Terkadang kita harus meninggalkan seseorang, bukan karna tidak sayang namun untuk melindungi nya.
♡♡♡
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"AHHH RAMBUT GUE BAGAS!"
"BODO AMAT!"
"lepasin tangan Lo!"
"gak akan!"
"gue habis ke salon!"
"GAK PERDULI!"
"Kalian ngapain?" Suara seseorang membuat mereka menoleh serempak.
"BAGAS JAUHIN TANGAN LO!" Jerit Icha ,Bagas menjauhkan tangannya dari kepala Icha seraya mengengir bagai kuda, Icha mengendus kesal lalu berjalan menghampiri Gara, memeluk tangan cowo itu manja.
"Dia jahat sama aku kak." Rengek Icha Seraya memajukan bibirnya bahkan nada bicaranya seakan di buat buat.
"Ya Allah alay banget temen gue." gumam Zila.
Zila yang menatapnya seakan ingin sekali muntah depan sahabat bucinnya itu. Bagas menggaruk tekukan nya yang tak gatal.
"Doi lu nyebelin." Ucap Bagas lalu pergih, dirinya sangat tidak ingin mendapat siraman rohani dari ketua geng Araster itu.
Icha mengentak kakinya lalu menoleh ke arah Gara. "Kaka kenapa mukanya kaya daun tales?" Tanya Icha, Gara melirik Icha lalu menarik tangan gadis itu lembut.
Zila yang melihatnya rasanya ingin berteriak namun dirinya takut, dia akui , sekarang dia lumayan lebih berani karena ke dua sahabatnya dekat dengan Anak Araster belom lagi dirinya juga seakan sedang menjalankan masa pdkt'an dengan Kenzo.