Shiera masih menatap layar LED itu sesekali mengucek matanya dan yang dilihat-TETAP LOUIS. Lagu-lagu yang mereka bawakan sangat enak sekali masuk ke telinga Shiera. "Louis?" tanya Shiera pada dirinya lagi dengan nada memastikan.
Acara tersebut terus berjalan dan Shiera malah membuka ponselnya karena entah mengapa posisinya sekarang menjadi lebih lega-tidak terhampit seperti tadi. Shiera malah membaca artikel tentang buku baru yang dikeluarkan penerbit-series novel fantasi yang diikuti Shiera sejak buku pertama.
Tiba-tiba ada sesuatu yang terjatuh dihadapan Shiera-sebuah bunga. "Hah?" Shiera memandang kesekeliling lalu mengambil bunga tersebut.
"Who got the flowers?" tanya seseorang diatas panggung yang membuat disekeliling Shiera mendelik kearahnya dan ada beberapa yang berteriak iri.
Tuhan, maksudnya apa? Mengapa ada bunga di hadapan Shiera?
"Du kommst auf die Bühne," ujar seorang berpakaian petugas, Shiera menyeritkan keningnya-dia tidak mengerti Bahasa Jerman.
"Whoever you get the flowers please come on to the stage." Mendengar itu Shiera langsung mengangguk menerima ajakan pria yang berpakaian seragam petugas itu-ketika Shiera berjalan menuju atas panggung orang-orang disekeliling Shiera menatap iri-percayalah Shiera sangat tidak apa-apa kalau harus memberikan bunga ini pada oranglain agar orang itu saja yang naik ke atas panggung.
Shiera naik ke atas panggung dengan tatapan biasa saja, berbeda dengan orang-orang dibawah sana yang sudah berteriak histeris-Shiera akan menjadi orang-orang seperti itu kalau dia berada di konser One Direction atau Shawn Mendes tapi kalau ini Louis-hanya teman Shiera yang terkadang menjengkelkan. "Who is your name?" tanya Louis dia tersenyum pada Shiera.
"Hah?"
"Who is your name, Shiera." Louis berbisik tanpa mic, rasanya Shiera ingin menjambak rambutnya-pertanyaan bodoh macam apa itu-pertanyaan yang sudah dijawab oleh dirinya sendiri.
"Shiera," balas Shiera dengan mic ditangannya.
Keempat orang itu mulai berdiri menghadap Shiera. Lalu ketiga diantara mereka mendelik ke arah Louis dan tentu saja para penonton lainnya histeris dengan wajah iri-padahal dalam hati Shiera ingin cepat-cepat turun dari panggung ini. "We will sing for you, Shiera." Salah seorang dari mereka berkata.
Mereka membawakan lagu Westlife dengan judul My Love. Shiera bersenandung sembari memegangi bunga itu sesekali melihat Louis yang sedang bernyanyi dengan keringat yang mengucur. "Gemma suka Westlife," bisik Shiera pada Louis.
Louis tersenyum, setelah menyelesaikan satu lagu itu para penonton tepuk tangan dan tentu teriak histeris, Shiera menyerahkan bunga itu pada Louis. "For you, Shiera."
"To me?" Keempat anggota band itu mengangguk.
Shiera melangkahkan kakinya turun dari panggung dan menuju tempatnya yang tadi, orang-orang disebelah Shiera berbisik-bisik dan Shiera hanya diam saja tak menanggapinya.
Acara itu berlalu dengan mulus, setelah selesai Shiera akan langsung pulang namun ketika dia beranjak pergi seorang petugas menahannya, "What's wrong?"
"Louis ruft dich an."
"English please."
"Follow me."
Shiera mengikuti petugas tersebut ternyata dia di bawa ke belakang panggung dan disana ada Louis yang sepertinya sedang vidio call dengan seseorang, Louis menoleh kearah Shiera dia bangkit dan menyerahkan ponselnya pada Shiera ketika dia lihat ternyata disana terpampang jelas wajah Gemma. "Ge?"
"Hai."
Shiera menyeritkan keningnya tak paham, "Gemma tau duluan sebelum kamu," jelas Louis.
"Hah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SHIERA & GEMMA | END
Teen FictionShiera dan Gemma, dua orang yang terjebak di zona teman. Salah seorang dari mereka memiliki perasaan lebih menjadi seorang teman, hingga akhirnya salah satu dari mereka harus meninggalkan yang lain-jarak memisahkan hubungan pertemanan itu. Dan sala...