Wihhh udah ending aja . Jangan lupa vote ya kawan kawan ku yang tercinta.
Udah siap menerima kenyataan ending, di larang kecewa dengan ending!.
Happy reading 🦋
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan beranggapan bahwa yang meninggal tidak menyayangi begitu dalam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Brak!
"Awwww!"
Revin meringis saat tubuh nya jatuh dari atas Kasur, gadis itu memegang punggung nya yang terasa nyeri, mata nya menatap Ema dengan tatapan buram karna mata gadis itu masih belum sepenuhnya terbuka.
"Ehhgrr."
Ema mengendus kesal seraya berkacak pinggang di depan nya, bisa bisa nya putri nya itu bangun sesiang ini, Walau jam masih menunjukkan pukul setengah dua belas siang, namun ini adalah rekor gadis itu tertidur paling lama.
"REVIN BANGUN!" pelik Ema.
"Bisa bisa nya udah siang gini masih dalam mimpi, tidur ko kaya putri tidur si! " Omel Ema.
"KEBO BANGET KAMU, UDAH SIANG INI!"
"PRAWANAN GAK BOLEH BANGUN SIANG!"
Revin hanya terdiam mendengar ocehan Ema, dirinya masih belom mengerti dengan apa yang terjadi.
"Hemm siang mah?"
Revin membuka mata nya perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam Kornea mata nya, mata gadis itu menerjab berkali kali.
Dirinya merubah posisi tidur nya menjadi duduk di atas kasur, melirik sang mama yang menatap nya sedikit garang.
"Iya udah siang!" Ucap Ema Sebal.
Revin merenggang kan otot otot nya, gadis itu seperti orang linglung, bukankan dirinya berada di pantai tapi kenapa sekarang dirumah, apa seseorang telah menyelamatkan?
