27

1.1K 134 11
                                    

"Ayah jinnie sakit"- seokjin

"Benarkah?jinnie sakit apa sayang?apa jinnie demam, pusing, mual atau__"- woojin

"Ayah  jinnie hanya belcanda 😁 "- seokjin

"O___, jinnie mengerjai ayah, hmm.." ucap woojin pura pura kesal

"Hihi Maaf ayah, habis ayah lucu kalau Khawatil"- seokjin

"Jangan begitu lagi ya! Ayah tidak suka melihat jinnie sakit dan Ayah juga tidak suka walaupun hanya bercanda, mengerti!"-woojin

"Mengelti ayah, maaf ya ayah" sahut seokjin dengan wajah yang sudah hampir menangis. 

"Iya tidak papa, lain kali jangan diulangi ya! ayah tidak suka jinnie sakit, ayah selalu ingin jinnie sehat dan jadi anak yang kuat" ucap woojin dengan mengusap rambut seokjin dengan senyuman nya.

"Jinnie janji ayah, jinnie akan jadi anak yang kuat, jinnie akan selalu sehat untuk ayah" sahut seokjin dengan memeluk woojin dengan erat.

……,........

"Ayah, kalau seandainya aku sakit dan membuatmu susah, apa Ayah akan peduli padaku?maksudku apa ayah akan mengurusku?"- seokjin

"Ng..apa kau juga tidak akan sedih kalau aku pergi seperti ibu, ayah?"- seokjin

"Sial, kenapa aku selalu memikirkan anak itu sih?" ucap woojin dan menghela nafas kasar setelahnya.

"Kenapa dia bertanya seperti itu? apa dia menyembunyikan sesuatu?aah tidak mungkin, dia pasti baik baik saja, lagian jimin bilang dia cuma demam kan?

"Sudahlah untuk apa aku memikirkan nya. Tapi bagaimana kalau sampai dia sakit dan__ " woojin menggelengkan kepalanya untuk tidak melanjutkan ucapannya.

"Apa yang kau fikirkan kim? buang buang waktu saja memikirkan nya, kalau tidak karena eunjie, aku pasti sudah mengusir nya dari rumah ku

"Dasar benalu, membuat susah saja"ucap woojin dan kembali dengan berkas kantor yang ada di atas meja.

______ ooo ______

Di sekolah.

yoongi dan namjoon tampak malas mengikuti pelajaran, seperti sekarang bukan nya belajar, mereka malah berdiri di atap sekolah dengan segala lamunannya.

"Joon"- yoongi

"Mm "- namjoon

"Apa aku egois kalau berharap seokjin terus hidup bersama kita?"tanya yoongi pada namjoon yang berdiri di samping nya.

Mereka berdiri di sisi pembatas dan melihat lurus ke depan dengan tangan yang mereka masukan ke saku celananya.

"Tentu saja tidak yoon,bukan hanya kau, aku pun sama sepertimu, kau tahu? aku selalu takut kalau seokjin sudah terlihat pucat

"Aku takut yoon, aku takut dia tidak akan bangun lagi saat tidak sadarkan diri, aku sepertinya tidak akan pernah siap kehilangan nya yoon. Aku__" namjoon

Namjoon mendongak dan meniup udara ke atas dengan kasar saat matanya mulai terasa panas dan dadanya terasa sesak karena menahan tangis.

"Tidak papa, menangislah kalau mau menangis joon. Akupun ingin melakukan hal yang sama dengan mu" titah yoongi yang sudah menangis tanpa isakan, tapi dengan cepat dia menghapus air matanya dengan kasar.

"Kau tahu joon? sejak kecil seokjin selalu bermain bersama ku, dia selalu menceritakan semua yang terjadi padaku 

"Dia sangat bahagia dulu, tapi setelah bibi eunjie meninggal, seokjin tidak lagi terbuka seperti dulu.

"Seokjin selalu berbohong dengan senyum bodohnya itu dan lebih memilih menceritakan semuanya di buku diary.

