8

1.2K 150 26
                                    

Sekolah 

Yoongi dan namjoon mencari jimin untuk menanyakan keadaan seokjin, mereka khawatir karena seokjin tidak masuk sekolah.

Yoongi benar benar tidak bisa tenang  sebelum tahu keadaan seokjin dan mendengarnya langsung dengan telinga nya sendiri.

"Jim apa seokjin baik baik saja?" tanya yoongi

"Kenapa kau bertanya padaku hyung? bukankah kau bisa lihat sendiri keadaan nya?" sahut jimin membuat yoongi dan namjoon saling melihat karena bingung.

"Apa maksudmu dengan melihat sendiri keadaanya? "tanya namjoon dengan bingung.

"Kalian kan satu kelas dengan nya, dia juga hari ini masuk sekolah, jadi kenapa masih bertanya padaku?" ketus jimin dan pergi setelahnya.

"Yoon kau dengar kan? dia bilang seokjin berangkat sekolah,tapi kenapa sampai sekarang dia belum datang?"  

Tanya namjoon sambil melihat jam tangan nya yang sudah menunjukan jam sepuluh.

"Kemana anak itu?dia itu benar benar membuat ku khawatir" ucap yoongi dengan perasaan tidak tenang.

"Memangnya kenapa dengan nya sampai kau sekhawatir ini yoon?" tanya namjoon penasaran.

"Bagaimana aku tidak khawatir joon, kata ayah ku semalam seokjin kambuh. Dia mimisan dan juga demam,aku kira dia akan tetap masuk walaupun sakit. 

"Tapi apa ini? dia malah hilang dan tidak ada kabar,pesan tidak dibalas telepon juga tidak diangkat" kesal yoongi

"Kita cari saja kalau begitu! aku takut terjadi sesuatu padanya" usul namjoon dan yoongi mengangguk setuju.

       _____ ooo _____

Di tempat cucian mobil 'YOHAN STEAM' seokjin sedang bersandar pada mobil yang sedang dicuci, matanya terus memejam saat kepalanya kembali terasa sakit.

"kenapa kepalaku sakit sekali? rasanya aku sangat lelah, padahal aku baru saja mencuci satu mobil" Keluh seokjin sambil mengatur nafasnya yang terasa berat.

"Kau harus kuat jin, ingat kau butuh uang, kau tidak mau kan jadi beban ayah lagi? Jadi kau harus kuat, Arraseo!" lanjut seokjin menyemangati diri sendiri dan kembali mencuci mobil.

Setelah selesai seokjin langsung berlari ke kamar mandi karena merasa mual. Dia mengeluarkan isi perut nya yang hanya cairan kuning, sepertinya itu adalah teh yang dia minum tadi pagi.

Seokjin terus muntah sampai badan nya terasa lemas, dia menyandarkan tubuhnya pada dinding dengan tangan yang terus memegangi perutnya.

"Kkhh tenggorokanku rasanya benar benar pahit" keluh nya dengan nafas memburu dan menggeleng ribut setelah nya.

"Tidak boleh, kau tidak boleh lemah jin" ucap seokjin di sela rasa sakit yang dia rasakan.

Setelah di rasa lebih baik, seokjin kembali berdiri dan mencuci wajah nya agar terlihat segar.

"Semangat kim seokjin" ucap nya dengan tangan yang mengepal, setelahnya dia keluar kamar mandi untuk melanjutkan pekerjaan nya.

Yohan melihat seokjin yang baru keluar kamar mandi merasa sedikit khawatir saat melihat wajahnya yang pucat. 

"Apa kau sakit nak?kenapa wajahmu pucat?" tanya yohan sambil memegang bahu seokjin.

"Kalau kau sakit istirahatlah! besok tidak perlu datang lagi" titah yohan, membuat seokjin menggeleng dengan cepat.

"Tidak paman, aku baik baik saja kok. Aku hanya lupa kalau aku belum makan" bohong seokjin karena dia masih ingin bekerja.

"Aigoo__, bagaimana bisa makan saja kau lupa?" ucap yohan dengan kesal.

Kim seokjin diary ✅ ( Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang