Kalau dunia gak baik sama kamu, kamu harus baik sama diri kamu sendiri
♡♡♡
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Revin menghela napas nya, saat dirinya berada di gerbang sekolah, telinganya bersiap mendengar cibiran dari murid murid yang pasti akan membicarakan prihal foto itu.
Langkah nya berjalan santai masuk ke dalam sekolah, kepala yang biasanya terangkat sekarang menunduk, bukan malu dirinya tidak salah, namun dia seperti tidak percaya diri.
Bahkan jika dia menjelaskan tentang foto itu apa mereka akan percaya, atau mungkin malah berpikir bahwa dirinya hanya mencari alasan supaya tidak di benci.
Pasang mata menatap ke arah nya tak suka, namun Revin berusaha tidak perduli, apalagi banyak yang mencibir nya secara terang terangan.
Dia berusaha untuk tegar, mungkin kebenaran belom terbongkar sekarang, namun lambat Laun dia pasti bisa membongkar semua kebusukan Amara yang sangat meresahkan dirinya.
Bukan hanya dirinya Wildan juga menjadi korban fitnah disini.
Brukkk!!
Karna menunduk sampai sampai tidak sadar ada punggung seseorang yang dirinya tabrak, kepalanya mendongak menatap laki laki itu.
Deg!
"Ka Rajen" batin nya.
Rajen membalikan badan nya, menatap datar gadis yang menabrak nya, lalu kemudian laki laki itu pergih begitu saja tanpa berkata apapun.
Revin menatap sendu punggung Rajen, pasti laki laki itu sangat kecewa pada nya, bisa di lihat dari pandangan Rajen laki laki pasti jiji melihat nya.
Pasti tidak ada seseorang yang tidak kecewa jika di duakan bukan.
Namun disini Revin hanya menjadi korban fitnah.
"Katanya laki laki yang benar mencintai perempuan tidak akan pergih walau perempuan itu sedang berada di dalam masalah tapi... Kenapa ka Rajen pergih."lirih nya Revin menggeleng pelan, mungkin dirinya akan melakukan hal sama jika berada di posisi Rajen.
Rajen sengaja langsung pergih, menatap gadis itu seperti menyiksa hati nya sendiri dirinya juga berusaha tegar, menerima semua nya.
Bukan tidak ingin berada di samping Revin , namun berada di samping nya seakan memberi luka untuk nya, dirinya juga manusia bisa sakit.
"Kenapa harus sama sahabat gue." lirih Rajen, seakan masih tak percaya.
Rasanya sakit, sangat sakit apalagi Revin adalah gadis yang diri suka lalu mendapat masalah bersama dengan Wildan yang merupakan sahabat dekat nya.
*****
Revin memasuki kelas dan langsung duduk di bangku nya, ternyata Zila belum datang.
