29. Debat & Taman

17 6 0
                                    

Keadaan Shiera sudah membaik dirinya pun sudah mulai kuliah kembali dan sekarang ia mendapat pesan dari Papa nya kalau dia sedang kemari dan akan tinggal disini dalam jangka waktu yang lama sejujurnya Shiera tak tahu harus senang atau tidak mengingat Papanya selalu menuntutnya menjadi sempurna padahal ia hanya seorang manusia.

Ponsel Shiera bergetar ketika Shiera buka ternyata sebuah pesan dari Louis yang mengatakan dia sudah didepan pintu, ya mereka sekarang memang akan menjemput Grannt di Bandara. "Hai," sapa Louis ketika Shiera membukakan pintu untuknya.

Shiera hanya mengangguk-anggukan kepalanya lalu Louis menyuruh Shiera masuk ke dalam mobilnya, "Kenapa kok kayak gelisah?"

"Lou, sikap Papa ke lo sama ke gue itu beda."

"I know."

"Gue selalu dituntut jadi Shiera yang ada di kepala dia sedangkan gue cuma manusia yang gak selalu bisa menuhin ekspetasi siapapun even diri gue sendiri."

"Saya tahu Shiera dan semua nya akan baik-baik saja bagaimana pun dia tetep Papamu."

"Bahkan Papa gak suka Gemma," kata Shiera bergumam entahlah Grannt menyukai Gemma atau tidak namun dari sikapnya sepertinya Grannt tidak menyukai sahabat Shiera itu entah mengapa.

"Emang kamu tau dari mana?"

Shiera mengangkat bahunya entahlah itu akan jadi fitnah atau tidak namun Grannt sepertinya memang tidak menyukai Gemma entah apa alasannya. "Ya gak tahu dari sikap Papa keliatan aja kalo dia gak suka Gemma jangankan Gemma mungkin dia juga gak suka gue malah lebih suka lo."

"Jangan ber pendapat kalo kamu gak punya bukti yang kuat nanti malah jadi suudzon."

Shiera diam saja malah memandang kearah luar sedangkan Louis menyetir dengan tenang sesekali dia melirik ke arah Shiera. Tak lama kemudian mereka sampai di bandara ternyata Grannt sudah tiba disana dengan langkah yang malas Shiera berjalan kearahnya. "Hai!" seru Papa Shiera kearahnya dan pada Louis.

Louis melirik kearah Shiera dia langsung meminta Grannt untuk segera berangkat ke tempat tinggal nya saja, "Papa disini sampe kapan?" tanya Shiera didalam mobil.

"Papa ada bisnis di sekitar Berlin tapi Papa tinggal disini jadi selama Papa disini kamu tinggal sama Papa biar kamu bisa Papa perhatiin."

Shiera menggeleng, "Aku tinggal di tempatku aja lagian kuliah ku gak pernah bermasalah, kan?"

"Kamu nurut sama Papa, Shiera."

Shiera malas sekali mendengarnya langsung saja ia menjawab, "Aku selalu nurutin Papa tapi pernah Papa nurutin aku?"

Grannt diam Louis yang menyetir sepertinya bingung harus bagaimana, "Biarin aja Shiera tinggal disana Om saya selalu perhatiin dia dan dia gapernah macem-macem kok," ujar Louis yang sepertinya ingin membantu Shiera.

"Tapi dia celaka kemarin pasti karena dia nakal."

"Mana pernah aku nakal! Aku celaka karena ada orang yang ngira aku sama Louis pacaran!" ucap Shiera sedikit berseru, "kalo Papa selalu minta aku turutin permintaan Papa, bisa gak Papa sekali aja turutin permintaan aku?"

Grannt diam mendengar ocehan Shiera, "Papa suruh aku kuliah di Jerman aku jalanin dengan baik, Papa suruh aku belajar biar nilainya bagus aku jalanin juga, Papa suruh aku ini itu aku jalanin dan sekarang Papa malah nyuruh Gemma untuk stop ganggu kuliah aku padahal cuma dia satu-satunya orang yang bisa ngertiin aku selain Bunda!"

Louis mendelik kearah Shiera sorot matanya menyuruh untuk tenang, "Papa malah nyuruh anak temen Papa untuk jagain aku di sini padahal aku sama sekali gak kenal sama dia! Aku cuma manusia, Pa aku gabisa selalu menuhin ekspetasi Papa ke diriku aku cuma Shiera, just Shiera, bukan seorang peri yang bisa mengabulkan semua ekspetasi Papa ke diri aku."

SHIERA & GEMMA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang