5.1 Bad Liar

19.6K 470 17
                                    

Morning never been so damn good like this. Eh, salah. Harus gue tambahin, dan gue garis bawahin, capslock jebol juga, bahwa pagi nggak pernah sebaik ini, terkecuali pagi di Lembang beberapa bulan yang lalu. 11 : 12 lah, unsur-unsurnya sama, kalau kalian masih inget.

Gue.

Nina.

Dan...

"Hah... Ah... Hah..."

Suara desahan nikmat keluar dari mulut Nina ketika gue mengukir jejak di atas tubuh dia. Telinga, bibir, leher, turun ke payudara dia, diiringi teriakan kecil ketika gue mengulum sebentar puncaknya.

Gue turun sedikit ke bawah. Perut dia. Disana, gue sedikit lebih lama. Gue ciumi semua tempat dan gue tinggalkan jejak kepemilikan gue. Childish atau psycho, gue nggak peduli julukannya. Gue tau nggak akan ada yang liat perut Nina selain gue, tapi gue mau seluruh dunia ini tau bahwa Nina, dan seseorang yang ada di perut dia saat ini, adalah milik gue yang nggak bisa dirampas dari gue oleh siapapun di dunia ini.

Tau gue sedikit posesif dengan perut dia, Nina memilih menarik gue untuk berdiri, untuk fokus ke bibir dia lagi, tapi bukan gue namanya kalau melewatkan apa yang ada di bawah sana. Tanpa perlu repot-repot menarik celana dalamnya, lidah gue bermain disana, menjelajahi semua area yang bisa gue jelajah, membuat Nina gelinjangan diiringi seringai puas penuh kemenangan dari gue.

"Hah, Hah, Hah..."

Suara erangan Nina terdengar bagai irama musik yang menyemangati gue untuk lebih memperhatikan bagian lainnya. Dengan sigap, gue menghapus satu-satunya penghalang antara mulut gue dengan tubuh dia, melemparnya entah kemana, dan melumatnya seolah-olah gue tengah menikmati appetizer terbaik di dunia.

"Egaaa... Ngghhh, mmhh... Ega..."

Mendengar Nina menyebut nama gue membuat gue lebih menggila. Gue berdiri, Nina menatap gue penuh hasrat, dan gue kembali menciumi leher dia sementara tangan gue sibuk bermain dengan apa yang gue miliki.

 Gue berdiri, Nina menatap gue penuh hasrat, dan gue kembali menciumi leher dia sementara tangan gue sibuk bermain dengan apa yang gue miliki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nina menatap gue dan mengulurkan tangan. Gue menggeleng pelan.

"Ssst, relax..." bisik Nina di telinga gue.

HELLO, FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang