Btw biar tambah ngena sambil dengerin lagu kayanya enak bgt!
Bentar bentar mau nyempilin foto pacar, nitip ya tapi gak boleh di tikung!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
♡♡♡
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"SIAP GERAK!"
"UPACARA SELESAI, BARISAN DI BUBARKAN!"
Revin Menghela napas nya, dirinya melirik Icha yang sedang mengibas tangannya.
"Huaaaaa, Cape banget!" keluh Zila gadis itu berlari ke arah koridor dan mendudukan bokong nya di lantai koridor.
Di susul Icha dan juga Revin yang ikut duduk di samping nya.
"Ngeluh mulu, lu gak tau kan perjuangan para pahlawan kita, gak sebanding sama kita berdiri doang!" ucap Icha sedikit ketus.
Membuat Zila langsung menoleh malas, sebenernya bukan itu yang dia maksud, "Iya iya ibu negara ku yang tercinta!"
Revin melirik seseorang yang berjalan Santai, mata gadis itu menatap Rajen di gerombolan anak Araster.
Laki laki itu tampak cool apalagi saat ini dirinya tengah berjalan dengan baju kancing yang di buka menampilkan baju berwarna hitam di dalam, dan tangan yang masukan ke dalam saku.
Walaupun Rajen memang sering seperti itu namun pagi ini entah kenapa pesona Rajen seakan menambah.
Hingga senyum Revin luntur, saat Amara tiba tiba menghadang Rajen, hingga mereka berbincang sebentar dan Anak Araster pergih namun siapa sangka Amara menarik lengan Rajen membuat hati Revin panas.
Panas gak! Panas gak! Panas lah masa enggak!
"Wah tuh nenek lampir, pagi pagi udah nempel aja kaya kutu!" Ketus Icha.