"Rasanya aku ingin sekali mencuri buku sialan itu dan membaca semua yang dia tulis, aku ingin tahu bagaimana perasaannya yang sebenarnya

"Karena aku yakin joon, dia pasti sangat menderita selama ini" ucap yoongi dengan suara gemetar, dia terus menunduk dengan tubuh bergetar.

Namjoon menoleh dan tersenyum getir pada yoongi, kemudian menepuk bahu yoongi pelan.

"Aku tahu yoon, aku mengerti apa yang kau rasakan sekarang. Meskipun aku bukan teman kecil nya seperti mu,

"Tapi aku juga begitu menyayangi nya yoon, aku ingin kita lulus bersama, kuliah bersama dan menjadi dokter seperti yang dia mau bersama sama"

Namjoon mengusap matanya dengan kasar, saat air matanya mulai menetes, kemudian menarik nafas panjang agar tidak menangis, tapi percuma karena nyatanya dia malah menangis seperti anak kecil.

"Ayah mu dokter kan yoon?apa dia memberitahu tentang penyakit seokjin?" - namjoon.

Yoongi mengangguk pelan dan menarik nafas panjang sebelum menjawab pertanyaan namjoon.

"Ayah bilang, leukemia saat sudah memasuki stadium lanjut itu kecil kemungkinan untuk sembuh joon

"Apa lagi dalam kasus ini, kanker seokjin sudah memasuki stadium tiga, Meskipun sudah melakukan kemoterapi  tidak menjamin seokjin akan sembuh

"Ayah bilang kemo hanya untuk menghambat penyakit itu berkembang, tapi tidak untuk membunuh sel kankernya.

"Aku takut joon, aku takut seokjin tidak mau lagi berobat dan memilih untuk menyerah. Kau juga lihat kan bagaimana dia saat melakukan kemo pertamanya?" tanya yoongi dan namjoon hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Aku tidak tega yoon, rasanya sangat sakit melihat seokjin kesakitan seperti itu" sahut namjoon dan yoongi mengangguk setuju.

                      _____ ooo _______

Namjoon dan yoongi memilih pulang cepat karena malas belajar, menurut mereka belajar juga percuma karena pikirannya tidak fokus.

Jadi mereka berdua membolos, namjoon mengajak yoongi ke rumah nya untuk main game, tapi sebelumnya mereka harus ke tempat ayah namjoon dulu untuk mengambil kunci rumah.

"Bagaimana kalau ayah mu tanya kenapa kita sudah pulang jam segini?"- yoongi

"Itu mudah, tinggal bilang hari ini pulang cepat karena guru sedang sakit dan tidak bisa mengajar. Tenang saja yoon, ayahku pasti akan percaya karena aku tidak biasa membolos"- namjoon.

"Ayo!" ajak namjoon yang berjalan lebih dulu,tapi baru berjalan beberapa langkah, namjoon tiba tiba menghentikan langkah nya. 

"Kenapa? kenapa berhenti tiba tiba begitu dan ada apa dengan wajahmu? kenapa kau terlihat menyeram kan, Eoh?" tanya yoongi penasaran saat melihat namjoon yang terlihat sangat emosi.

Namjoon tidak menjawab, dia terus melihat lurus kedepan dengan segala emosinya, matanya hanya tertuju pada orang yang sedang sibuk mengelap mobil. 

"Kim seokjin."ucap namjoon dengan emosi.

Mendengar kata seokjin, yoongi langsung menoleh mengikuti kemana arah mata namjoon melihat.

Hal yang sama pun yoongi lakukan saat melihat seokjin yang sudah berdiri dan terlihat sangat lelah.

"Yak Kim Seokjin.." pekik yoongi dengan emosi, dia langsung berjalan ke arah seokjin bersama namjoon di belakang nya.

"Namjoon, yoongi, kenapa kalian ada disini?" tanya seokjin dan menelan Saliva nya, rasa takut terlihat jelas di wajah nya saat melihat kedua teman nya yang terlihat menyeramkan.


"Namjoon, yoongi, kenapa kalian ada disini?" tanya seokjin dan menelan Saliva nya, rasa takut terlihat jelas di wajah nya saat melihat kedua teman nya yang terlihat menyeramkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kim seokjin diary ✅ ( Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang