Yoon, joon. Kalian mau tidak pulang sekolah nanti temani aku potong rambut?"-seokjin
"Kau mau memotong rambutmu? kenapa?"-namjoon
"Rambutku rontok, bahkan tanpa ku sisir pun tetap saja rontok. kalau tidak percaya coba saja lihat ini" sahut seokjin sambil menyisir rambut nya dengan jari.
Setelah nya dia menunjukan pada namjoon dan yoongi rambut yang ada di tangan nya. Walaupun sudah tahu, tapi namjoon dan yoongi tetap saja tidak bisa menahan diri untuk bersikap tenang, hati mereka tetap sakit saat melihat seokjin yang tersenyum dengan menunjukan rambut yang ada di tangan nya.
Mereka menarik nafas panjang dengan mata yang memerah menahan tangis.
"Ya sudah nanti kita ke salon tempat biasa aku potong rambut, sekalian aku juga mau potong rambut."-yoongi
"Aku juga mau potong rambut, oh ya jin nanti potong dengan model yang sama ya?"-namjoon
"Kalian mau potong rambut juga?tapi kan rambut kalian sudah pendek?"-seok jin
"Tidak apa, kami hanya ingin potong saja, memangnya tidak boleh, eoh?"- yoongi.
"Ya boleh sih, itu kan hak kalian" sahut seokjin dengan tawa kecil nya.
Begitupun dengan yoongi dan namjoon yang ikut tertawa, tapi dengan air mata yang mengalir begitu saja dan mereka buru buru menghapusnya agar tidak ketahuan seokjin.
"Aigoo mataku perih sekali" bohong yoongi sambil menutup wajahnya dengan tangan.
"Sepertinya mataku kelilipan" bohong namjoon juga dan buru buru mengelap air mata dengan lengan bajunya.
Seokjin hanya tersenyum dan pura pura tidak tahu kalau sebenarnya kedua sahabatnya sedang membohonginya.
_____ ooo ____
Rumah sakit.
Woojin melihat hoseok yang duduk di samping ranjang.
"Seokie? apa anak anakku tahu tentang penyakit ku?" tanya nya dan hoseok mengangguk.
"Emm. Aku memberitahunya karena menurut ku mereka harus tahu kalau ayah nya sakit, tapi tidak dengan seokjin, aku dan paman yonjie sengaja tidak memberitahu nya"-hoseok
"Kenapa?"-woojin
"Kami punya alasan sendiri kenapa kami tidak memberi tau nya"-hoseok
"Begitu ya? tapi baguslah kalau dia tidak tahu, karena dia memang tidak perlu tahu tentang penyakitku"-woojin
"Kenapa?" tanya hoseok.
"Karena dia bukan anakku, jadi dia tidak perlu tahu tentang penyakitku. Oh ya memang nya sudah seberapa parah kerusakan pada ginjal ku?"-woojin
"Dari hasil keseluruhan test, diketahui hampir mencapai 80% ginjalmu mengalami kerusakan, paman"- hoseok.
"Sudah separah itu ya?" ucap woojin dengan kekehan getir.
Hoseok mengangguk sebagai jawaban." Apa kau tidak pernah merasakannya paman? atau kau sengaja menyembunyikan nya selama ini?"- hoseok
"Aku merasakannya, hampir setiap hari aku merasakan sakit nya, tapi selama ini aku bertahan dengan obat" woojin menghela nafas sebelum melanjutkan ucapannya.
"Kau benar, selama ini aku menyembunyikan nya dari anak anakku, aku tidak mau membuat mereka sedih. "terutama anak itu, anakku kim seokjin, aku tidak mau dia sampai berkorban untuk ku di luar batas kemampuan nya."
Lanjut nya dalam hati karena tidak mungkin dia mengatakan itu semua pada orang di sampingnya kalau sebenarnya di hati kecil nya
tidak pernah melupakan seokjin, woojin tidak pernah membenci anak nya itu, selama ini dia sengaja bersikap seperti itu agar seokjin tidak lagi menyayangi nya seperti dulu. dia tidak mau seokjin mengorbankan masa depan nya dengan mendonorkan ginjal pada nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim seokjin diary ✅ ( Terbit)
FanfictionIbu pernah bilang padaku "kalau kau tidak bisa menceritakan masalahmu pada siapapun, maka ceritakan dan tulis lah semua masalahmu pada buku diary, Karena buku adalah satu satu tempat yang bisa di percaya untuk menyimpan semua rahasiamu, selama kita...