5

1.3K 148 9
                                    

Woojin duduk melamun dengan pikiran nya, dia memejamkan matanya saat kembali teringat tentang istri nya.

"Sayang ayo kita jalan jalan sebelum seokjin pulang" ajak woojin pada jieun isteri nya.

"Apa maksudmu?kau ingin jalan jalan tanpa seokjin, hmm?" tanya jieun dengan ekspresi sedikit kesal.

"Sekali saja sayang aku mau jalan jalan tanpa anak itu, aku mau jalan jalan dengan keluarga kita. hanya kita dan anak kandung kita"  

Woojin menjelaskan tujuan nya yang mengajak istrinya jalan jalan tanpa seokjin.

"Kenapa?kenapa kau mau melakukan itu?apa kau sudah tidak menyayanginya lagi? seokjin adalah anak kita sampai kapan pun" 

Kesal jieun atas penjelasan yang diberikan oleh suami nya itu.

"Iya aku tahu, tapi apa salahnya kalau kita jalan jalan tanpa nya?lagian dia kan bukan anak kita.  jadi tidak papa kan kalau kita ~ " woojin menghentikan ucapan nya karena jiuen memotong ucapan nya.

"Kau mau melupakan nya?kau mau mencampakan nya?aku benar benar tidak menyangka kau bisa berfikir seperti itu.

"Pergilah! pergilah jalan jalan seperti yang kau mau, tapi aku tidak akan pergi tanpa seokjin anak ku.

"Aku harus pergi sekarang,sudah waktunya aku menjemput nya. aku tidak mau anak ku menunggu ku di luar sekolah dalam keadaan hujan seperti ini" ketus jieun dan pergi setelahnya.

...........................

"Ayah, ibu  melindungi ku, ibu melindungi ku dari pecahan kaca mobil, ibu terus memelukku saat mobil itu tergelincir ayah" jelas seokjin di sela tangis nya.

"Kenapa? kenapa kau begitu menyayangi nya sayang? andai saja kau menuruti perkataan ku dan tidak menjemput nya, mungkin kau masih ada sekarang.

"Kenapa kau sampai melindungi anak pungut itu? andai saja aku kembalikan dia ke panti asuhan saat jimin lahir, mungkin aku tidak akan kehilangan mu" ucap woojin dengan tangan yang terus mengusap foto jieun istrinya.

        ______ ooo _______

Uks.

Seokjin yang terbaring di tempat tidur  perlahan membuka mata nya.

"Dimana aku?" Seokjin mengerjapkan matanya dan melihat sekitar, dia juga melihat tiang di sebelah ranjang dan cairan infus yang tergantung di sana. Tak lama seokjin melihat punggung tangan nya yang sudah terpasang infus.

"sudah bangun?" 

Suara yoongi membuat seokjin melihat ke arah nya.

"Mm" sahut seokjin dengan lemas dan yoongi mengangguk.

"Sudah ku bilang temui ayah  ku untuk melakukan pemeriksaan, penyakitmu itu harus segera diobati" omel yoongi.

"Tidak mau" tolak seokjin tanpa melihat yoongi.

"Kau ini keras kepala sekali jin" kesal yoongi yang duduk di kursi samping ranjang.

"Sudah lah yoon jangan marahi seokjin! dia baru saja sadar" tegur namjoon yang berdiri di sisi ranjang.

"Aku benar benar kesal joon. Dia ini sakit, tapi sangat sulit untuk disuruh berobat, apa dia tidak peduli dengan hidup nya?" sahut yoongi.

"Aku baik baik saja yoon, aku hanya kelelahan" 

Seokjin selalu berusaha meyakinkan yoongi kalau dia baik baik saja.

"Ya,  kau baik baik saja dan hanya kelelahan" yoongi mengatakan dengan menganggukan kepalanya.

Kim seokjin diary ✅ ( Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang