Jadilah versi terbaik dirimu , bukan versi terbaik menjadi orang Tidak perlu bangga seseorang mencintai mu ketika kau tidak menjadi dirimu sendiri.
♡♡♡
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari demi hari , jam demi jam, detik demi detik, malam berganti pagi semua nya seakan tidak terasa berlalu sudah satu minggu lebih sebuah masalah ini tidak pernah di hiraukan oleh Revin.
Bukan dirinya tidak mau membela namun untuk apa membela jika semua orang tidak akan percaya padanya, namun dia juga manusia bisa emosi jika sudah berada di titik ingin marah maka gadis itu akan melawan
Revin juga sudah bilang ke Wildan dan Algha agar membiarkan masalah ini terjadi saja.
Pelan tapi pasti Revin juga menghindar dari Rajen, laki laki itu kini malah sering tersenyum ke arah nya dari jauh, namun Revin pernah bilang bahwa gadis itu tidak akan menggangu Rajen lagi.
Dan benar dirinya benar benar menjauh dari laki laki itu, sekarang tidak ada lagi Revin yang dulu, gadis yang ceria sudah hilang, lemah dan lembut gadis itu sedikit membalas semua cacian.
Dia manusia bisa cape, banyak perubahan yang terjadi pada gadis itu namun dirinya masih mempunyai sifat baik, karna pada dasar nya semua manusia itu baik.
Revin berjalan dengan santai di koridor sekolah nya, dengan tatapan dingin tidak senyum yang terukir di wajah cantik nya.
Mata nya terus menatap ke arah depan, tanpa melirik sedikit pun siswa siswi yang membicarakan secara terang terangan.
"Pinter banget ya punya masalah bukannya di selesain malah sok seakan gak punya masalah!"
"Tau lagian guru BK kenapa cabut kasus nya si!"
"Yaiyalah pasti karna muka nya cakep jadi masih ada yang bela!"
Pura pura tuli adalah dirinya saat ini, dia akan membalas jika dia ingin.
"Wah wah wah hebat banget ya sampah sekolah masih bisa bertahan sejauh ini, salut deh gue sama lo." ucap seorang gadis yang tengah melipat tangannya di dada.
Gadis itu tertawa melihat ekspresi Revin yang enggan tersenyum, "Senyum dong, kasian banget senyum nya udah ilang. "
Revin tersenyum miring, "Gak ada kerjaan banget Lo pagi pagi ngomong sama gue, ngefans Lo sama gue?"
Amara terkekeh geli dirinya mendorong kecil bahu Revin ,"Ya kali gue ngefans sama perek!"
"Iya juga si, lagian gue juga males kalau punya fans kaya lo, soalnya gue gak butuh fans binatang, Ups sorry!" Revin kembali berjalan tak lupa dirinya menabrak bahu Amara kencang membuat gadis itu meringis.
Amara menganga lalu mengejar Revin dan menarik rambut gadis itu hingga Revin mundur beberapa langkah.
"APA LO BILANG BINATANG? KURANG AJAR YA LO SAMA KAKA KELAS!" teriak Amara murka.