15

1.2K 154 32
                                    

"Hari ini adalah hari ulang tahun ayah, aku harus memberikan ini padanya. semoga saja ayah suka" ucap seokjin yang duduk di seberang jalan kantor woojin.

Malam ini seokjin sengaja menunggu woojin keluar dari kantor untuk bisa memberinya kado yang sudah dibeli dari hasil kerjanya.

"Ayah"gumam seokjin saat melihat woojin yang keluar dari kantor dengan menenteng tas kerja. 

Seokjin tersenyum dan berjalan menyebrang untuk menemui woojin. Tapi langkah seokjin terhenti saat melihat dua orang bertopeng dengan senjata ditangan nya menghadang woojin.

"Apa mereka perampok?" ucap seokjin dan langsung menjatuhkan kado yang dia bawa begitu saja.

Seokjin langsung mempercepat langkah nya untuk membantu woojin.

"Serahkan semua uangmu atau kau akan mati" ancam dua orang yang sudah berdiri di depan woojin.

Woojin hanya tersenyum remeh mendengar ancaman dua perampok di depan nya, sama sekali tidak ada rasa takut dalam dirinya.

"Tidak akan, penjahat seperti kalian tidak akan ku biarkan mendapatkan yang kalian mau"  Ucap woojin dengan nada menantang.

"Begitu ya, sepertinya kau memang lebih memilih mati daripada menyerah kan hartamu" 

Ucap salah satu perampok dan langsung menyerang woojin, tapi dengan cepat woojin menghindar sampai saling serang pun terjadi.

Duak 

Woojin terhuyung mundur saat perut nya ditendang dengan keras, dia membungkuk sambil memegangi perut nya.

"Kau yang memilih mati kan? Jadi Rasakan Ini!"

Ucap rampok lain dan menyerang woojin dengan pisau, woojin yang melihat pun dengan cepat menangkis pisau tersebut.  

"Akh " erang woojin saat pisau itu melukai tangan nya, dia pun terjatuh karena mendapat tendangan di dadanya. 

Melihat woojin kesakitan, kedua perampok itu tertawa puas. salah satu dari mereka bergerak untuk mengambil barang woojin dari saku jas nya, tapi  Woojin berusaha melawan. Hanya saja tindakan itu percuma dia lakukan karena tenaga lawan lebih kuat dan membuat nya  hanya pasrah saat dompetnya di ambil dan jam tangan nya di lepas.

Duak 

Salah satu perampok yang sedang berdiri terjatuh karena  seokjin  menendang nya dari belakang, membuat orang yang baru saja melepas jam tangan woojin langsung berdiri untuk menghajar nya. Seokjin menangkis setiap serangan dari lawan, dia bahkan mematahkan tangan kiri lawan nya dengan mudah. Setelahnya seokjin langsung berlari pada woojin untuk menolong nya.

"Ayah, kau tidak papa?" tanya seokjin dan membantu woojin untuk berdiri.  

"Dasar pengganggu" Ucap salah satu perampok dengan kasar, kemudian mendekat untuk menyerang dengan pisau. Seokjin yang melihat perampok itu akan menusuk woojin, dengan cepat langsung melindungi woojin dengan memeluk nya.

Jleb

Tubuh seokjin menegang sambil memeluk woojin dengan erat saat merasakan benda tajam itu menusuk punggung nya.

"Mati kau!" Bisik perampok itu di telinga seokjin, kemudian menarik pisaunya kembali tanpa perasaan.

Sret 

Seokjin masih diam tanpa melepas pelukanya pada woojin.

Jleb

"Ekhm"

Seokjin mengerang dengan mulut tertutup saat penjahat itu menusuk pinggang kirinya.

Sret

Dengan tak berperasaan perampok mencabut pisau dari pinggang seokjin dan pergi setelahnya. Sementara seokjin menarik nafas panjang dengan wajah yang terlihat pucat dan berkeringat, tapi dia berusaha tetap tenang dan melepas pelukan nya pada woojin.

Kim seokjin diary ✅ ( Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang