Shiera sedang asik menulis cerpen di platform menulis ia juga ditemani semangkuk mie ramen yang tadi ia beli di supermarket bersama Etlana. Tiba-tiba ponsel Shiera berdering dan Shiera mengangkat telpon tersebut. "Gemma?" tanya Shiera bergumam, dia mengecek jam di ponselnya ternyata pukul tujuh malam-tandanya di Jakarta pukul dua belas malam.
"Hallo Ge, ada apa?"
Shiera pindah ke kamar membawa laptopnya dan dia menjatuhkan dirinya ke kasur, "Gemma?" panggil Shiera karena ia belum juga mendengar suara pria tersebut.
"Shi..." lirih Gemma dengan suara meracau.
"What's going on?" tanya Shiera.
Lama sekali Gemma diam hingga akhirnya dia bersuara, serak-serak seperti orang mengigau. "Shiera, gue gak suka lo deket-deket sama si pea," gumam Gemma membuat Shiera menyeritkan alisnya bingung.
"Ge, lo kenapa sih? Ngapain lo nelpon gue? Di sana kan udah tengah malem."
Gemma mengeluarkan suara seperti orang mabuk-TIDAKKK, SEPERTINYA DIA MEMANG MABUK. "Gemma lo mabok?! GEMMA?!"
"Ha? Mabok apa?"
"Astaga?! Allahuakbar!" desis Shiera kesal.
"Emang si pea baik ya?"
"Si pea siapa sih?!"
"Itu loh yang guru, guru apa tuh duh lupa, pusing, ini dengan siapa ya?" Jujur, Shiera ingin tertawa, Gemma mabuk namun ucapannya sangat tidak masuk akal dan tentunya keluar-keluar dari topik.
"Ini Shiera."
"Oh Shiera, kok Shiera sih kan gue nelponnya Ranin." Shiera jadi ingin ke Indonesia dan memukul kepala Gemma-sungguh.
Shiera diam saja mendengar racauan Gemma yang tidak jelas bahkan dia bertanya serta menjawabnya sendiri hingga akhirnya keluar kalimat yang membuat Shiera sangat bingung, "Shi, kata temen-temen gue, gue suka lo."
"Maksudnya?"
"Iya, mereka bilang gue suka sama lo."
"Emang lo suka sama gue?"
"Enggak." Damn, memang sudah seharusnya dari awal Shiera tidak menaruh harapan apapun.
Shiera mengangguk-anggukan kepalanya dia tak tahu harus mengeluarkan reaksi apa, "Terus kenapa temen-temen lo ngira lo suka sama gue?"
Gemma tidak menjawab dia malah mendiamkan Shiera, "Ge, jangan kayak gini ya?"
"Kayak apa?"
"Ini bukan diri lo banget, asli."
Gemma malah menangis, rasanya Shiera ingin teleportasi ke Indonesia sekarang atau meminta bubuk flo pada Harry Potter agar ia bisa ke tempat Gemma sekarang juga-andai Shiera bisa melakukannya. "Kenapa nangis?"
Tidak menjawab tiba-tiba ada seorang wanita membentak Gemma-Shiera tahu itu pasti Anaya. "Gemma! Kamu ini!" bentak Anaya pada anaknya, Anaya memang tipe Ibu yang penyayang namun Shiera baru pertama kali mendengar Anaya membentak anaknya.
"Gemma! Kamu kenapa jadi begini, sih?!"
Shiera ingin mematikan telepon namun dia ingin mendengar perkataan Anaya dulu, "Kamu kenapa sih, Gemma?!"
"Pokoknya mulai besok malam kamu gaada keluar rumah!"
Shiera mematikan telepon tersebut dia tidak ingin mendengar lagi Anaya memarahi Gemma-bukan kasihan atau apa, Shiera jadi merasa bersalah, akankah Gemma seperti itu karena dirinya?
Belum sempat dia overthinking Etlana memanggilnya, "Ada apa?"
"Louis tuh."
"Lan, itu ramen gue gak abis kalo mau abisin aja," ucap Shiera berjalan untuk menemui Louis-kenapa pula pria itu datang tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHIERA & GEMMA | END
Teen FictionShiera dan Gemma, dua orang yang terjebak di zona teman. Salah seorang dari mereka memiliki perasaan lebih menjadi seorang teman, hingga akhirnya salah satu dari mereka harus meninggalkan yang lain-jarak memisahkan hubungan pertemanan itu. Dan sala...