7

1.2K 160 16
                                    

Seokjin mengerjapkan matanya untuk memperjelas penglihatan nya. Tangannya perlahan bergerak mengambil sesuatu yang menempel di kening nya. Handuk kecil, itu lah yang seokjin dapatkan dari kening nya, Seokjin melihat di samping kasur nya ada perlengkapan kompres.

Tak lama tangan nya bergerak mengambil sesuatu di perut nya, seokjin bisa merasakan perutnya yang terasa hangat dengan baju yang diangkat ke atas. Seokjin mengernyit setelah mengambil botol berisi air hangat yang digunakan untuk mengompres perut nya, kalau dari air yang masih terasa hangat sepertinya botol itu masih belum lama di tempelkan di perut nya.

"Siapa yang melakukan ini? aku benar benar tidak tahu" tanya seokjin pada dirinya sendiri.

Perlahan seokjin bangun dari tidur nya dan meregangkan otot ototnya yang kaku.

"Ugh, badanku sakit semua" keluh seokjin setelah merubah posisi menjadi duduk.

"Pasti ini karena belum terbiasa tidur di kasur lantai seperti ini" lanjut nya dan berdiri untuk berjalan ke dapur.

Di dapur seokjin merebus air untuk membuat teh untuk mengisi perutnya yang kosong. Seokjin mengambil sapu dan kain pel, kemudian mulai membereskan rumah seperti pembantu, Itu lah tugas nya sekarang. Dia harus bekerja untuk bisa tetap tinggal di rumah ini.

Setelah selesai beres beres, seokjin mulai memasak untuk menyiapkan sarapan. Dia masak sup ayam untuk jungkook dan menu lain nya. Setelah semua selesai, seokjin mengantarkan sup ayam dan nasi juga teh hangat ke kamar jungkook.

"Kookie sarapan dulu" ucap seokjin setelah meletakkan nampan di atas meja.

Jungkook hanya diam tak menanggapi, dia hanya melirik seokjin dan kembali bermain dengan ponsel nya.

"Pergilah aku malas melihatmu" usir jungkook dengan ketus.

Seokjin tersenyum tipis, wajah pucat masih terlihat di sana.

"Tapi kau harus sarapan, kau kan masih sak__"- seokjin

"Sudah Ku Bilang Pergi!Aku Akan Makan Kalau Mau. Tidak Usah Sok Baik Dan Sok Peduli, Menjijikan" 

Jungkook mengusir seokjin dengan memotong ucapan seokjin dan sedikit berteriak.

"Kookie hentikan! apa yang kau lakukan?ini masih pagi, tidak usah teriak teriak seperti itu" tegur jimin.

"Jimin hyung, tae hyung, suruh anak pungut ini keluar! aku tidak mau melihat nya" pinta  jungkook.

Jimin menghela nafas kasar, kemudian melihat seokjin yang masih diam.

"Kau dengar kan jungkook bilang apa? jadi keluarlah dan jangan memperkeruh suasana" usir jimin dan seokjin mengangguk.

"Baiklah aku akan keluar, tapi kookie  apa kau bisa bilang pada ayah kalau aku tidak melakukan apapun padamu? Kau jatuh bukan karena aku" pinta seokjin.

"Tidak akan pernah" tolak jungkook 

"Ya sudah, aku harap kau bisa berubah pikiran" sahut seokjin dan pergi dari sana dengan rasa kecewa.

"Sebenarnya mana yang benar?kau itu jatuh karena didorong atau jatuh sendiri?"tanya jimin penasaran

"Jimin hyung kau ini masih saja bertanya, tentu saja aku jatuh karena didorong oleh nya.

"Kalau tidak percaya tanya saja pada tae  hyung" jawab jungkook dengan menunjuk taehyung.

"Benar begitu tae?" tanya jimin.

Taehyung tidak menjawab dan hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Ya sudahlah tidak usah dibahas lagi! kau sarapan dulu kook! hari ini kau tidak usah sekolah dulu" titah jimin dan jungkook hanya mengangguk sebagai jawaban.

Kim seokjin diary ✅ ( Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang