Hoseok yang tidak tahan lagi dengan seokjin yang terus memohon agar dia dibolehkan mendonorkan ginjal nya, akhirnya mengambil keputusan untuk membahas bersama taehyung dan jimin. Seperti sekarang, mereka berkumpul di kamar seokjin untuk membahas niat seokjin yang ingin mendonorkan ginjal nya pada woojin. Mereka berkumpul tanpa jungkook karena jungkook sedang menunggu woojin di rumah sakit.
Hoseok sudah menjelaskan pada jimin dan taehyung tentang kondisi seokjin dan segala resiko yang akan terjadi kalau seokjin sampai mendonorkan ginjal nya.
"Jim, tae. Boleh ya hyung mendonorkan ginjal hyung untuk ayah?"tanya seokjin sambil melihat jimin dan taehyung penuh harap.
"Tidak hyung, kami tidak mau kau melakukan nya. kau tidak dengar tadi seokie hyung bilang apa? kau bisa tidak selamat kalau sampai melakukan itu"-taehyung
"Tapi tae, ini semua demi kesembuhan ayah. Kalian tidak mau kan ayah pergi seperti ibu?"-seokjin
"Memangnya kau pikir kami mau kau pergi seperti ibu? Kau pikir kami mau kehilangan mu hyung? Tidak hyung, kami tidak mau. Jadi tolong jangan memaksa kami"- jimin
Seokjin menarik nafas panjang,dia mendekati jimin dan taehyung kemudian duduk menekuk lututnya, tangannya bergerak menggenggam tangan jimin dan tangan taehyung. Perlahan seokjin mendekatkan dan menempel kan tangan mereka ke dada nya.
"Hyung janji hyung akan baik baik saja, hyung tidak akan pergi kemana mana dan hyung akan membuka mata hyung setelah operasi, tapi hyung mohon, tolong ijinkan hyung melakukan nya ya?"-seokjin
"Aku tetap tidak bisa hyung, maaf. untuk ayah biarkan aku yang mendonorkan ginjal ku pada nya. Aku anak kandung nya, jadi biarkan aku yang melakukannya. Kau fokuslah dengan kesehatanmu hyung"
Sahut jimin kemudian berdiri untuk pergi, tapi seokjin langsung menahan tangan jimin sampai membuat jimin diam dan tidak melanjutkan langkahnya.
"Kenapa kalian tidak ada yang mengerti perasaan ku? aku hanya ingin menjadi anak yang berguna untuk ayah. aku juga akan tetap mati meskipun aku tidak mendonorkan ginjal ku.
"Jadi ku mohon jangan melarang ku seperti ini, tolong biarkan aku mendapatkan kebahagiaan ku dengan menjadi anak yang berguna untuk ayah.
"Ku mohon seokie hyung, jimin, taehyung. ku mohon biarkan aku mendonorkan ginjal ku untuk ayah. Aku janji aku akan baik baik saja dan aku tidak akan pergi kemanapun, jadi tolong percayalah padaku, ku mohon."
Seokjin menangis dengan terisak, dia terus memohon agar di izinkan mendonorkan ginjal nya.
"Ku mohon tolong jangan larang ak~ "- seokjin
"KENAPA KAU TIDAK MENGERTI JUGA JIN HYUNG? kami melarangmu karena kami menyayangimu dan kami tidak mau terjadi hal buruk padamu hyung.
"Apa kau pikir aku percaya dengan semua janjimu itu? kau bisa saja mengingkarinya hyung, kau bisa saja tidak bangun lagi untuk selamanya setelah operasi.
"Aku tidak mau kehilangan mu hyung, aku tidak mau. Jadi ku mohon mengertilah hyung, jangan keras kepala seperti ini, ku mohon"
jimin mengusap matanya dengan kasar untuk menghapus air matanya, tapi tubuh nya tetap saja bergetar saat dia tidak bisa lagi menahan tangis.
"Aku janji tidak akan mengingkari janjiku jim, Aku janji, tapi tolong jangan seperti ini padaku.
Aku selama ini bertahan karena ayah, kalau ayah sakit dan aku tidak bisa melakukan apapun untuk nya, aku tidak mau lagi bertahan.
"Terserah kalian mau apa, tapi mulai sekarang aku berhenti dari semua pengobatan apapun.
Aku tidak peduli dengan hidupku lagi" ancam seokjin, dia masih berlutut dengan wajah menunduk dan menangis dengan terisak.
Jimin mendongak ke atas seraya menghirup nafas panjang untuk mengontrol emosinya.
Jimin sangat tahu ancaman seokjin bukan main main, kalau dia bilang tidak mau berobat, maka dia benar benar tidak akan melakukan nya. Setelah dirasa hatinya tenang, jimin berbalik dan duduk menyamakan posisinya dengan seokjin.
Jimin menggenggam erat tangan seokjin dan menatap lekat mata seokjin yang sekarang juga sedang menatap nya.
"Berjanjilah padaku kalau kau akan baik baik saja setelah operasi, berjanjilah padaku kalau kau akan membuka matamu setelah operasi.
Berjanjilah padaku hyung kalau kau akan memberi tahu semua nya pada ayah tentang penyakit mu"
Pinta jimin dengan suara gemetar dan mata merah menahan tangis.
"Aku janji akan mengatakan semuanya pada ayah. kalau kalian ingin mengatakan nya pada ayah juga tidak papa Aku tidak akan marah, asal aku bisa mendonorkan ginjal ku untuk nya" jawab seokjin tanpa keraguan sedikitpun.
"Kau janji tidak akan mengingkari janjimu itu hyung?"- jimin
"Iya aku janji, aku janji jim" jawab seokjin dengan yakin, walaupun dia sendiri tidak tahu apa dia bisa menepati janjinya atau tidak.
Yang penting sekarang,dia harus mendapatkan ijin agar bisa mendonorkan ginjalnya untuk woojin, ayah yang sangat dia sayangi.
"Aku mengijinkanmu hyung, lakukanlah apa yang ingin kau lakukan asal kau tepati semua janjimu" ucap jimin di sela tangis nya.
Tentu saja itu membuat seokjin senang dan langsung memeluk jimin, dia terus berterima kasih pada jimin karena sudah mengijinkan nya. Tak lama taehyung pun ikut memeluk mereka dan berakhir mereka bertiga saling merangkul sambil nangis.
Hoseok? dia hanya menahan segala rasa sedih di hatinya. rasanya dia tidak bisa lagi berkata apapun saat melihat seokjin, taehyung dan jimin yang saling merangkul sambil menangis.
Dia tetap tidak ingin mengizinkan, tapi jimin dan taehyung lebih berhak mengambil keputusan dalam masalah ini. Dengan perasaan sedih dan kecewa hoseok pergi meninggalkan mereka sambil menangis.
Hoseok terus berjalan sampai keluar rumah, di sana dia duduk menyandar dinding, tubuh nya bergetar karena menangis dengan isakan yang terdengar jelas. Ya, dia menangis sejadi jadinya di sana.
"Tuhan kumohon jangan ambil nyawa seokjin, dia anak baik tuhan. Ku mohon tolong ijinkan dia mendapatkan kebahagiaan nya walaupun hanya sebentar, ku mohon tuhan, ku mohon " Batin nya sambil menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim seokjin diary ✅ ( Terbit)
FanfictionIbu pernah bilang padaku "kalau kau tidak bisa menceritakan masalahmu pada siapapun, maka ceritakan dan tulis lah semua masalahmu pada buku diary, Karena buku adalah satu satu tempat yang bisa di percaya untuk menyimpan semua rahasiamu, selama kita...