Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi ini langit tampak cerah, Jalan banyak di genangi air akibat hujan tadi malam, burung mulai berkicauan dan bertebangan.
Revin masih setia berada di Kasur nya, Padahal jam sudah menunjukan pukul 06.00 memang masih terlalu pagi, namun gadis itu biasanya bersiap sehabis sholat subuh.
Sungguh berat rasanya membuka matanya, bahkan dirinya sangat merasa tidak enak badan.
Tok...tok...tok...
"Rev, Sekolah kan kamu?" Ujar seseorang di balik pintu, Revin membuang Selimutnya asal, Pasalnya kaka nya sudah mengeluarkan suara, dengan sisa tenaga dirinya berjalan ke arah Kamar mandi.
Hanya butuh waktu 15 menit untuk Bersiap siap bahkan dia sudah rapih Sekarang, dengan Sedikit polesan liptint agar tidak terlihat pucat, dirinya menatap ngeri kondisi nya.
Pasti dirinya sakit karna main hujan hujanan malam malam,atau menangis karna terlalu bucin.
Se alay itu kan dirinya sekarang?
Hanya butuh waktu beberapa menit untuk sampai di sekolah, Langkah kaki gadis itu berjalan perlahan di koridor sekolah,tetap berjalan seakan dirinya Sehat padahal Kaki nya sudah sangat lemas.
Namun tidak ada senyuman yang biasanya dia tampakan, hanya ada tatapan kosong , mungkin Rajendra Sudah menjadi pengaruh besar atas rasa sakit hatinya.
Matanya menatap lesu tangga di hadapannya, Apa dirinya benar benar akan menaiki anak tangga itu, bahkan Sekarang rasanya kepalanya Sedang berputar
"Revin." panggil seseorang membuat Gadis itu menoleh dengan lemas.
Revin memutar bola matanya jengah, "mau apa lagi si loh!" ketus Revin, Rajen Sedikit tersentak, Gadis itu ternyata sudah berubah bahkan dari bahasanya sudah bukan seperti Revin yang dia kenal.
Secepat itu kan perempuan berubah?
"Kenapa diem kak, aneh ya , gue males trus terusan di bilang polos gara gara itu lo seenaknya mainin gue." ucapnya lalu pergih menaiki tangga.
Namun langkahnya terhenti saat kakinya sudah menaiki tangga ke lima.
"Bener kata ka Algha lo emang brengsek!" Lanjutnya tanpa menoleh ke arah Rajen.
